Mengapa Minta Pelantikan Jokowi'Ma'ruf Dipercepat, Inikah Strategi yang Bakal Dilakukan ke Depan?

Sesuai agenda KPU Pusat, pelantikan presiden dan wapres pada 20 Oktober. Mengapa ada permintaan dipercepat?

Editor: Duanto AS
Instagram @jokowi
Presiden Jokowi 

Budi mencontohkan, seperti asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Namun, ia memastikan kemenangan mandat rakyat harus disyukuri dan dijaga.

Presiden Jokowi lanjutnya, sudah mengusulkan dan meminta tanggal pelantikan dimajukan sehari menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019.

Menurut jadwal KPU pelantikan digelar 20 Oktober.

Budi Arie tidak membantah masih ada kekhawatiran masyarakat mengenai gangguan dari "penumpang gelap" demokrasi.

Menyampaikan aspirasi termasuk berupa unjuk rasa sangat dihargai.

Tapi ketidakjujuran dan motif politik destruktif yang harus diwaspadai.

 Baru 2 Bulan Menikah, Artis Ini Justru Diusir Orang Tuanya saat Datang ke Rumah, Ini Dilakukannya

 Ngeri, Sindiran Pedas Maia Estianty Pada Wanita Ini Usai Lihat Fotonya Berciuman Bibir dengan Musisi

 VIDEO: Ingin Merasakan Hidup Mandiri, Ini Kata Gadis Kota Jambi 2019 Favorit Intelegensi

Budi Arie menyatakan pelantikan bukan hanya persoalan Jokowi-Kiai Maruf Amin, melainkan pada menghormati agenda kenegaraan hasil penyerahan mandat rakyat melalui Pemilu 2019.

Oleh karena itu jangan ada yang coba-coba mengganggu apalagi membatalkannya.

"Setiap manusia memiliki batas kesabaran. Mari kita sambut pelantikan presiden dan wakil presiden, Jokowi-Kiai Maruf Amin dengan penuh suka cita dan harapan yang positif," mantan aktivis UI 1998 ini menegaskan.

Bertemu Jokowi

Sebelumnya, sejumlah tokoh pendukung dan relawan Jokowi menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Mereka yang hadir di antaranya Kris Budiharjo, Andi Gani Nena Wea, Dedi Mawardi, Budi Arie Setiadi, Mustar, dan beberapa tokoh lainnya.

Tokoh-tokoh pendukung tersebut melakukan petemuan secara tertutup dengan Jokowi untuk memberikan dukungan terhadap keputusan yang diambil Presiden.

Ditemui usai pertemuan, Andi Gani Nena Wea menolak berkomentar banyak.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved