Detik-detik sebelum Soekarno Meninggal Dunia yang Tak Diketahui Orang, Bisik Pesan ke Hatta

Detik-detik Soekarno meninggal, tak banyak diketahui orang. Begitu juga penderitaannya setelah tidak menjadi presiden.

Editor: Duanto AS
IST
Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak yang tidak mengetahui bagaimana Soekarno meninggal dunia.

Bahkan, banyak orang tidak mengetahui kondisi Presiden I Republik Indonesia itu setelah tidak menjabat.

Soekarno merupakan sosok penting untuk bangsa Indonesia.

Cerita tentang Soekarno muda hingga akhir hayatnya, merupakan sejarah yang selalu dibicarakan.

Sejak sebelum kemerdekaan RI, masa kemerdekaan, hingga detik-detik menjelang wafat, Sang Proklamator ini memiliki cerita yang menarik.

Baca Juga

 Harta Karun BJ Habibie Mercedes Gullwing Ditemukan Dalam Hutan di Jambi, Nyangkut di Atas Pohon

 Siapa Sebenarnya Raymond Hartanto? Adik dari VJ Boy William Meninggal Dunia

 Pak RT Kaget Tapi Tetap Jaga Rahasia, Polwan Cantik Undercover Kenakan Pakaian Minim

 Polwan Cantik Ngaku Janda, Penyamaran untuk Masuk Warung Kuro-kuro, Anak Buah Tertipu

 Fakta-fakta Kedekatan Reza Rahardian dengan BJ Habibie, Pernah Syukuran Khusus untuk Reza

Detik-detik Soekarno meninggal, tak banyak diketahui orang. Begitu juga penderitaannya setelah tidak menjadi presiden.

Berikut ini cerita detik-detik Soekarno menghembuskan napas terakhir.

"Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke sebuah rumah sakit dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.

Malam itu desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan.

Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata.

Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.

Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa-dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup.

Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana.

Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering.

Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved