Berita Nasional
Terdakwa Ini Masih Bisa Tersenyum Walau Dijatuhi Hukuman Mati, Jadi yang Pertama Kali di Garut
Terdakwa Ini Masih Bisa Tersenyum Walau Dijatuhi Hukuman Mati, Jadi yang Pertama Kali di Garut
Terdakwa Ini Masih Bisa Tersenyum Walau Dijatuhi Hukuman Mati, Jadi yang Pertama Kali di Garut
TRIBUNJAMBI.COM, GARUT - Pengadilan Negeri (PN) Garut perdana menjatuhkan seorang terdakwa hukuman mati.
Hukuman mati yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Garut merupakan yang pertama di Kabupaten Garut.
Sebelumnya, PN Garut hanya memutus hukuman seumur hidup sebagai hukuman terberat.
Pemberian hukuman mati dijatuhkan kepada Jajang (33) dan Doni (33). Keduanya merupakan pembunuh Yudi alias Jablay (26), sopir taksi online asal Bandung.
Namun majelis hakim mempunyai pertimbangan lain. Yakni perbuatan kedua terdakwa membunuh korban dilakukan dengan sangat keji. Apalagi rencana pembunuhan sudah disiapkan kedua terdakwa hingga membawa sebilah kapak.
• Ekspresi Dua Pembunuh Calon Pendeta Milenda Zidemi yang Dituntut Hukuman Mati, Jalan terseok-seok
• Dituntut Hukuman Mati, Pembunuhan Calon Pendeta Cantik Melinda Zidemi Sudah Direncanakan Pelaku
• Apa yang Bikin Prada DP Lolos Hukuman Mati? Pembunuh Vera Oktaria Divonis Seumur Hidup dan Pecat
Korban yang sudah dipukul dengan kapak, sempat diseret. Lalu kedua terdakwa menggilas dengan mobil untuk meyakinkan korban meninggal. Jasadnya lalu dibuang ke jurang di Cikajang.
Seusai divonis, Jajang masih terlihat santai. Bahkan saat digiring petugas ke mobil tahanan, Jajang masih bisa tersenyum. Tahanan lain pun sempat menanyakan hasil putusan kepada Jajang.
"Mati," ucap Jajang singkat menjawab pertanyaan tahanan lain sambil tersenyum.
Berbeda dengan Doni yang cukup terkejut dengan vonis mati yang dijatuhkan hakim. Mukanya menampakan rasa kecewa atas vonis mati dari majelis hakim.
• Maju di Pemilukada Jambi, H. Bakri Siap Tinggalkan Kursi DPR RI
• Kabut Asap Menguning, Udara di Kota Jambi Masuk Kategori Berbahaya
• Sadisnya Ujaran Kebencian dari Istri Anggota TNI Kodim Wonosobo, Diduga Nyinyirin Penusukan Wiranto
Hukuman mati itu masih belum inkrah atau belum memiliki ketetapan hukum. Pasalnya kedua terdakwa langsung mengajukan banding. Sementara jaksa juga akan pikir-pikir terlebih dulu atas banding yang diajukan terdakwa.
Sidang Vonis
"Menjatuhkan hukuman kepada masing-masing terdakwa berupa hukuman mati," ujar ketua majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Garut, Endratno Rajamai saat pembacaan vonis.
Vonis paling berat itu diberikan majelis hakim PN Garut kepada dua terdakwa kasus pembunuhan kepada sopir taksi online.
Ketua majelis hakim, Endratno Rajamai, sebelumnya meminta kedua terdakwa yakni Doni (33) dan Jajang (33), untuk berdiri sebelum pembacaan putusan. Hakim lalu memutuskan jika kedua terdakwa terbukti bersalah.
• Kepala OPD hingga Camat di Kota Jambi Dituntut Buat SAKIP Terbaik, Ini yang Dilakukan Fasha
• Usai Istri Dandim Kendari, Kali Ini Istri Anggota TNI Kodim Wonosobo Nyinyirin Wiranto di Medsos
• Fadhil Arief Cetak Hattrick di Turnamen Futsal HUT Muarojambi, Lihat Siapa Lawannya
Doni dan Jajang merupakan pelaku pembunuhan kepada Yudi alias Jablay (26). Peristiwa pembunuhan terjadi pada 30 Januari 2019.
Kepolisian baru menerima laporan pembunuhan pada 31 Januari 2019, setelah warga menemukan jasad korban.
Para pelaku yang terlilit hutang, sengaja memesan mobil rental dan minta diantar ke Garut dari Bandung. Pelaku mencari mobil rental dari internet. Setibanya di Garut, korban dibunuh kedua pelaku.
Pembunuhan dilakukan kedua pelaku secara keji. Korban sempat dicekik dan dipukul menggunakan kampak. Tubuh korban juga digilas menggunakan mobil. Jasadnya lalu dibuang ke jurang di Cikajang.
"Yang memberatkan perbuatan terdakwa tergolong sadis dan keji. Meringankan tidak ada," ucap Endratno.
• Fenomena Mengerikan Crosshijaber, Hati-hati Pria Pakai Jilbab dan Cadar serta Gamis ke Toilet Wanita
• Tahu Jumlah Kekayaan Keluarga Cendana? Mbak Tutut, Bambang Tri & Tommy Soeharto Jajaran Orang Kaya
• Benarkah Minuman Manis Pemicu Diabetes? Singapura Keluarkan Larangan Iklan Minuman Ini
Putusan hukuman mati itu, lebih tinggi dari tuntutan jaksa penuntut umum. Jaksa hanya menuntut kedua terdakwa dengan hukuman seumur hidup.
Dalam pembacaan vonis, hakim menyebut kedua terdakwa terbukti sah dan bersalah membunuh korban. Pembuhuhan pun dilakukan secara berencana.
Selain itu, pembelaan yang dilakukan terdakwa tak jadi pertimbangan hakim. Apalagi kedua terdakwa sudah mengakui perbuatannya.
Atas putusan majelis hakim tersebut, kedua terdakwa langsung mengajukan banding. Jajang pun bahkan masih bisa tersenyum atas hasil putusan itu.
"Kami memberi waktu selama tujuh hari untuk mengajukan banding," kata Endratno.
• Terungkap Ini Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto, Ditemukan Persamaan Pemikiran Ini
• Sebabkan Jerawat (Bagi Sebagian Orang), Deretan Manfaat Kacang Tanah, Turunkan Depresi Cegah Keriput
• Isi Hati Kolonel Hendi Suhendi Terungkap, Istri hanya Bisa Tertunduk dan Menangis Sesenggukan
• Tembus Rp 100 Miliar, PAD Tanjab Barat Over Target
• Syok Berat Pengantin Wanita Melihat Calon Suaminya Setubuhi Temannya Sendiri Jelang Pernikahan
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Divonis Hukuman Mati, Pembunuh Keji Ini Masih Bisa Tersenyum, Pertama Kali di PN Garut
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: