Bencana Kabut Asap, Kapan Berakhir?

Masih teringat jelas dalam benak kita mengenai bencana kabut asap yang menimpa Provinsi Jambi pada pertengahan tahun 2015 lalu.

TRIBUN JAMBI/HANIF BURHANI
Ilustrasi kabut asap 

TRIBUNJAMBI.COM - Masih teringat jelas dalam benak kita mengenai bencana kabut asap yang menimpa Provinsi Jambi pada pertengahan tahun 2015 lalu.

Bencana tersebut mempengaruhi hampir seluruh sektor kehidupan, utamanya sektor kesehatan, pendidikan, serta transportasi.

Pada saat itu banyak masyarakat yang mengalami ISPA, anak-anak sekolah terpaksa diliburkan, dan aktifitas penerbangan dihentikan selama 2 bulan lamanya.

Hal tersebut tentu saja menyebabkan kerugian baik moril maupun materil yang tidak sedikit bagi pemerintah daerah.

Baca: Danrem 042/Gapu Ajak Semua Elemen Bersatu Padu Selesaikan Karhutla di Muarojambi

Baca: SEDANG BERTANDING! Link Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Iran, Cara Nonton di HP

Di tahun 2019 ini bencana kabut asap kembali melanda Provinsi Jambi.

Pemerintah Kota Jambi telah mengeluarkan maklumat nomor 180/1799/HKU/2019 tentang antisipasi dampak kabut asap, masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan, dan diharapkan menggunakan masker jika berada diluar ruangan, siswa TK/PAUD diliburkan serta pengurangan jam belajar pada siswa SD dan SMP.

Bencana kabut asap umumnya terjadi pada saat musim kemarau.

Kekeringan pada periode musim kemarau memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan, meskipun hampir seluruh kasus kebakaran hutan lebih disebabkan oleh faktor manusia.

Kebakaran dapat meluas lebih cepat pada saat musim kemarau karena dipicu oleh suhu udara tinggi, kelembapan rendah, serta tidak adanya hujan.

Kecepatan angin yang lemah pada lapisan dekat permukaan namun kencang pada lapisan di atasnya turut memeperparah penyebaran asap, dimana asap yang terangkat naik akan terbawa oleh angin menuju wilayah lain.

Baca: Buku KKN di Desa Penari Siap Terbit, Berminat Segini Harganya di Toko Buku!

Baca: VIDEO: Beredar Kabar Terkait PHK Masal di Bukalapak, Ini Kata Pihak Terkait Bukalapak

Dampak asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan akan mempengaruhi berbagai sektor, utamanya sektor kesehatan, pendidikan dan transportasi.

Sektor transportasi udara merupakan salah satu sektor yang paling terdampak. Jarak pandang mendatar (visibility) pada bulan Agustus 2019 di wilayah Kota Jambi pada pagi, malam, dan dini hari umumnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh asap.

Pada pagi hari biasanya visibility menurun dikarenakan terperangkapnya partikel-partikel hasil pembakaran yang bercampur dengan udara dingin.

Ketika sinar matahari memanasi permukaan bumi, maka partikel suspensi dari kebakaran hutan dan lahan ini perlahan ikut naik bersama udara, sehingga pada siang hari visibility cenderung lebih baik.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved