Gara-gara Hutang Rp 15 Ribu Dibunuh dan Dibakar, Ternyata Ini Pelaku Sebenarnya!
Seorang nenek dibunuh dan dibakar di Garut lantaran soal utang Rp 15 ribu
TRIBUNJAMBI.COM- Seorang nenek dibunuh dan dibakar di Garut lantaran soal utang Rp 15 ribu.
Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan yang disertai pembakaran tubuh korban.
Pelaku pembunuhan diketahui berinisial AA. sementara, korban bernama Iyah (60).
Baca: SEDANG TANDING! Filipina vs Indonesia U16, Kualifikasi Piala Asia U16 2020, Live Streaming TV Online
Baca: Nelayan di Tanjabbar Melaut di Tengah Kepungan Asap, Ini Harapan HNSI Tanjabbar di Saat Musim Ikan
Baca: Bupati Beri Penyuluh Pertanian Sepeda Motor Baru, Petani Berprestasi Dinobatkan Jadi Petani Teladan
Ia merupakan warga Kampung Cipareuhan Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, Garut.
Kasus nenek dibunuh dan dibakar berawal dari dendam pelaku AA kepada korban.
Diketahui, korban dan ibu pelaku sempat berselisih pada 2 minggu ke belakang.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Senin (16/9/2019), saat ekspose kasus pembunuhan tersebut, mengungkapkan, sekitar dua minggu lalu, ibu pelaku dan korban sempat berselisih soal utang sebesar Rp 15 ribu.
Diduga, korban saat itu mengucapkan sesuatu yang membuat pelaku sakit hati.
Hingga, pada Sabtu (14/9/2019) siang, pelaku hendak pergi ke hutan mencari madu.
Pelaku melihat korban berada di salah satu saung.
Baca: Bacok Ibu Kandung. Pria Ini Beralasan Korban Merupakan Ninja dan Tukang Santet!
Baca: Sekda Hadiri Sertijab Dirut Rumah sakit Jiwa Provinsi Jambi, Pelayanan Semakin Bagus
Baca: Dari Mobile Legends, Bocah 12 Tahun Kencan Dengan Janda Muda Sampai Polisi Lakukan Ini!
Saung itu berada di kebun di pinggir hutan di Kampung Lebakjero Desa Jayabakti.
Melihat korban seorang diri, pelaku pun pulang ke rumah.
Ia mengambil golok dan kembali menghampiri pelaku yang masih berada di saung.
"Korban lagi duduk istirahat di pinggir saung langsung dibacok dari samping hingga kena bagian pipinya," kata Budi Satria Wiguna.
"Kemudian dibacok lagi dua kali di bagian wajah hingga langsung tersungkur tak bergerak," lanjut Budi Satria Wiguna.