Pembunuh Ayah Kandung Dikembalikan ke Orangtua oleh Polisi, Setelah Diperiksa Ternyata Alami Hal Ini
Pembunuh ayah kandung di Kampung Kobak Sumur, RT 1/4, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi pada 31 Agustus 2018
Suherman membunuh ayah kandungnya itu dengan memukul bagian wajah dan kepala korban dengan linggis beberapa kali.
Sarni (60), ibu kandung korban, menyebut Suherman tinggal satu rumah dengan ayahnya, karena mengalami depresi.
Pihak keluarga sudah beberapa kali melakukan pengobatan ke Puskemas, dan sudah disarankan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Akan tetapi, ia tak melakukan pengobatan ke RSJ karena terkendala biaya dan jarak.
Baca: Pemenang Indonesian Television Awards 2019: Agnez Mo, Raffi Ahmad, Tukang Ojek Pengkolan Berjaya
"Kami enggak punya uang, jauh juga kalau mau berobat kan?"
"Terus anak saya ini juga enggak gila, cuma depresi aja," jelas Sarni.
Mengetahui kondisi kejiwaan seperti itu, kata Sarni, tempat tinggal Suherman dipisahkan dari anggota keluarga lainnya.
"Herman kan ada kakaknya dua perempuan, udah pada nikah juga."
"Jadi dipisahin tempat tinggalnya tapi masih satu kampung. Bapak (korban) yang jagain Herman," ucapnya.
Turiman (40), warga setempat mengungkapkan, Suherman dahulu merupakan bos lapak rongsokan.
Akan tetapi, 5 tahun lalu usahanya bangkrut, tak lama itu juga ia ditinggal istrinya.
"Dulu banyak uang, saat masih jadi bos limbah bos lapak."
"Dia baik juga, kalau lagi pulang ke rumah suka kasih rokok kopi aja sama bapak-bapak di sini," paparnya kepada Wartakotalive, Minggu (1/8/2019).
Akan tetapi, ketika usahanya bangkrut dan ditinggal istri ia kerap menyendiri.
"Dulu tinggal di lapak rongsokannya enggak jauh dari rumahnya."