Lebih Seram Daripada KKN di Desa Penari, Begini Cerita Mistis 'SEWU DINO' di Jawa Timur!
Selain cerita KKN di Desa Penari, sang penulis juga mempublikasikan cerita horor yang tak kalah seram berjudul 'Sewu Dino' atau 1000 Hari
Sri tak perlu bertanya mengenai identitas Mbah Karsa karena calon majikannya itu juga cukup terkenal di daerah tersebut.
Tak ada yang ganjil ketika Sri bertemu dengan Mbah Karsa.
Namun, keanehan mulai tampak tatkala Sri ditawari gaji Rp 5 Juta dengan menjadi pembantu keluarga tersebut.
Padahal, gaji pembantu kala itu adalah Rp 500 Ribu.
Benar saja, gaji yang tinggi membuat Sri harus bekerja ekstra.
Ia dibawa ke sebuah rumah di dalam hutan.
Rumah itu hanya dihuni oleh seorang kakek bernama Mbah Tamin dan seorang perempuan bernama Dela.
Perlu diketahui, Dela adalah seorang perempuan setengah mati. Tubuhnya bernanah dan memiliki borok.
Ia tak hidup seperti perempuan muda kebanyakan karena ia telah terkena santet, yang dinamakan Santet Sewu Dino.
Di sini, pembaca akan disuguhkan kisah yang membuat dada sesak, karena pekerjaan Sri sebagai pembantu adalah membantu keluarga Mbah Karsa untuk memandikan Dela, anak muda yang ternyata cucu si mbah.
Baca: Dibully Lima Menit, Bocah 6 Tahun Ini Meninggal Dunia, Begini Kronologi Kejadiannya, Dipukul Teman
Baca: Akhirnya Keluarga Korban Kecelakaan Dul Jaelani Buka-bukaan Soal Besaran Santunan dari Ahmad Dhani
Baca: Netizen Minta Izin Gibran Rakabuming untuk Digunakan Sebagai Nama Anaknya, Singgung Franda?
Di sini, Sri tidak sendiri, melainkan bersama Erna dan Dini yang ia temui di penyalur tadi.
Misteri yang muncul adalah, ketiga pembantu itu merupakan kelahiran malam Kliwon.
Tentu, Kliwon identik dengan sesuatu yang klenik nan mistis.
Apa yang sebenarnya disembunyikan Mbah Karsa? Jawaban itu bisa Anda temukan saat membaca kisahnya di Twitter.
Ketika tinggal di hutan, banyak pantangan yang harus dihindari Sri, Dini dan Erna, seperti tidak membukakan pintu ketika Mbah Tamin tidak ada di rumah, tidak lupa mengikat Dela saat ia hendak dimandikan dan masih banyak lagi.