Pengajian ASN Merangin Sepi, Sekda: Ini Seperti Buntut Tikus
Pascaditinggal Bupati Merangin pergi haji, pengajian rutin ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Merangin semakin sepi.
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
Pengajian ASN Merangin Sepi, Sekda: Ini Seperti Buntut Tikus
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Pascaditinggal Bupati Merangin pergi haji, pengajian rutin ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Merangin semakin sepi.
Seperti yang terjadi pada pengajian yang dilakukan di Masjid Baitul Makmur, Jumat (6/9) pagi. Di sana banyak ruang kosong di antara jemaah pengajian.
Sekda Kabupaten Merangin Hendri Maydalef dalam sambutannya menyebut, beberapa kali pengajian, jemaah selalu berkurang. Dia mengumpamakan kehadiran pegawainya seperti buntut tikus, yaitu semakin keujung semakin runcing.
‘’Dari awal program pengajian ini, jumlah ASN yang hadir sangat banyak. Terus pada pengajian minggu-minggu berikutnya jadi lesu. Jumlah ASN yang hadir semakin mengerucut dan mengecil seperti buntut tikus," kata Hendri.
H Hendri Maidalef mengajak semua ASN dijajaran Pemkab Merangin untuk beramai-ramai menghadiri pengajian rutin itu, sehingga program yang dibuat tidak hanya tinggal sekedar program saja.
Baca: Perhubungan Mengajar Berikan Pemahaman Bertransfortasi pada Generasi Muda
Baca: 19 Atlet Panahan Jambi akan Berlaga ke Pra-PON
Baca: Menyelam di Sungai, Warga Bungo Ditemukan Meninggal, Diduga Terseret Arus
Baca: Kabut Asap Menebal, Kompetisi Piala Suratin di Tanjab Timur Dihentikan
Baca: Kabut Asap Selimuti Merangin, DLH: ISPU Merangin Masih Kategori Sedang
Begitu pula lanjut Plt Sekda, dengan kegiatan program gerakan Pendidikan Subuh dan Subuh Berjemaah (PS2B). Jumlah kehadiran ASN pada program tersebut akhir-akhir ini semakin menciut.
Pada kesempatan itu, Plt Sekda mengajak ASN untuk berlomba-lomba memakmurkan masjid, dengan rutin shalat lima waktu di masjid.
‘’Kalau jemaah Salat Subuh sudah ramai, tentu waktu salat lainnya juga ramai,’’ jelas Plt Sekda.
Sebab terang Plt Sekda, seorang yang sudah bisa menguasai waktu Shalat Subuh, pasti bisa menguasai waktu salat-salat lainnya. H Hendri Maidalef juga minta para ASN menghidupkan pengajian antara Magrib dengan Isya.
‘’Bagi yang masih berat melangkahkan kaki ke masjid, tolong matikan televisi di rumah dan jauhkan handphone android antara waktu Magrib dengan Isya. Ajak anak-anak berdialog dan belajar ilmu agama,’’ imbuhnya.
Bekali anak tegas Sekda, dengan banyak-banyak ilmu agama, sehingga bisa mempertebal keimanan anak kepada Allah SWT. Anak yang imannya tebal akan sulit terpengaruh oleh berbagai hal negatif. (*)