Tol Cipularang Sering Terjadi Kecelakaan, Ada Kaitan dengan Gunung Hejo? Batu Terbungkus Kain Putih
Tol Cipularang kembali jadi sorotan setelah kecelakaan beruntun kembali terjadi. Tak sedikit yang mengait-ngaitkan mitos Tol Cipularang.
Tol Cipularang Sering Terjadi Kecelakaan, Ada Kaitannya dengan Gunung Hejo? Batu Terbungkus Kain Putih
TRIBUNJAMBI.COM - Tol Cipularang kembali jadi sorotan setelah kecelakaan beruntun kembali terjadi.
Tak sedikit yang mengait-ngaitkan mitos Tol Cipularang yang menyelimuti daerah tersebut.
Tol Cipularang yang kerap jadi pembicaraan adalah di kilometer 90-100 arah Bandung-Jakarta.
Di ruas jalan tersebut, beberapa kecelakaan terjadi yang banyak menelan korban.
Senin (2/9/2019), kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Cipularang kilometer 91.
Baca: Resmi, IJTB Terbentuk di Bungo, Ini Ketua Terpilih dan Rencananya
Baca: Lihat Wajah Fadli Zon Ketika Dikritik Komika Kiki Saputri, Kepalanya Sampai Geleng-geleng
Kecelakaan maut itu melibatkan puluhan kendaraan dan menyebabkan delapan orang tewas.
Duka dari kecelakaan itu belum selesai, kini terjadi lagi kecelakaan di Tol Cipularang.
Selasa (10/9/2019), lima kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang kilometer 92, Purwakarta.
Tentu saja, akibat terjadinya kecelakaan tersebut, mitos yang beredar kembali lagi jadi perbincangan.
Gunung Hejo dianggap angker

Beberapa masyarakat di sekitar Tol Cipularang percaya, kecelakaan maut di tol tersebut berkaitan dengan Gunung Hejo.
Gunung Hejo, disebut-sebut sebagai lokasi yang angker.
Dipercayai, dulunya Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi kerap bertapa di Gunung Hejo.
Jadi, Gunung Hejo adalah tempat petilasan.
Di samping Tol Cipularang, terdapat anak tangga yang langsung menuju ke petilasan tersebut.
Adapun wujud petilasan itu menyerupai makam dengan batu terbungkus kain putih.

Konon, Prabu Siliwangi dulunya kerap bertapa di batu tersebut.
Karena itu, petilasan itu kerap dikunjungi peziarah.
Baik sebelum maupun setelah Tol Cipularang dibangun, petilasan tersebut kerap dikunjungi peziarah.
Peziarah tak hanya berasal dari Bandung, tapi ada juga yang datang dari Jakarta, Bogor, Karawang, hingga Jawa Tengah.
Gunung Hejo tersebut berlokasi di Kecamatan Darangdan, Purwakarta, tepatnya di Tol Cipularang kilometer 96,2.
Baca: Bocoran Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A20s, Layar Bukan Super AMOLED, Tapi Gunakan Ini
Baca: Menteri LHK Siti Nurbaya Tak Terima Tudingan Malaysia, Yang Betul Datanya
Jika dari arah tol Bandung menuju Jakarta, bukit itu berada di sebelah kiri.
Konon, saat pembangunan Tol Cipularang, sempat ada kesulitan.
Pihak kontraktor kala itu dikabarkan sempat berusahan menembus Gunung Hejo untuk dijadikan tol.
Kendati demikian, usaha tersebut gagal.
Gunung Hejo ternyata tak bisa dirobohkan.
Ruas jalan tol di daerah tersebut pun dibuat melingkar.
Kisah dan mitos yang beredar tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
Namun, beberapa kali, kehati-hatian saat berkendara di Tol Cipularang kilometer 90-100 ditekankan oleh polisi hingga pengamat.
Kanitlaka Satlantas Polres Purwakarta, Iptu Asek Kusmana menyebut kilometer 90-100 Tol Cipularang sebagai blackspot.
Bukan tanpa alasan ia menyebut ruas tersebut sebagai blackspot.
Pasalnya, ruas jalan di Tol Cipularang tersebut memang rawan terjadinya kecelakaan.
Evaluasi bahkan sempat dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Jasa Marga, dan kepolisian di ruas Jalan Tol Cipularang kilometer 90-100.
Martinus Sitompul sempat mengungkapkan mengapa di ruas tol tersebut kerap terjadi kecelakaan.
Pria yang sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri pada 2014 mengatakan, kondisi jalanan di Tol Cipularang kilometer 90-100 menurun dengan belokan dan kontur angin yang berpotensi menyebabkan kecelakaan jika pengendara tak hati-hati.
Hal ini juga diamini oleh pakar transportasi ITB Prof Ofyar Z Tamin.
Secara terpisah, Tamin mengatakan, laju kendaraan memang akan bertambah cepat saat mulai masuk trek jalan menurun ditambah beban massa dari kendaraan.
Karena itu, pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas Tol Cipularang ruas kilometer 90-100.
Ada yang disebut sebagai kecepatan rencana saat mendesain dan membangun sebuah jalan.
"Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin.
Baca: VIDEO: Lihat Fahri Hamzah Berapi-api Bentak Pejabat, Tuding Pengecut Semua Untuk Merevisi UU KPK
Petugas Jasa Marga Jelaskan Fungsi Batu Besar di Tol Cipularang, Mbah Mijan Rasakan Gerbang Gaib
Tak jauh dari lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91 terdapat batu besar yang konon tak bisa dipindah.
Keberadaan batu besar di dekat Tol Cipularang itu ternyata disebut memiliki kegunaan oleh petugas Jasa Marga.
Tak hanya petugas jasa marga, Mbah Mijan juga mengungkap sisi lain batu besar yang ada di dekat Tol Cipularang dan konon tak bisa dipindah.
Seperti yang diketahui, Tol Cipularang menjadi salah satu lokasi yang kerap menjadi titik kecelakaan maut.
Seperti halnya kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan pada (2/9/2019) lalu.
Lokasi kecelakaan yang mengakibatkan 9 orang tewas itu disebut-sebut kerap diganggu oleh makhluk mistis.
Tak hanya itu, daerah di dekat tol Cipularang juga dianggap sebagai gerbang gaib antara makhluk halus dan dunia manusia.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Mbah Mijan saat mendatangi lokasi kecelakaan di tol Cipularang beberapa waktu lalu.
Mbah Mijan yang saat itu ditemani petugas jasa marga lantas mengungkap kegunaan batu besar yang berada tak jauh dari Tol Cipularang.
Banyak dikabarkan bahwa terdapat area black spot yang ada di Tol Cipularang.
Area black spot adalah area yang rentan terjadi kecelakaan, disebabkan oleh kontur jalan, human error, dan cuaca.
"Di lokasi black spot Cipularang menjadi titik lelah pengemudi. Kemudian kontur jalannya turunan, tanjakan, dan dikombinasi dengan banyak tikungan," kata Kanitlaka Satlantas Polres Purwakarta, Iptu Asep Kusmana, saat diwawancarai Tribunnews.com pada 28 Juli 2019.

Lewat tayangan YouTube STARPRO Indonesia, Mbah Mijan ungkap adanya gerbang gaib di dekat tol Cipularang, pada Kamis (5/9/2019).
"Ketika Mbah Mijan di KM 97, Mbah sudah mulai merasakan sambutan aura mistis khususnya disepanjang jalur sebelah kiri," terang Mbah Mijan.
Selain itu, Mbah Mijan juga mengatakan bahwa lokasi saat ia berdiri itu menjadi gerbang gaib dan ada makhluk penunggu, yaitu ular besar.
"Aura mistis yang mbah rasakan, di sini awal mula dari gerbang gaib yang mbah lihat. Keberadaan adanya ular raksasa yang melingkar di belakang pintu gerbang," imbuh Mbah Mijan.
Tak hanya mengungkap keberadaan gerbang gaib yang tak kasat mata, Mbah Mijan juga mendatangi batu besar yang ada di dekat lokasi kejadian kecelakaan.
Didampingi petugas jasa marga, Mbah Mijan melihat batu besar yang konon tak bisa dipindahkan itu.
Seorang petugas Jasa Marga bernama Agus itu mengungkap kegunaan dari batu besar yang ada di dekat pegunungan batu datar itu.
"Sebetulnya (batu besar) ini untuk penahan lereng, sebab kalau musim hujan biar tidak kena longsor," terang Agus, Petugas Jasa Marga.
"Dan di belakang saya ada batu yang konon katanya tidak bisa digeser. Ini termasuk wilayah Gunung Batu Datar yang ada di lokasi 91," imbuh Agus.
Pernyataan Agus tersebut tampak dibenarkan oleh Mbah Mijan.
Paranormal itu pun ikut mengungkapkan penglihatannya terhadap batu besar yang ada di dekat KM 91 Tol Cipularang.
"Kalau sepintas mbah lihat, batunya ini unik sekali," ucap Mbah Mijan.
Baca: Daftar 33 Orang yang Diusulkan Jadi Menteri Jokowi-Maruf Amin, Ada Nama Sandra Carlotta
Tak hanya itu, ia juga mengungkap penerawangannya tentang batu besar tersebut.
"Kalau ini, sebelah kiri Mbah Mijan masih bisa kebongkar karena dalamnya nggak terlalu besar.
Tapi yang sebelah kanan, belakangnya Pak Agus persis bagian bawahnya besar sekali," terang Mbah Mijan.
Selain iitu, Mbah Mijan juga mengungkap fungsi dari batu besar tersebut yang sebagai penanda.
"Sebagai penanda bahwa ini adalah KM 91, bahwa ini punya memori sendiri. Inilah gunung batu datar," ucap Mbah Mijan.
Mbah Mijan pun mengimbau agar masyarakat yang melintasi area tersebut lebih berhati-hati saat berkendara.
"Buat pemirsa yang melintasi jalan ini harus lebih berhati-hati, lebih berdoa, lebih fokus, biar tidak terjadi human eror," pungkas Mbah Mijan. (*)
Pria Bertopi Hitam Berjaket Cokelat Berkeliaran di Tol Cipularang
Simak cerita warga soal sosok misterius berkeliaran di Tol Cipularang.
Diketahui, sosok pria misterius di Tol Cipularang merupakan sosok pria bertopi hitam berjaket cokelat.
Warga menyebut kerapkali melihat pria bertopi hitam berjaket cokelat di Tol Cipularang berkeliaran.
TOL Cipularang arah Jakarta, terutama dari KM 100 hingga KM 70, dikenal dengan turunannya yang curam dan tajam.
Turunan paling tajam terlihat mulai dari KM 100 hingga KM 90-an.
Sejumlah kecelakaan maut kerap terjadi di wilayah turunan itu.
Paling anyar, kecelakaan di KM 91+200 menewaskan delapan orang.
Empat korbannya bisa teridentifikasi, dan sisanya tidak dikenali karena hangus.
Penyebab awalnya karena truk pengangkut sampah yang ditumpangi Dedi, warga Kabupaten Cirebon, terguling setelah mengalami rem blong.
Setelah itu, truk sama yang dikendarai Subana tiba-tiba menyeruduk. Dugaan human error menyelimuti penyebab awal tabrakan.
Namun di sisi lain, banyak cerita tidak normal berkembang di sekitar lokasi kejadian.
Percaya atau tidak, cerita-cerita misterius berkembang di sekitar lokasi kejadian, terutama di kalangan sejumlah pekerja proyek penahan tanah.
Sejumlah narasumber yang ditemui Tribun di sekitar lokasi kejadian, Ade (40) dan Iyan (37), meyakini sosok misterius yang ia ceritakan, tidak berkaitan dengan setiap kecelakaan yang terjadi.
"Kecelakaan selama ini mah murni human error."
Baca: 14 Program TV dan Radio Ini Dapat Teguran Tertulis dari KPI, Apa Alasannya?
"Jalan dari KM 100 sampai di sini kan turunan panjang dan tajam, seringkali pengendara melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi," ujar Ade dan Iyan, mengawali pembicaraan.
Ade, mengisahkan cerita yang berkembang soal sosok misterius.
Cerita itu beredar dari mulut ke mulut berdasarkan pengalaman.
"Banyak cerita aneh yang berkembang, beredar dari mulut ke mulut ada yang pernah lihat ada yang belum," ungkap Ade (40), ditemui di KM 91+200 arah Bandung, kemarin.
Misalnya, kata dia, berkembang kisah soal perempuan berpakaian merah di sekitar lokasi kejadian.
"Katanya banyak yang sering lihat ada perempuan berpakaian merah berjalan di bahu jalan ke arah Bandung."
"Kadang kali nyebrang ke jalur arah Jakarta. Tapi itu saya belum lihat," katanya.
Yang pernah ia lihat, justru pria bertopi hitam berjaket cokelat, yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.
Sosok itu, katanya, berjalan dari KM 90 hingga KM 92 arah Bandung.
"Kalau itu pernah saya lihat, dua kali malah. Satu kali pernah saya cegat, saya di bawah, teman saya di atas."
"Kami tungguin si pria berjaket cokelat dan topi hitam, tapi tidak muncul lagi," ucap Ade.
Penampakan sosok misterius di jalur itu kerap terlihat pada malam hari.
"Kalau saya mah lihatnya sekitar di atas jam 02.00 dini hari," akunya.
Cerita lain juga berkembang. Sosok perempuan kerap menghentikan bus sebagai penumpang.
Sebagai gambaran, KM 91+200 berada di Kampung Cibodas Desa Sukatani Kecamatan Sukatani.
Titik itu tepat di bawah jembatan penyeberangan.
Kampung terdekat dari titik lokasi kejadian adalah Kampung Cibodas.
Jaraknya berada sekitar 1 kilometer.
"Sopir bus suka cerita di sekitar sini suka ada penumpang perempuan naik bus, baik ke arah Jakarta maupun Bandung."
"Tapi cerita mereka, tak pernah terlihat kalau sudah turun. Biasanya suka mencegat malam hari," papar Iyan (37), pekerja proyek.
Pantauan Tribun kemarin, sejumlah bus kerap berhenti di wilayah itu untuk menarik penumpang, meski sebenarnya tidak diperbolehkan.
Kata Iyan, sopir bus itu sudah tidak takut menarik penumpang perempuan di wilayah itu, sekalipun kerap misterius.
"Karena menurut cerita mereka, kalau sudah ada si penumpang perempuan misterius itu, suka membawa keuntungan."
"Busnya suka jadi ramai penumpang setiap kali penumpang misterius itu naik," terangnya.
Iyan mengaku tidak pernah melihat perempuan misterius itu naik bus.
"Kalau saya belum pernah lihat, tapi memang di sini suka ada bus berhenti tarik penumpang, karena kan di sini dekat perkampungan," jelasnya.
Dengan cerita-cerita sosok misterius itu, Ade dan Iyan meyakini sosok itu bukan penyebab setiap kecelakaan yang terjadi. (Mega Nugraha)
Baca: 5 Makanan yang Bisa Hilangkan Kantung Mata, Patut Dicoba Nih!
Baca: Tak Terima Dituding Penyebab Tunggal Kabut Asap, Menteri LHK Kirim Surat Protes ke Dubes Malaysia