VIDEO: Ini 5 Cara Lindungi Diri dari Kabut Asap, Pakai Masker hingga Konsumsi Makanan Sehat

Berikut adalah cara untuk melindungi diri dari kabut asap dan polusi udara yang buruk akibat kebakaran hutan serta lahan.

Editor: Teguh Suprayitno

Berikut adalah cara untuk melindungi diri dari kabut asap dan polusi udara yang buruk akibat kebakaran hutan serta lahan.

TRIBUNJAMBI.COM - Kabut asap baru-baru ini menyelimuti beberapa kota di Sumatera Selatan.

Kabut asap tersebut merupakan hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di daerah Sumatera Selatan tersebut.

Akibat dari kabut asap tersebut membuat kualitas udara pun menjadi tidak sehat.

Sebelumnya, dilansir oleh Kompas.com pada Jumat (13/9/2019), kabut asap yang mempengaruhi jarak pandang tersebut tidak hanya terjadi di Palembang, namun juga Kota Pekanparu, Riau.

Bahkan sejumlah orang tua dan anak-anak di Kota Pekanbaru mengalami beberapa penyakit akibat polusi udara akibat karhutla tersebut.

Berdasarkan riset 2013 yang dilakukan WHO, polusi udara dapat menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker paru-paru.

Baca: Golkar Masih Percayakan Kursi Pimpinan pada Wajah Lama

Baca: DAK Rp 41 Miliar, RSUD Abdul Manap Tambah Gedung Rawat Inap

Baca: 37 Pejabat Eselon II Pemprov Jambi Asesment Ulang, Kepala Kesbangpol dan Dirut RSJ Mundur

Baca: 559,5 Hektar Tanaman Padi di Jambi Gagal Panen Akibat Kemarau

Selain menyebabkan kanker, polusi udara juga mempengaruhi sistem pernapasan (paru-paru), dan sistem peredaran darah tubuh, seperti diare, malaria, dan radang paru atau pneumonia.

Namun tentunya ada cara untuk mencegah dampak buurk dari polusi udara akibat kabut asap tersebut untuk kesehatan kita.

Berikut adalah 5 cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari kabut asap dan polusi udara yang buruk dikutip dari Hello Sehat via Kompas.com :

1. Pakai masker saat keluar rumah

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah selalu memakai masker untuk menghalangi debu polusi udara yang terhirup dan bisa masuk ke saluran pernapasan.

Sayangnya, sebagian masker yang dijual di pasaran bukanlah masker yang tepat untuk mencegah dan menghalangi polusi udara.

Gunakan masker dengan bahan yang telah terbukti dapat menyaring udara sebaik mungkin, misalnya masker jenis n95.

2. Jaga kelembapan udara di dalam rumah

Selain menggunakan filter HEPA, kita disarankan untuk menjaga tingkat kelembapan di dalam ruangan rumah atau kantor.

Kita bisa menggunakan humidifier untuk melembapkan udara ruangan.

Jaga kelembapan udara sekitar 30 hingga 50 persen, kelembapan dengan kadar tersebut dapat membantu mengendalikan alergen dan pemicu penyakit pernapasan lainnya.

Baca: Mulai 1 Januari 2020, Tarif Cukai Rokok Naik 23 Persen

Baca: Tunjangan Hidup Rp 10 Juta/Bulan, Yuk Daftar Beasiswa S1 Korea Selatan, Simak Persyaratannya!

Baca: Panik Dikejar Warga Jambret Melompat ke Sungai, Begini Nasib Ponsel yang Dirampas Dari Siswa SD!

Baca: Gara-gara Benda Ini Raffi Ahmad Mendadak Ngamuk Parah ke Lucinta Luna Sampai Banting Gitar!

3. Bersihkan lantai dari debu dan kotoran tempat tinggal secara berkala

Bahan kimia dan alergen dari polusi udara bisa terkumpul dan menumpuk menjadi debu di lingkungan maupun di dalam rumah.

Cara untuk meminimalisir penyebaran polusi udara ini adalah dengan menggunakan vakum yang mengandung filter high efficiency particulate air (HEPA).

Vakum atau pembersih jenis ini dapat mengurangi debu dan kotoran yang terbuat dari bahan kimia brominated (PBDEs), serta alergen seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu.
Teknologi filter HEPA diklaim mampu membuat bakteri dan alergen lainnya terjebak dalam penghisap debu.

4. Jaga asupan cairan dalam tubuh

Minum air yang cukup sangat membantu membuang racun dari tubuh.

Cairan tubuh yang cukup juga memicu kelembapan yang membantu menyerap polusi yang masuk ke dalam tubuh agar tidak meluas.

5. Konsumsi makanan sehat

Makanan sehat sangat membantu menangkal racun jahat dari polusi udara.

Oleh karena itu, konsumsilah makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan yang sarat akan vitamin C. Contohnya jeruk, lemon, anggur, dan jambu.

Sayur dan buah-buahan juga dapat memperkuat sistem imu sehingga tubuh kita mampu melawan racun yang masuk ke dalam tubuh.

Penelitian yang dilakukan Universitas Otago juga menyebutkan, vitamin C lebih lama bertahan di jaringan tubuh jika melalui buah dibandingkan dengan dari suplemen.

(KOMPAS.COM/TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved