Human Interest Story

Kisah Amiruddin Dampingi Anak-anak Terdampak Karhutla, 'Saya Turun Seperti Ini dari 1988'

Yang ia lakukan bersama anak-anak tersebut merupakan salah satu upaya pemulihan trauma bagi korban terdampak bencana kabut asap akibat kejahatan kebak

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Dedy Nurdin
M Amiruddin, relawan karhutla. 

Kisah Amiruddin Dampingi Anak-anak Terdampak Karhutla, 'Saya Turun Seperti Ini dari 1988'

DI dekat anak-anak yang berdekatan membentuk setengah lingkaran, M Amiruddin berdiri.

Mereka berada di dalam satu ruangan kantor desa. Ia lantas mengajak belasan anak-anak itu bernyanyi.

Ia mencontohkan gerakan untuk diikuti anak-anak tersebut.

Kadang, lagu yang mereka nyanyikan dibarengi tepukan tangan yang pada akhirnya saat salah satu di antara mereka salah, tawa pun pecah.

Ruangan yang digunakan berada tepat di sebelah kantor Desa Sponjen, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi.

FB LIVE KABUT ASAP

Baca Juga

 Timnas Babak Belur Dihajar Uni Emirat Arab, Begini Curhat Simon McMenemy Soal Kondisi Sebenarnya!

 Wiranto Ditusuk di Banten, Benarkah Wiranto Jadi Target Aliran Garis Keras? Begini Kata Pengamat

 Misteri Asmara Syahril dan Abu Rara, Pelaku Penusukan Wiranto Ternyata Pintar, Kuliah Kampus Ternama

Di kantor utama sejumlah petugas dari PMI dan relawan lainnya mencatat dan mengantarkan warga yang datang untuk memeriksa kesehatan.

Amir begitu ia disapa, sudah tak muda lagi.

Rambutnya yang ditutupi topi sudah ditumbuhi uban.

Usia tak menghalanginya berbuat kebaikan bersama PMI Provinsi Jambi.

Yang ia lakukan bersama anak-anak tersebut merupakan salah satu upaya pemulihan trauma bagi korban terdampak bencana kabut asap akibat kejahatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Namanya Psikososial Support Program (PSP),” begitu kata Amir saat dibincangi Tribun pada Sabtu (5/10). Dia bilang, anak-anak sangat rentan dengan gangguan psikologi pada bencana. Termasuk bencana kabut asap.

Karena itu menurutnya, perlu dilakukan trauma healing atau pemulihan dari kondisi trauma pada anak-anak atas kejadian yang berdampak buruk pada psikologi.

Pola trauma healing lewat program PSP itu sendiri adalah dengan cara mengajak anak-anak aktif bermain, bersenang-senang dengan tujuan menguatkan mental dari kondisi yang dialami saat itu.

"PSP dalam satu bencana tujuannya untuk membangkitkan mental atau melakukan trauma healing anak-anak korban bencana," katanya.

"Kita ajak bergembira, bermain dan bergembira untuk menghilangkan trauma," sambungnya.

Amiruddin terlibat aktif membantu korban terdampak bencana sejak tahun 1988. Berbagai kejadian bencana alam ia datangi untuk membantu para korban.

"Saya turun seperti ini dari tahun 1988. Bencana di Kerinci, Lampung, Palu itu selalu kita lakukan ketika datang ke lokasi," katanya.

Sempat cerah beberapa hari terakhir pada Kamis pagi (3/10/2019), Kabut asap pekat kembali terjadi di Kecamatan Muara Sabak Timur.
Sempat cerah beberapa hari terakhir pada Kamis pagi (3/10/2019), Kabut asap pekat kembali terjadi di Kecamatan Muara Sabak Timur. (tribunjambi/abdullah usman)

Ia bergabung di PMI Jambi sejak usia masih belasan tahun.

"Ada kepuasan sendiri meski meninggalkan kenyamanan di rumah ketika bisa membantu orang yang memang membutuhkan," pungkasnya.

Tedjo Sukmono Ketua Bidang Bencana dan Pelayanan Sosial PMI Provinsi Jambi mengatakan, setidaknya ada tujuh desa di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi yang didatangi oleh PMI Provinsi Jambi.

Kehadiran PMI untuk membantu korban kabut asap, sejak 21 September 2019 lalu sejumlah pos relawan didirikan.

Selain program PSP ada rumah oksigen, layanan kesehatan, pembagian nutrisi untuk anak dan lansia hingga fasilitas layanan kesehatan gratis serta pembagian air bersih. (Dedy Nurdin / Tribunjambi.com)

 VIDEO: Banjir Air Mata! Ammar Zoni dan Irish Bella Kisahkan Musibah Kehilangan Anak

 VIDEO: Kuyang di Samarinda Diusir Pakai Sapu Lidi, Terlihat Bayangan Berkelebat Cepat

 VIDEO: Detik-detik Menko Polhukam Wiranto Ditusuk OTK di Banten, 2 Orang Diamankan

 Link Cerita Horor Nasib Pembantu yang Lahir Jumat Kliwon Digaji Rp 5 Juta, Tubuh Dela Ditutup Kain

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved