GEGER Demi Bertahan Hidup, Kakak Beradik Ini Konsumsi Daging Kucing Liar Sebagai Pengganti Nasi
Belakangan warga Kabupaten Apung Utara, Lampung sempat dibuat geger dengan pemberitaan dua orang pemulung yang berstatus kakak beradik.
Wagimin dan Suyatno mengaku mengkonsumsi daging kucing dengan cara diolah menjadi sebuah santapan.
Baca: Datang ke Rumah Orang Tua Tanpa Bawa Istri, Baim Wong Diusir Ayahnya
Bak mengolah daging hewan potong pada umumnya, Wagimin mengatakan bahwa ia memasak daging kucing tangkapannya dengan cara dibumbui kemudian digoreng.
Menurut Wagimin rasa daging kucing yang ia makan bersama adiknya, Suyatno tak ada bedanya dengan daging ayam.
Biasanya Wagimin menangkap kucing-kucing liar bertubuh kecil untuk dijadikan santapan baginya dan sang adik.
Hal ini ia lakukan lantaran ia mengaku dagangannya sulit laku dan tak punya uang untuk membeli beras.
Baca: Tolak RUU Pertanahan, Keluarga Besar Petani Tebo Turun ke Jalan
"Cari rongsok sekarang gak laku, gak ada yang beli,” ucap Wagimin seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Lampung.
Melansir Tribun Lampung dan Surya Malang, aksi mengkonsumsi kucing yang dilakukan kakak beradik ini diketahui kala terpergok Ketua RT setempat.
Ketua RT 02 Kelurahan Kepala Tujuh mengaku tak tahu persis kapan kakak beradik ini mulai menangkap kucing liar di wilayah kampung dan mengkonsumsinya.
Namun aksi keji kedua kakak beradik ini terbongkar kala dirinya memergoki sang kakak tengah mencacah seonggok daging kucing.
Baca: Nasib Tragis Ike, Mobil Masuk Selokan Lihat Suami Tewas Ditembak Polisi, Tak Tahu Ia Bandar Narkoba
"Saya tanya itu kucing untuk siapa, dijawab Wagimin, untuk makan adik saya,” ujar ketua RT 02, Suyatno kepada awak media.
Daging kucing yang saat itu ia lihat tengah dicacah Wagimin kemudian dibumbui dan digoreng layaknya daging hewan olahan.
Sebagai ketua RT, Suyatno pun tidak mengetahui pasti alasan kedua kakak beradik itu memakan kucing.
Kendati demikian, ia membenarkan bahwa kehidupan Wagimin dan adiknya memang serba kekurangan.
Baca: Polisi Temukan Surat Pamit Mau Pengeboman di Rumah Terduga Teroris di Cilincing
Untuk bertahan hidup saja kadang keduanya masih mengandalkan bantuan pemerintah.
"Keluarganya tidak ada, hanya berdua saja, untuk mencukupi kebutuhannya, hanya mengandalkan bantuan masyarakat," tandas Suyatno.
Kini kedua kakak beradik pemulung tersebut telah mendapatkan bantuan pemerintah setempat berupa beras dan bahan pokok lainnya.