Unjuk Rasa di Istana Negara

Update Mahasiswa yang akan Unjuk Rasa Mulai Mendekati Istana Negara, Mulai Kumpul

Mereka menggunakan berbagai kendaraan, mulai dari mobil pickup hingga angkutan umum lan yang disewa sebelumya.

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.com/MUHAMAD ISA BUSTOMI)
Puluhan mahasiswa yang akan menggelar unjuk rasa terkait Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) KPK, mulai berdatangan. Mereka mulai mendekati Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) 

"Iya kita juga turut menggelar aksi di depan Istana. Siang," kata Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Syarif Hidayatullah Sultan Rivandi saat dihubungi, Kamis (17/10/2019).

Menurut Sultan, keterlibatan mahasiswa UIN dalam aksi unjuk rasa lanjutan ini setelah mereka bersepakat dengan universitas lain.
Dalam unjuk rasa kali ini, para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bukan hanya menuntut soal Perppu KPK, melainkan juga meminta pemerintah untuk mengusut tuntas adanya korban dalam aksi demontrasi di depan Gedung DPR, 24 September 2019.

"Tuntutannya kami mendesak perppu, dan mengusut korban aksi demonstran," kata Sultan.

Sultan juga membantah kabar yang menyebutkan unjuk rasa kali ini diadakan untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10/2019).

"Kami menyepakati juga bersama kawan-kawan kampus lain. Memang mahasiswa UIN akan turun, entah di Kamisan atau hari Jumat. Cuma yang jelas untuk turun menggagalkan pelantikan presiden itu tidak ada," katanya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, hingga pukul 12.34 WIB, belum terlihat mahasiswa yang datang ke Istana Negara.

Namun, pihak kepolisian sudah berjaga-jaga tepatnya di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Bahkan saat ini jalan menuju Istana yang sebelumnya dibuka telah ditutup. Pengendara yang ingin melintas dialahkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan atau ke Jalan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

BEM SI turun ke jalan

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ( BEM SI) berencana menggelar aksi di depan Istana Negara pada Kamis (17/10/2019).

Hal itu pun dibenarkan oleh Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Abdul Basit. Basit memperkirakan ada 1.000 mahasiswa yang ikut hadir dalam aksi hari ini.

"Iya bener mbak (ada aksi) hari ini jam 13.00 WIB," ujar Abdul saat dihubungi, Kamis ini.

Ia mengatakan, titik awal kumpul aksi hari ini ada di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat.

Abdul yang juga ketua BEM Universitas Negeri Jakarta mengatakan, ada 100 mahasiswa perwakilan universitasnya yang akan hadir.
"Dari kampus saya sendiri itu ada 100 orang mbak," tuturnya.
Adapun sebelumnya beredar poster ajakan untuk seluruh BEM di wilayah Jabodetabek dan Banten ikut bergabung bersama mereka menggunakan almamater menuntut Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu untuk UU KPK yang direvisi September lalu.
Mereka menggunakan #tuntaskanreformasi untuk menyebarkan seruan aksi itu melalui media sosial.

Sebelumnya, Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hasil revisi mulai berlaku Kamis (17/10/2019) ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved