Kisah Militer RI

DIEJEK Seperti Pasukan Mau Piknik, 3 Menit Operasi Woyla Kopassus Bungkam Media Asing di Thailand

TRIBUNJAMBI.COM - Personel Kopassandha atau kini bernama Kopassus sukses melumpuhkan para teroris yang menyandera

Editor: ridwan
Kolase/TribunJambi.com
Kopassus dan Benny Moerdani 

Beberapa orang segera diangkut ke rumah sakit. Sebuah bus kemudian datang menjemput para sandera.

Seluruh penumpang selamat.

Baca: DAFTAR HARGA MOBIL Terbaru Oktober 2019, Dari Avanza Hingga Wuling

Pukul 03.20, ambulans terakhir meninggalkan lokasi kejadian. Letnan Satu (Anumerta) Achmad Kirang dan Kapten Pilot Herman Rante meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Indonesia punya sejarah cemerlang dalam mengatasi pembajakan pesawat, yaitu saat Pasukan Anti Teror melumpuhkan pembajak Pesawat Garuda DC-9 atau Woyla pada 1 April 1981 di Don Mueang, Thailand.
Tayangan lengkapnya, di video Kompas.id, Minggu (31/3/2019).
KOMPAS/DUDY SUDIBYO
Empat awak pesawat DC-9 Garuda “Woyla” yang dibajak Sabtu 28 Maret lalu. Dari arah jarum jam: Lidya yang sedang memegang foto almarhum Captain-pilot Herman Rante, Retna, Deliyanti yang memegang topi pilot almarhum, dan Co-pilot Hedhy Juwantoro pada upacara pemakaman Herman Rante di Taman Pahlawan Kalibata Senin kemarin.

Atas jasanya dalam operasi pembebasan sandera itu, Kirang yang saat itu berpangkat capa (calon perwira) mendapat Bintang Sakti dan kenaikan pangkat istimewa dua tingkat, prajurit para komando lainnya juga mendapat Bintang Sakti dan kenaikan pangkat satu tingkat.

Baca: Burhanuddin Mahir Sebut-sebut Cermin, Pertanda Dukungan Demokrat untuk Al Haris?

Pembajakan pesawat GA-206 rute Palembang-Medan –kemudian dibelokkan ke Bangkok setelah mengisi bahan bakar di Penang (Malaysia)— itu bermotif tuntutan pembebasan beberapa orang yang ditahan karena terlibat pembunuhan empat anggota polisi dalam Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat.

Para pembajak juga menuntut tebusan 1,5 juta dollar AS.Kompas mencatat dua kali peristiwa pembajakan pesawat maskapai Indonesia sebelumnya.

Pertama, pesawat jenis Vickers Viscount milik Merpati Nusantara Airlines rute Surabaya-Jakarta, dengan nomor penerbangan 171, pada 5 April 1972 di Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta.

Baca: Begini Reaksi Istri Melihat Video Mesum Kades Dengan Sekretaris Desa, Ini yang Dilakukannya!

Kedua, pesawat DC-9 milik Garuda dengan nomor penerbangan GA-488 dari Jakarta menuju Surabaya, 5 September 1977.

KOMPAS/KARTONO RYADI
36 sandera tiba di Lanuma Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (31/3) siang.

Sumber: Kompas, Kamis, 6 April 1972, halaman 1, Kompas, Selasa, 6 September 1977, halaman 1, Kompas, Minggu, 29 Maret 1981, halaman 1, Kompas, Selasa, 31 Maret 1981, halaman 1, Kompas, Rabu, 1 April 1981, halaman 1, Kompas, Jumat, 3 April 1981, halaman 1, Kompas, Sabtu, 4 April 1981, halaman 1.

Artikel Ini telah Tayang di Kompas.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved