Sekolah di Tanjab Barat Pamer Keberhasilan Modul I Menajemen Berbasis Sekolah
Inovasi dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan meningkatkan kecerdasan anak.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Sekolah di Tanjab Barat Pamer Keberhasilan Modul I Menajemen Berbasis Sekolah
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL – Inovasi dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan meningkatkan kecerdasan anak.
Upaya peningkatan kemajuan pendidikan di bumi Serengkuh Dayung Serentak Ketujuan dengan hadirnya Tanoto Foundation membawa program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR).
Dua kecamatan mitra Program PINTAR di Tanjab Barat mengikuti pelatihan Modul II Manajemen Berbasis Sekolah. Tak tanggung-tanggung, kegiatan ini diikuti 100 peserta di Kuala Tungkal, Rabu, (16/10/2019).
Peserta pelatihan menyampaikan keberhasilan manajemen sekolah modul I seperti budaya baca, pembelajaran, maupun manajemen sekolah.
“Melalui manajemen sekolah, sumber daya yang ada di sekolah bisa digali dan dimusyawarahkan bersama komite, guru dan seluruh warga sekolah lainnya,” ujar Muhammad Amin, fasilitator MBS Tanoto Foundation.
Sementata M Ilyas, peserta dari SMPN 4 Betara menuturkan sistem manajemen sekolah mempengaruhi kualitas sekolah secara keseluruhan. Hal itu berkaitan dengan mendorong kepala sekolah mengumpulkan masyarakat terlibat dengan sekolah.
• Kapolres Merangin Menangis Dengar Husin Baca Alquran, Ternyata Ada Cerita Menyedihkan di Belakangnya
• Sidang SMB di Jambi, Saya Tahu Suami Saya Kerjanya Apa, Kami Cuma Petani
• Kondisi Udara di Tanjung Jabung Barat Tidak Sehat, Ini Kelompok Umur yang Rentan
”Setelah mengikuti pelatihan MBS Tanoto Foundation modul I, saya langsung mengumpulkan masyarakat untuk memetakan kebutuhan apa saja dalam membangun sekolah,” ujar Ilyas.
Setelah rapat dengan masyarakat dan orang tua, disepakati bahwa sekolah perlu membangun tower agar sinyal internet bisa masuk.
”Kebetulan di sekolah kami ini sinyal susah, makanya dibangunlah tower,” tukasnya.
Tower tersebut menurut M. Ilyas dapat membantu siswa memanfaatkan internet dalam pembelajaran dan pelaksanaan UNBK (ujian nasional berbasis komputer). Dengan adanya tower ini, masyarakat sekitar juga terbantu mendapatkan signal telepon selular yang baik.
“Masyarakat membantu dana yang terkumpul sekitar Rp15 juta. Dananya dikelola oleh komite sekolah untuk pembelian alat-alat seperti server wifi, besi, kawat, semen, dan pasir,” katanya.
Ilyas menambahkan, yang terpenting adalah tidak ada paksaan dan berdasarkan musyawarah mufakat secara bersama-sama.
“Pembangunan tower dibantu gotong royong masyarakat, dan tentu saja berdasarkan kesepakatan serta tidak ada paksaan dalam bantuan ini,” tambahnya.
Komite MI 006 Hidayatul Islamiyah Betara juga menyampaikan kemajuannya berkat dukungan masyarakat, salah satunya adalah program budaya baca.