BJ Habibie Wafat

Alwi Abdul Djalil Habibie,Pria yang Membentuk BJ Habibie Jadi Sosok Jenius, Seperti Ini Didikkannya

Sosok Alwi Abdul Djalil Habibie menjadi satu diantara orang yang memiliki peran penting terhadap perkembangan Baharudin Jusuf Habibie

Editor: bandot
Kolase parepare.go.id/antara
Alwi Abdul Djalil Habibie dan BJ Habibie 

Lantas, Alwi menjawab pertanyaan Rudy dengan serius namun sederhana.

"Papi sedang melakukan eksperimen, jadi kita bisa menemukan jawaban setelah percobaan, nah ini namanya setek."

Baca: Menurut Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, DPR dan Pemerintah Berkonspirasi Melucuti Kewenangan KPK

Baca: Gara-gara Bilang Pacarnya Saya Pakai 3 Menit, Begal Mati di Tangan Siwa SMA di Malang, 4 Vs 1

Baca: Begini Kondisi Udara di Kota Jambi Beberapa Hari Terakhir

"Batang bawah itu adalah mangga yang ada di tanah kita, tapi rasanya tidak seenak mangga jawa,"katanya.

"Jadi batang Mangga dari Jawa, Papi gabungkan dengan batang di bawah ini," tambahnya.

Namun Rudy masih bertanya, "Mengapa Papi gabungkan?", lalu ayahnya menjawab "Agar kamu dan teman-teman bisa makan mangga yang enak."

Namun Rudy kembali bertanya, "kalau gagal bagaimana?"

Alwi menjawabnya lagi, "Kita cari cara lain dan pohon mangga lain agar bisa tumbuh disini.

Setiap kali Rudy bertanya pada ayahnya, selalu dijawab dengan sederhana namun serius, supaya gampang dipahami anak kecil.

Dari situlah keingintahuan Rudy terus tumbuh dan terasah sampai dewasa.

Sejak usia 4 tahun, Habibie juga rajin membaca buku, mulai ensiklopedia sampai buku cerita karya Leonardo Da Vinci, dan buku fiksi ilmiah karya Jules Verne.

Rudy dikatakan senang sekali membaca buku-buku berbahasa Belanda itu.

Namun kegemarannya membaca membuatnya mengurung diri di kamar, dan harus dipaksa keluar kamar.

Hal itu juga menjadikannya gagap karena tidak terbiasa berbicara dengan orang di luar rumah.

Melalui cara Alwi, Habibie tumbuh menjadi manusia yang gemar memecahkan setiap masalah, termasuk dalam teknologi kedirgantaraan.

Bahkan, saat peluncuran buku biografinya, Habibie mengatakan, "Saya lahir cuma butuh tidur empat jam, selebihnya duapuluh jam, panca indera saya menyerap lingkungan dan sekitar."

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved