Berita Nasional

Heboh dan Ribut-ribut Hubungan Badan Walau Tak Menikah, Abdul Aziz Beberkan Fakta Sedih Ini

Heboh dan Ribut-ribut Hubungan Badan Walau Tak Menikah, Abdul Aziz Beberkan Fakta Sedih Ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Abdul Aziz saat menemui wartawan usai jumpa pers di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 

Heboh dan Ribut-ribut Hubungan Badan Walau Tak Menikah, Abdul Aziz Beberkan Fakta Sedih Ini

TRIBUNJAMBI.COM, SEMARANG - Abdul Aziz membuat disertasi yang mengkaji konsep pemikiran Muhammad Syahrur. 

Isinya soal hubungan pria dan wanita secara seksual di luar pernikahan.

Ada pokok pemikiran yang dikupas Abdul Aziz di antaranya mengenai pria dan wanita berhubungan layaknya suami istri meski tanpa ikatan pernikahan dengan syarat tertentu.

Abdul Aziz si pembuat disertasi dirundung sedih karena mendapat kecaman dan bully di media sosial.

Baca: Intip saat Jokowi Naiki Mobil Esemka dengan Disopiri Menperin Airlangga, Begini penampakan Pabriknya

Baca: E-Coklit akan Jadi Aplikasi Pertama di Indonesia Dari KPU Kota Jambi, Oktober Ujicoba Terbatas

Baca: VIDEO : 6 Buah-buahan Ini Bisa Bikin Kulit Wajahmu Bercahaya Tanpa Bahan Kimia

Baca: Ini Daftar Lengkap Harga HP Xiaomi, Samsung dan Vivo Terbaru September 2019, dari Harga 1 Jutaan

-----

Disertasi Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta Abdul Aziz menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

Abdul Aziz menulis disertasi berjudul "Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital" untuk mendapat gelar doktor (DR) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ujian disertasi itu dilaksanakan 28 Agustus 2019 dan dinyatakan lulus dengan nilai sangat memuaskan.

Abdul Aziz pria kelahiran Batang (5/4/1968) mengakui bahwa disertasi itu ada revisi sebagaimana harapan penguji dan promotornya.

Judul semula 'Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital' menjadi 'Problematika, Konsep Al-Yamin dalam Pemikiran Muhammad Syahrur'.

Wartawan Tribun Jateng, Iswidodo melakukan wawancara eksklusif dengan Abdul Aziz, Kamis (5/9/2019) sore.

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Tribun Jateng, Abdul Aziz menegaskan bahwa bagian disertasinya dan ulasan yang beredar di media adalah versi sebelum revisi.

Sedangkan versi revisi sekarang masih proses konsultasi dengan penguji.

Jadi belum tahu bagaimana nanti perubahannya.

Baca: Bawaslu Buka Rekrutmen Sekolah Kader Pengawasan Pemilu, Ini Kriterianya

Baca: Menyelam untuk Menembak Ikan di Sungai Batang Tebo, Warga Dusun Pelayang Bungo Ini Malah Tenggelam

Baca: Nak Kemano Weekend Ini, Ke Swiss-Belhotel Jambi Bae, Ini Deretan Promo yang Bisa Dinikmati

Baca: 4 Hari Bang Hilang Tak Kembali ke Rumah, Cari Ikan di Kawasan Hutan Air Hitam, Tanjung Jabung Timur

Baca: 4 Hari Bang Hilang Tak Kembali ke Rumah, Cari Ikan di Kawasan Hutan Air Hitam, Tanjung Jabung Timur

Kenapa memilih untuk meneliti Tafsir Milk Al-Yamin karya Muhammad Syahrur?

Saya berasumsi bahwa tafsir tersebut dapat untuk menjawab kegelisahan saya terhadap fenomena kriminalisasi hubungan seksual nonmarital.

Setelah disertasi dianggap kontroversial, bagaimana?

Satu sisi merasa terbantu terpublisnya pemikiran saya di media massa.

Namun di sisi lain, saya sedih dan menyayangkan masih banyak masyarakat yang kurang dewasa menanggapi sebuah karya akademik.

Apakah akan lanjut merevisi disertasi itu atau bikin objek penelitian baru?

Saya akan melakukan revisi.

Dan memang harapan penguji dan promotor juga ada revisi terhadap disertasi saya ini.

Berangkat dari keprihatinan fenomena kriminalisasi terhadap hubungan seksual di luar nikah maka saya coba tawarkan solusi secara akademis.

Diharapkan dari penelitian itu bermanfaat.

Tentu kalau mau memakai.

Namanya juga usulan.

Kalau tidak, ya tidak apa-apa. Ini bukan fatwa.

Kapan target selesai revisi disertasi itu, apakah perlu dipresentasikan lagi di depan promotor?

Ya tentu kita lanjutkan disertasi ini disertai dengan revisi.

Mungkin butuh waktu dua hingga tiga bulan.

Dan pasti akan dipresentasikan lagi di depan promotor.

Bagaimana tanggapan keluarga mendapat "teror" netizen begitu?

Kami sekeluarga sangat sedih.

Mestinya selepas promosi doktoral menjadi hari-hari yang membahagiakan setelah cukup lama keluarga lelah ikut memikirkan perjalanan panjang penelitian saya.

Tapi yang terjadi malah sebaliknya.

Menjadi hari-hari yang cukup "mencekam".

Apakah netizen salah memahami disertasi itu?

Seharusnya karya akademis ditanggapi dengan argumen secara akademis juga.

Saya kira mereka dijangkiti semacam perasaan apriori dan otoritarianisme.

Sehingga bersikap berlebihan terhadap orang yang berbeda pemikiran dengan mereka.

Apa pembelaannya supaya netizen memahami argumentasi dari sisi akademisi?

Ya semestinya untuk merespon karya ilmiah dengan cara ilmiah pula.

Bukan dengan emosional, apriori, intoleran, apalagi otoritarianisme.

Tak ada karya yang sempurna.

Tak ada karya yang mutlak benar.

Baca: Proyek Fisik Sering Bikin Puluhan Pipa PDAM Pecah, Ganggu Aliran PDAM ke Pelanggan

Baca: Jelang Internasional Kopi Day di Jambi, Bakal Ada Kejutan untuk Pecahkan Rekor Muri

Baca: Kabut Asap Mulai Ganggu Aktivitas Warga di Kuala Tungkal, Hasil ISPU Lambat Diberikan Kepada Disdik

Baca: HI Syok Lihat Istri Buka Celana Depan ST yang Merupakan Rekan Bisnisnya dan Seorang Anggota Polisi

Tetapi, sebuah karya sejelek apapun masih lebih baik daripada tidak berkarya.

Nabi Muhammad sangat menghargai sebuah karya.

Kan dikatakan, jika benar mendapat dua pahala, jika salah mendapat satu pahala?

Sebenarnya setuju dengan pendapat Muhammad Syahrur?

Terlepas setuju atau tidak, saya memandang teori Syahrur dapat membantu persoalan ini.

Apakah hubungan seks berdasar suka sama suka sah tanpa akad nikah?

Harus ada akad sesimpel apapun akad itu.

Tanpa akad, boleh jadi ada unsur pemerkosaan, penipuan, memperdayai.

Di luar topik pembahasan utama, apa tujuan jangka panjang disertasi itu Pak?

Ya semoga bisa bermanfaat untuk kesejahteraan dan peradaban umat manusia. (wid)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ribut-ribut Soal Boleh Berhubungan Badan Meski Tak Menikah, Abdul Aziz Beberkan Fakta Sedih Ini

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved