Info Terkini Pemkot Jambi

Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Syarif Fasha Buka City Sanitation Summit ke XIX

Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), kembali melaksanakan perhelatan tahunan City Sanitation Summit (CSS) XIX tahun 2019

Editor: Duanto AS
Istimewa
Syarif Fasha (tengah) saat di perhelatan tahunan City Sanitation Summit (CSS) XIX tahun 2019 yang dilaksakan Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), di Kota Banjarmasin, 23-24 September 2019. 

Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Syarif Fasha Buka City Sanitation Summit ke XIX

TRIBUNJAMBI.COM, BANJARMASIN - Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), kembali melaksanakan perhelatan tahunan City Sanitation Summit (CSS) XIX tahun 2019, yang pada tahun ini sukses diselenggarakan di Kota Banjarmasin dari 23-24 September 2019.

Perhelatan rapat akbar tahunan aliansi pemerintah daerah terbesar di Indonesia, yang dipusatkan di Ball Room Hotel Rattan In, Banjarmasin itu, dibuka secara bersama oleh Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME, yang juga sekaligus sebagai Ketua Umum AKKOPSI, bersama Gubernur Kalsel yang diwakili oleh Sekda Provinsi Kalsel, H. Haris Makkie dan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina

Seremoni pembukaan ditandai dengan pemukulan bersama mayang, yaitu sebuah pelepah cikal bakal dari pohon pinang. Turut hadir pada CSS AKKOPSI tahun ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Ketua Bappenas, Prof. Bambang Brodjonegoro, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, M. Doni, Dirjen Cipta Karya PUPR, Kemenkes, perwakilan USAID, Forkompimda Kota Banjarmasin, dan seluruh kepala daerah, serta delegasi anggota AKKOPSI.

Sebelumnya, CSS ke XIX di Banjarmasin, diawali dengan jamuan makan malam keakraban seluruh Kepala daerah beserta delegasi, yang dilaksanakan di Siring Menara Pandang Banjarmasin, tepian Sungai Barito, Senin malam (23/09).

Dalam sambutannya, Ketua Umum AKKOPSI, Syarif Fasha, menyampaikan bahwa 109 orang Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah beserta 231orang delegasi dari 492 Kabupaten/Kota anggota AKKOPSI dari seluruh Indonesia, kembali berkumpul untuk membuktikan komitmen yang kuat dalam meningkatkan derajat hidup masyarakat, melalui pembangunan sanitasi.

"Kami warga peduli sanitasi yang terhimpun dalam wadah AKKOPSI, kembali ingin membuktikan komitmen kepemimpinan yang kuat dalam membangun sanitasi di daerah. Kemajuan suatu daerah, bahkan suatu negara dapat diukur dari akses sanitasi warga dan perilaku hidup bersih mereka. Sanitasi merupakan kebutuhan dasar yang harus didukung oleh kepemimpinan yang kuat di daerah. Melalui AKKOPSI, kami menguatkan komitmen untuk menjadikan sanitasi, air minum, perumahan yang layak dan penanggulangan kawasan kumuh sebagai prioritas dalam pembangunan," ujar Fasha dalam sambutannya sebagai ketua umum AKKOPSI.

Lebih lanjut Fasha menyampaikan bahwa isu sanitasi begitu penting saat ini karena membangun lingkungan, membangun sanitasi, membangun air bersih, adalah kebutuhan yang sangat mendasar dan menjadi kewajiban pemerintah untuk mewujudkan hak dasar masyarakat tersebut.

"Sanitasi, lingkungan dan air bersih itu menjadi kebutuhan yang sangat penting sekali, mendasar dan tidak boleh dinomor duakan dalam perencanaan dalam proses pembangunan di daerah," tegas Wali Kota Jambi itu.

Apresiasi juga hadir dari Menteri Perencanaan Pembanggunan Nasional dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro yang disampaikan dalam sambutan sekaligus orasi ilmiahnya. Dirinya menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan komitmen kuat yang ditunjukkan oleh kepala daerah di Indonesia melalui AKKOPSI dalam membangun isu sanitasi di Indonesia.

"Melalui AKKOPSI, saya melihat komitmen luar biasa kepala daerah dalam membangun sanitasi. Isu sanitasi seringkali dianggap tidak penting dalam membangun daerah, dimana pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, yang lebih diprioritaskan dan lebih terlihat. Namun tidak bisa dipungkiri pembangunan
sanitasi juga sangat penting dalam masyarakat karena menyangkut individu. Masyarakat membutuhkan sanitasi karena menyangkut kehidupan dan kesehatan. Masyarakat yang sehat tentunya akan kompetitif dan menjadi pendorong pembangunan," ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Menteri Keuangan itu juga menekankan peran yang lebih besar yang harus diemban oleh seorang pemimpin di daerah dalam hal sanitasi.

“Sanitasi itu adalah tanggung jawab kepala daerah Kabupaten/Kota. Jadi nanti masing-masing kabupaten/kota, apalagi anggota AKKOPSI, tidak boleh bilang kalau saya anggota AKKOPSI tapi saya tidak punya target PHBS, itu artinya keanggotaannya di AKKOPSI perlu ditanyakan, serius atau tidak menangani masalah sanitasi,” tegasnya.

Pada kesempatan itu juga, Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro, bersama Ketua Umum AKKOPSI, yang juga Wali Kota Jambi, H. Syarif Fasha, juga berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada 5 Kabupaten/Kota unggulan dalam pengelolaan lumpur tinja, diantaranya Kota Kendari, Kabupaten Gresik, Kota Bekasi, Kabupaten Kulon Progo dan Kota Surakarta.

Selain itu, dalam kesempatan CSS turut pula digelar sharing session Best Practice (pengalaman) dari beberapa Kepala Daerah, terkait keberhasilan daerah dalam membangun sanitasi yang melibatkan partisipasi masyarakat, seperti yang dilaksanakan oleh Kabupaten Tanggerang, Kota Bogor dan Kabupaten Kulonprogo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved