FAKTA Bayi Usia 4 Bulan Meninggal Karena Terpapar Kabut Asap, Ini Penjelasan Dokter

Rumah pasangan suami istri Ngadirun (34) dan Ita Septiana (27) di Dusun III Desa Talang Bulu, Kecamatan Talang Kelapa,

Editor: rida
Kompascom
ILUSTRASI Bayi sedang dirawat 

TRIBUNJAMBI.COM- Rumah pasangan suami istri Ngadirun (34) dan Ita Septiana (27) di Dusun III Desa Talang Bulu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin sejak tiga hari terakhir terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan.

Kabut asap diduga membuat kondisi Elsa Pitaloka, bayi mereka yang berusia 4 bulan sakit-sakitan.

Elsa mengalami pilek, batuk, dan perut kembung.

Minggu (15/9/2019) pagi, Elsa terpaksa dilarikan oleh ibunya ke rumah bidan setempat karena kondisi kesehatannya terus menurun.

Ngadirun (34) ayah dari Elsa Pitalokas bayi berumur empat bulang yang meninggal diduga akibat terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan ketika berada di rumah duka di Dusun III, Desa Talang Bulu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (15/9/2019).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)
Ngadirun (34) ayah dari Elsa Pitalokas bayi berumur empat bulang yang meninggal diduga akibat terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan ketika berada di rumah duka di Dusun III, Desa Talang Bulu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (15/9/2019).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA) ()

Baca: Sudah Menopause, Perempuan Berusia 73 Tahun Lahirkan Bayi Kembar, Jadi Ibu Tertua di Dunia

Baca: Kembali Bikin Sensasi, Kali Ini Foto Anaknya dengan Uang 10 Gepok 100 Ribu Bikin Caption Seperti Ini

Baca: Live RCTI Malam Ini, Timnas U16 Indonesia vs Filipina, Kualifikasi Piala Asia U16 2020

Ngadirun yang baru pulang langsung menyusul istri dan anaknya.

Elsa pun kemudian dibawa ke puskesmas dan oleh petugas puskesmas, Elsa disarankan dibawa ke rumah sakit.

Elsa dan ibunya dibonceng oleh Ngadirun mengguna sepeda motor menuju RS Ar Rasyid Palembang.

Sampai di rumah sakit, Elsa langsung diinfus.

Setelah tujuh jam dirawat kondisi Elsa kian memburuk. Elsa dinyatakan meninggal sebelum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin.

"Dokter bilang ada gangguan pernafasan, karena terkena ISPA. Saya sudah ikhlas menerimanya," jelas Ngadirun.

Penyakit infeksi yang menyerang paru

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin dr Mgs Hakim menjelaskan bahwa Elsa meninggal karena mengalami pneumonia atau penyakit infeksi yang menyerang paru.

Infeksi tersebut menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.

"Dari hasil kunjungan tim kesehatan Banyuasin ke RS Ar- Rasyid memang benar ada pasien bayi umur 4 bulan didiagnosa pneumonia, dan meninggal," kata Hakim.

Sementara itu di Pekanbaru, satu keluarga korban kabut asap memilih mengungsi di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera, Provinsi Riau.

Pasangan Nurlela (30) dan Aris (30) bersama tiga orang anaknya selama beberapa hari terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (15/9/2019) malam di posko pengungsian, Nurlela mengaku memilih bertahan karena asap di rumahnya masih pekat.

Selain itu bayinya yang masih berusia 7 bulan dan dua anaknya juga batuk-batu terpapar kabut asap. "

Anak saya yang kecil ini usianya baru tujuh bulan, namanya Afifah. Dia tiga hari batuk-batuk. Kemudian dua kakaknya juga batuk. Suami juga batuk. Tapi, alhamdulillah setelah dibawa ke posko ini sudah mulai membaik. Kan dapat perawatan juga kita di sini," tutur Nurlela.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Kamis (12/9/2019) lalu, Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) di level berbahaya terdapat di delapan wilayah.

Wilayah tersebut adalah Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, dengan angka diatas 500.

Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, dengan angka 473. Duri Field, Kabupaten Bengkalis, dengan angka 481. Duri Camap, Bengkalis, dengan angka diatas 500.

Kota Dumai, dengan angka 404. Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, dengan angka diatas 500. Kecamatan Libo, Rokan Hilir, diatas 500 dan Desa Petapahan, Kabupaten Kampar, dengan angka 345.

Kabut asap pekat dan udara tidak sehat menyebabkan warga takut keluar rumah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Bayi 4 Bulan di Sumsel Meninggal, Sesak Nafas Diduga Terpapar Kabut Asap"

Editor : Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved