Bahas Mahasiswa Disweeping di Restoran, Haris Azhar: Makan Sudah Dilarang di Republik Ini?
Dalam pemaparannya, Moeldoko mengatakan bahwa aksi demo bukanlah sesuatu yang haram bagi pemerintah. Moeldoko mengapresiasi aksi demonstrasi mahasiswa
Bahas Mahasiswa Disweeping di Restoran, Haris Azhar: Makan Sudah Dilarang di Republik Ini?
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar tanggapi pernyataan pemerintah terkait aksi demo mahasiswa yang sudah tidak relevan.
Pernyataan itu kemudian diluruskan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang hadir di program acara Mata Najwa (25/9/2019).
Dalam pemaparannya, Moeldoko mengatakan bahwa aksi demo bukanlah sesuatu yang haram bagi pemerintah.
Moeldoko mengapresiasi aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi Selasa (24/9/2019).
Baca: Lolos Hukuman Mati, Prada DP Pemutilasi Vera Oktaria Divonis Hukuman Seumur Hidup, Hakim Beri Fakta
Baca: Luna Maya Didekati Beberapa Cowok Masih Laku, Jadi Siapa Pacarnya?
Baca: Pernyataan Moeldoko Sebut Kritik Pemerintah Tidak Haram, Ketua BEM UGM: Kok Teman Kita Ditangkap?
Ia juga menuturkan pemerintah telah meninjau kembali apa yang menjadi tuntutan para demonstran.
Mendengar penjelasan Moeldoko, Presiden Mahasiswa BEM KM Universitas Gajah Mada, M. Atiatul Muqtadir tampak kurang setuju dengan pemaparan yang disampaikan Moeldoko.

Atiatul menyoroti penyataan Moeldoko terkait demo bukanlah hal yang haram bagi pemerintah.
Kemudian Atiatul menyinggung soal teman-teman mahasiswa yang ditahan di kepolisian karena terlibat unjuk rasa.
"Tadi Pak Moeldoko menyampaikan, demo bukan hal yang haram, kok teman-teman kami sekarang lagi ditahan sih di kepolisian?" kata Atiatul.
"Bahkan ada yang lagi makan di sebuah restoran terkena sweeping, katanya enggak haram," sindir Atiatul.
Baca: Jokowi Diingatkan Anak Mantan Presiden untuk Lakukan Ini, Ternyata Sebagian Demonstran Pendukungnya
Baca: Nikita Mirzani Ungkap Setuju dengan Abu Janda Soal Demo Ricuh, Kecewa Pendemo Rusak Fasilitas Umum
Moeldoko kemudian menjelaskan, penangkapan itu terjadi karena kericuhan pada aksi unjuk rasa yang disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ia menuturkan semakin lama aksi demo berlangsung, kondisi psikologis demonstran dan aparat bisa berubah.
"Bisa dibilang kondisi awal mulai demo teman-teman mahasiswa ini fresh, begitu kena matahari, mulai lapar, haus, maka tensinya meningkat, kelelahan, itu mengakibatkan uncontrol. Aparat juga seperti itu," kata Moeldoko.
Moeldoko menggambarkan situasi tersebut juga dialami aparat kepolisian.