FAKTA Bayi Usia 4 Bulan Meninggal Karena Terpapar Kabut Asap, Ini Penjelasan Dokter
Rumah pasangan suami istri Ngadirun (34) dan Ita Septiana (27) di Dusun III Desa Talang Bulu, Kecamatan Talang Kelapa,
Pasangan Nurlela (30) dan Aris (30) bersama tiga orang anaknya selama beberapa hari terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (15/9/2019) malam di posko pengungsian, Nurlela mengaku memilih bertahan karena asap di rumahnya masih pekat.
Selain itu bayinya yang masih berusia 7 bulan dan dua anaknya juga batuk-batu terpapar kabut asap. "
Anak saya yang kecil ini usianya baru tujuh bulan, namanya Afifah. Dia tiga hari batuk-batuk. Kemudian dua kakaknya juga batuk. Suami juga batuk. Tapi, alhamdulillah setelah dibawa ke posko ini sudah mulai membaik. Kan dapat perawatan juga kita di sini," tutur Nurlela.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Kamis (12/9/2019) lalu, Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) di level berbahaya terdapat di delapan wilayah.
Wilayah tersebut adalah Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, dengan angka diatas 500.
Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, dengan angka 473. Duri Field, Kabupaten Bengkalis, dengan angka 481. Duri Camap, Bengkalis, dengan angka diatas 500.
Kota Dumai, dengan angka 404. Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, dengan angka diatas 500. Kecamatan Libo, Rokan Hilir, diatas 500 dan Desa Petapahan, Kabupaten Kampar, dengan angka 345.
Kabut asap pekat dan udara tidak sehat menyebabkan warga takut keluar rumah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Bayi 4 Bulan di Sumsel Meninggal, Sesak Nafas Diduga Terpapar Kabut Asap"
Editor : Rachmawati