MAHFUD MD Ungkap Presiden Jokowi Bahas KPK Sambil Tertawa & Dia Diminta Jadi Juru Bicara
TRIBUNJAMBI.COM - Acara Talkshow ILC TV One yang dipandu wartawan kawakan Karni Ilyas berlangsung seru, Selasa (1/10) malam.
Lebih lanjut, Johnson Panjaitan kemudian menawarkan cara ekstrem.
"Atau bila perlu nanti ekstrem, kita suruh itu anak-anak demonstrasi, anak-anak kecil itu, supaya negara ini keadaannya darurat," ungkapnya.
Mendengar hal itu, sejumlah narasumber yang tersorot kamera tampak diam dan serius menyimak, mulai dari Fahri Hamzah, Masinton Pasaribu, hingga Ali Ngabalin.
"Atau kita suruh lagi sekarang, DPR-DPR dan partai yang didukung oleh rakyat itu turunkan konstituen yang dukung," ucap Johnson Panjaitan.
"Berhadapan dengan mereka, supaya lebih seru."
Baca: Mahfud MD Sebut Ada Penyusup Soal isu Penolakan UU KPK yang Berujung Sabosate Pelantikan Jokowi
Baca: Dulu Terkenal dan Dipuja, Nasib 5 Artis Ini Berubah Drastis 180 Derajat, Ada yang Rela Jadi Petani
Baca: Liga 1 2019, Persib Bandung Pilih Realistis Berada Posisi 11 Klasemen Sementara, Incar Peringkat ni
"Supaya lebih, jadi enggak bisa cuma debat di ILC, tidak bisa cuma diskusi di istana."
"Sudah, kita adu saja rakyat ini sekalian," lanjutnya menyindir.
Karni Ilyas tampak terbengong mendengar ucapan Johnson Panjaitan.
Ia sempat membuka mulutnya seperti hendak berbicara, namun diurungkan.
"Saya mulai merasa begitu, perasaan ini bukan karangan," lanjut Johnson Panjaitan.
Johnson Panjaitan lantas mengaku mengetahui, pihak-pihak yang membiayai, menggerakkan aksi tersebut.
"Saya sudah 17 tahun setelah KPK lahir, saya juga masih tahu siapa yang membiayai, siapa yang menggerakkan, itu digerakkan oleh siapa, didoktrin oleh siapa, kita dari dulu sampai sekarang juga doktrin mendoktrin seperti itu," ungkapnya.
Baca: Kopi Jadi Usaha Paling Diminati Generasi Muda, Ini Tanggapan Sekda Provinsi Jambi M Dianto
Baca: VIDEO Viral Detik-detik Megawati Tak Salami Surya Paloh dan Buang Muka dari AHY, Malah Begini
Baca: BREAKING NEWS, Kasus Karhutla di Jambi, Polda Jambi Periksa 2 Direktur PT MAS dan PT DSSP
"Jadi siapa yang mendiskusikan, siapa yang akan memaksa."
Johnson Panjaitan kemudian kembali membahas tentang siapa yang bisa mengharuskan presiden mengeluarkan Perppu.
Ia kemudian menyinggung soal wibawa presiden, terkait polemik Perppu KPK hingga karhutla.