Menikah Dengan Kuntilanak Pria Ini Tewas Mengenaskan, Berawal Dari Permintaan Tumbal Keluarga!

Seorang pria bernama Simon Talan pernah bercerita jika dirinya telah menikah dengan kuntilanak

Editor:
Kuntilanak 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pria yang bernama Simon Talan ini, bercerita jika dirinya telah menikah dengan kuntilanak dan memiliki dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Kepada korban, sang kuntilanak meminta tumbal dari anggota keluarganya.

Karena tak ingin ada keluarganya yang menjadi tumbal, korban memutuskan menjadikan dirinya sendiri sebagai tumbal.

Baca: Dihina Farhat Abbas Bau Pesing, Vanessa Angel Malah Buka Pengakuan Soal Bau Badan Hotman Paris

Baca: 15 Hektare Hutan Konservasi TNBD di Sarolangun Terbakar, Waterboombing Bantu Petugas Padamkan Api

Baca: TEGA! ISTRI Sewa Pembunuh Bayaran Rp 50 Ribu Buat Habisi Suami, Ini Masalah Sebenarnya!

"Selasa malam itu bapa menginap di rumah saya usai keluar dari rumah sakit karena mengalami kejang-kejang usai mabuk berat pada Minggu (25/8/2019) hingga Senin pagi.

Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak. Si kuntilanak ini meminta tumbal dari anggota keluarga kami."

"Tetapi bapak menolak dan menjadikan dirinya sebagai tumbal," ungkap Oma kepada pos kupang. com.

Sebelum tiba-tiba menghilang pada Rabu pagi lanjut Oma, pada Selasa malam Simon sudah meminta untuk pulang kembali ke rumahnya di tepi Embung Toblopo.

Baca: Bicara Berbelit-belit, Yusri Bantah Kesaksian Saksi di PN Jambi

Baca: Dikepung Kabut Asap, Disdik Muarojambi Belum Tetapkan Libur Sekolah Ini alasannya

Baca: Over Kapasitas, Satu Sel Lapas Muara Bulian Diisi 25 Orang, Napi Harus Tidur Desak-desakan

Simon Talan bahkan sempat merobek-robek sarung bantal dan memaksa untuk pulang.

Karena khawatir melihat sikap sang ayah, Oma memutuskan untuk memanggil pendoa, untuk mendoakan sang ayah.

Usai berdoa, sang pendoa meminta agar Oma dan keluarganya yang lain untuk terus memperhatikan sang ayah.

Karena jika tidak sesuatu yang buruk akan terjadi pada sang ayah.

Baca: Pengajian ASN Merangin Sepi, Sekda: Ini Seperti Buntut Tikus

Baca: Siapa Sebenarnya Ainan Nuran? Diplomat Muda RI yang Tampar Pimpinan Negara di PBB Soal HAM Papua

Baca: Perhubungan Mengajar Berikan Pemahaman Bertransfortasi pada Generasi Muda

Akhirnya, Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WITA Oma dan sang suami mengantarkan Simon kembali ke rumahnya.

Usai tiba di rumah, Simon sempat duduk sebentar di dalam rumah sebelum keluar kembali untuk memanjat pohon kelapa untuk diambil buahnya.

Saat keluar dari rumah, Simon melihat pancing miliknya, bukannya pergi memanjat pohon kelapa, ia justru pergi memancing ikan di Embung.

Bukan hanya memancing di Embung Simon Talan ditemukan tewas mengambang di Embung Toblopo, Soe, NTT.

Diduga Simon Talan melakukan aksi bunuh diri di Embung Toblopo.

Baca: Siapa Sebenarnya Ainan Nuran? Diplomat Muda RI yang Tampar Pimpinan Negara di PBB Soal HAM Papua

Baca: Perhubungan Mengajar Berikan Pemahaman Bertransfortasi pada Generasi Muda

Baca: Ayah Tiri di Alam Barajo Cabuli Anak Tiri hingga Intim Bertiga Sama Istri, Tiap Hari Hubungan Badan

"Saat bapa duduk pancing di pinggir Embung itu saya juga ada sementara cuci pakaian kotor milik bapa.

Bapa masih tanya saya cuci apa dan saya masih sempat jawab.

Saat saya naik ke rumah untuk siap makan siang, tiba-tiba bapa sudah tidak ada lagi di tepi Embung," tutur Oma.

Oma bersama keluarga sudah sempat berkeliling mencari korban kehutan, kebun dan rumah tetangga namun tidak menemukan keberadaan korban.

Awalnya, Oma dan keluarga tak menduga kalau korban tenggelam di Embung karena korban diketahui pandai berenang.

Namun, saat tas plastik sirih pinang korban terlihat mengapung di atas permukaan Embung, Oma dan keluarga menduga jika korban tenggelam di dalam Embung.

"Kami sudah cari keliling bapa tapi tidak ketemu. Ternyata bapa tenggelam di embung," ceritanya.

Pantauan pos kupang.com, proses pencarian korban di Embung Toblopo menarik perhatian masyarakat.

Sekitar 100 orang masyarakat desa Toblopo nampak duduk di tepi Embung untuk menyaksikan proses evakuasi korban.

Begitu jenazah korban terlihat, tangis histeris keluarga korban langsung pecah.

Jenazah korban yang sudah mulai kaku lalu di angkat dari air dan dibawa ke rumah duka.

Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.

Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di samping jenazah sang cucu sesuai permintaan korban sebelum meninggal.

Hal itu dimaksudkan agar keluarga korban bisa sering melihat makamnya.(*)

 (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Mirip Kisah KKN di Desa Penari, Pria Ini Mengaku Nikahi Kuntilanak, Namun Hidupnya Berakhir Tragis.

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved