PAD Merangin Masih Rendah, BPPRD Pesimis Capai Target
PAD Merangin masih rendah. Pasalnya, hingga Agustus lalu, PAD Merangin masih diangka 67,73 persen.
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
PAD Merangin Masih Rendah, BPPRD Pesimis Capai Target
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Merangin masih rendah. Pasalnya, hingga Agustus lalu, PAD Merangin masih diangka 67,73 persen.
Kabid Penagihan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Merangin, Syafril T mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya agar PAD bisa mencapai target hingga akhir tahun nanti.
"Secara komulatif sampai saat ini PAD kita diangka 67,73 persen dari OPD-OPD pengelola PAD," ujar Syafril.
Dia mengakui jika hasil itu masih rendah, sebab sesuai target seharusnya berdasarkan target pada awal Sepetember ini, PAD Merangin sudah mencampai angka hingga 80 persen.
"Kalau menurut tahapannya belum maksimal, karena setiap triwulan ada tahapan-tahapannya, seharusnya saat ini PAD kita sudah diangka minimal sudah 80 persen," jelas Syafril.
Baca: Revisi UU KPK Dinilai Ngebut, ICW Sebut Pemerintah-DPR Punya Dendam dengan KPK
Baca: TERKINI Menara Air PDAM Jambi Hilang, Kabut Asap Makin Pekat, Kualitas Udara Status BERBAHAYA
Baca: Tanjab Barat Dikepung Kabut Asap, Wartawan Bagikan 4.000 Masker untuk Warga
Baca: Karhutla Kian Parah, Seberang Kota Jambi Gelap Tertutup Kabut Asap
Dengan kondisi belum maksimalnya PAD Merangin ini, dia pesimis target dapat tercapai. Karena ada kendala terget tersebut dapat tercapai, seperti belum adanya dasar hukum untuk memungut retribusi.
"Contohnya Labor LH, hingga saat ini belum ada dasar hukum, karena menyangkut perda yang belum selesai yang dibahas hingga ke Kementrian, intinya pengesahan dari pusat," jelasnya.
Menurutnya, saat ini masih ada tiga OPD yang PAD nya masih nol, yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kominfo dan Dinas Kebakaran dan Penyelamatan.
''Untuk memaksimalkan PAD ini, kita sudah menyurati masing-masing OPD, tapi kita tidak pasti apa kendalanya, sehingga belum maksimal dan masih ada yang masih nol persen," imbuhnya.(*)