Berita Jambi
Kopi Jadi Usaha Paling Diminati Generasi Muda, Ini Tanggapan Sekda Provinsi Jambi M Dianto
Kopi Jadi Usaha Paling Diminati Generasi Muda, Ini Tanggapan Sekda Provinsi Jambi M Dianto
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Deni Satria Budi
Kopi Jadi Usaha Paling Diminati Generasi Muda, Ini Tanggapan Sekda Provinsi Jambi M Dianto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ada tiga jenis kopi yang sangat potensial di kembangkan di Jambi, namun saat ini baru beberapa kabupaten saja yang mulai memunculkan produk kopi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto saat membuka seminar Kopi Nusantara 2019, Selasa (1/10/2019).
Seminar dengan tema Kopi Petani Gaya Hidup dan Kesehatan tersebut menjadi bagian rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kopi Internasional berlangsung di Hotel Shang Ratu Jambi, Selasa (1/10/2019) siang.
Baca: Harga Kopi Jambi Naik, Duta Besar Brussel Bakal Buktikan Nikmatnya Kopi Kerinci
Baca: Internasional Coffee Day 2019, Seduh Kopi Terbanyak di Jambi, Memperoleh Rekor Muri
Baca: Dulu Terkenal dan Dipuja, Nasib 5 Artis Ini Berubah Drastis 180 Derajat, Ada yang Rela Jadi Petani
Ia mengatakan, kedepan konsep pengembangan kopi yang saat ini jadi trend di kalagan milenial sebagai gaya hidup harus mengusung konsep kesejahteraan pada petani.
"Pengembangan komoditi kopi harus berpihak pada masyarakat petani dan pengolah komoditi kopi serta gaya hidup masyarakat dan para penikmat kopi diarahkan ke hal yang positif dan bermanfaat dalam memelihara kesehatan," ujar M Dianto.
Jambi memiliki wilayah potensiap penghasil kopi, seperti di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Baca: Selama Kemarau, Tercatat 180 Titik Api di Kabupaten Merangin, Kondisi Jumlah Titik Api Terkini Nihil
Baca: Berikut Foto 30 Gadis Jepang yang Sering Pamerkan Bagian Dalam Tubuhnya Meski Pakai Baju Transparan
Baca: Bentrokan Pekerja Asing vs Pekerja Lokal di PLTU Sumsel 8, Dilarikan ke Rumah Sakit, Kondisinya
"Ada robusta, arabika dan jenis kopi dilahan pasang surut atau lahan gambut sudah mendapat pengakuan nasional melalui pelepasan varietas dengan nama Kopi Liberika Tungkal Komposit," kata M Dianto.
Konsumsi kopi yang kian meningkat merupakan budaya yang sudah ada sejak lama. Namun belakangan menjadi trend.
Sekda mengharapkan adanya upaya diversifikasi produk mulai bahan baku maupun dalam penyajiannya dapat berinovasi memproduksi kopi rasa kulit manis, kopi rasa vanila atau bahkan kopi liberika tungkal komposit dalam kemasan menarik dengan ciri khas Jambi.
"Apa lagi usaha kopi kini juga merambah pada minat generasi muda. Mulai dari petani hingga produksi dan penyajian," katanya.
Sementa itu, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin Supriadi menerangkan Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
Dengan produksi rata-rata sekitar 700.000 ton pertahun atau sekitar 9% dari produksi kopi dunia sedangkan biji kopi yang diolah dalam negeri baru sebesar 45% dari produksi nasional dalam beberapa tahun terakhir.
"Hanya dalam waktu singkat konsumsi kopi meningkat pesat diikuti oleh tumbuhnya pelaku usaha kopi seperti cafe, roastery, produsen kopi dan petani kopi usia muda diberbagai daerah di Indonesia," ungkap Supriadi.
Supriadi menegaskan perlunya identifikasi masalah sektor hulu sampai hilir terkait perkembangan kopi guna memprediksi gelombang atau trend kopi.
"Roaster dan barista termasuk penerapan teknologi 4.0 dalam pengembangan industri kopi menjawab isu kesehatan pada kopi dan produk kopi," pungkas Supriadi.
Kopi Jadi Usaha Paling Diminati Generasi Muda, Ini Tanggapan Sekda Provinsi Jambi M Dianto (Dedy Nurdin/Tribunjambi.com)