Siapakah Greta Thunberg, Remaja 16 Tahun yang Memarahi Pemimpin Dunia pada KTT Perubahan Iklim PBB?
Ucapan itu datang dari Greta Thunberg. Gadis berusia 16 tahun yang menjadi perbincangan dunia ketika hadir dalam KTT Perubahan Iklim PBB.
4. Didiagnosa Terkena Sindrom Asperger
Dalam bukunya seperti dipublikasikan Deutsche Welle, Malena menceritakan putrinya itu didiagnosa oleh dokter terkena Sindrom Asperger.
Greta Thunberg menuturkan berkat Sindrom Asperger, dia tidak akan berusaha membuat perubahan dalam isu perubahan iklim kepada media Jerman Februari lalu.
"Mudah saja. Saya harus melanjutkan hidup dan berpikir seperti orang umumnya," ungkapnya.
Tapi, dia juga memandang dunia berdasarkan perspektif lain.
Pengakuan itu membuat Malena dalam bukunya kemudian menyimpulkan bahwa sindrom yang diderita buah hatinya itu bukanlah sebuah kelemahan.
Baca: Info Pasti Pendaftaran CPNS 2019 yang Segera Dibuka, Ini 4 Kesalahan Pelamar yang Sering Terjadi
Baca: Pengakuan Bebby Fey yang Diperkosa Genderuwo Dapat Tanggapan Ustaz Wahid, Benarkah Itu Cinta?
5. Dinominasikan Meraih Nobel Perdamaian
Jerih payah Greta Thunberg yang terus menyerukan pentingnya kepekaan generasi muda akan perubahan iklim membuatnya dinominasikan meraih Nobel Perdamaian.
Pengajuan itu dilakukan oleh anggota Parlemen Norwegia sebelum batas waktu 31 Januari 2019.
Salah satu inisiator adalah Freddy Andre Ovstegard.
Menurut Ovstegard, Greta sudah memberikan arah dalam pencegahan perubahan iklim.
Sebab jika mereka tak melakukannya, maka akan terjadi konflik.
"Greta Thunberg telah meluncurkan gerakan massa yang saya pandang sebagai kontribusi besar bagi perdamaian," katanya pada Maret lalu.
Kepada harian Swedia Aftonbladet, Greta menanggapi dia merasa terhormat dicalonkan oleh Norwegia.
"Rasanya tidak nyata dan sedikit aneh," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Greta Thunberg, Remaja 16 Tahun yang Marahi Pemimpin Dunia di PBB", https://internasional.kompas.com/read/2019/09/24/19321511/5-fakta-greta-thunberg-remaja-16-tahun-yang-marahi-pemimpin-dunia-di?page=all.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo