VIDEO Sempat Viral Ibu-ibu Gunakan 1 Bungkus Micin untuk Racik Makanan, Ternyata Ini Fakta-faktanya

Beberapa waktu lalu, media sosial diramaikan dengan sebuah video menunjukkan aksi seorang wanita pedagang kaki lima yang tengah meracik makanan.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Sanook
Pedagang makanan masukkan setengah bungkus besar MSG. (Viral, Racik Makanan dengan Tuangkan Sebungkus Micin, Pedagang Ini Beri Respons atas Resepnya) 

Sikap konyol tersebut dikaitkan dengan "kebanyakan mengonsumsi micin alias MSG".

Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan penyedap rasa yang dianggap berdampak buruk pada kemampuan kognitif seseorang. 

Benarkah efek MSG seburuk itu?

Baca: Polisi Beberkan Posisi Veronica Koman yang Jadi Tersangka Kerusuhan Papua, Identitas Bule Bersamanya

Baca: VIDEO Nika Mirzani Lagi Gunakan Pakaian Dalam dengan Pria dan Bersenang-senang Tersebar, Makin Panas

Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Hardinsyah, klaim tersebut dianggap salah dan tak terbukti.

Hardinsyah mengungkapkan, lembaga-lembaga kesehatan dunia semacam The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) hingga Kementerian Kesehatan RI menyatakan MSG aman dikonsumsi.

Lantas, mengapa ada anggapan mengonsumsi MSG dapat menurunkan kinerja otak?

Micin
Micin (mercola.com)

Hardinsyah menduga bahwa ada kesalahan persepsi atas penelitian yang dilakukan oleh peneliti Washington University, Dr John W. Olney.

Olney menguji MSG terhadap tikus putih, namun dilakukan dengan cara menyuntikannya ke bawah kulit. 

Cara ini pun dikritik karena tak lazim, di mana MSG umumnya diasup lewat makanan.

Selain itu, dosis yang diberikan kepada tikus percobaan itu sangat tinggi, dan tak mungkin diterapkan pada manusia. 

Hasilnya pun tak mengherankan, karena dosis yang tinggi, maka berdampak pada kerusakan otak.

"Dugaan saya (anggapan generasi micin), dari penelitian tikus tadi dikonotasikan, dipelintir, dan jadi mitos. Padahal kita tak mungkin kuat menyerap asupan MSG dengan dosis sangat tinggi," ungkap Hardinsyah.

Berdasarkan penelitan dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST Center) IPB pada 2007, konsumsi MSG harian orang Indonesia sekitar 0,7 gram per orang per hari.

Jumlah ini lebih sedikit dari konsumsi MSG di Amerika Serikat kurang dari 1 gram per orang per hari dan Jepang 2 gram per orang per hari.

Hardinsyah mengatakan WHO dulu membatasi konsumsi harian MSG di bawah 5 gram. 

Baca: Pilih Pensiun, Ini Penyesalan Terbesar Bintang Film Panas Mia Khalifa, Orangtua Lakukan Hal Ini

Baca: Rayuan Maut Ayah Tiri Perdaya Gadis Layani Nafsu dan Dipaksa Berhubungan Intim Beritga dengan Ibunya

Namun, penelitian selanjutnya tak menemukan efek berbahaya saat mengonsumsi berlebih.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved