Harga Karet Tak Kunjung Naik, Warga Pulau Buayo Beralih Nambang Emas

Harga hasil komoditi karet di Kabupaten Sarolangun, hingga saat ini tak kunjung membaik.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
IST
Warga Pulau Buayo beralih mencari emas, lantaran harga karet tak kunjung naik. 

Harga Karet Tak Kunjung Naik, Warga Pulau Buayo Beralih Nambang Emas

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Harga hasil komoditi karet di Kabupaten Sarolangun, hingga saat ini tak kunjung membaik.

Karet yang merupakan andalan penghasilan tambahan kini sudah tak bisa diandalkan.

Seperti harga karet di Desa Pulau Buayo Kecamatan Bathin VIII, yang saat ini di bandrol dengan harga Rp6 ribu per kilonya.

Anjloknya harga karet sejak tahun 2017 lalu, membuat warga desa saat ini semakin terpuruk dan pesimis melakoni pekerjaan itu. Sehingga tak heran warga kini memilih untuk mencari mata pencaharian lain.

Warga Pulau Buayo yang saat ini bermukin di pinggiran sungai memilih untuk terjun ke sungai.

Mereka turun ke sungai untuk mencari butiran emas hingga menyelam ke dasar sungai.

Mereka yang rerata eks petani karet mendulang emas dengan cara tradisional.

Baca: Mantan Kades Betung Jadi Anggota Dewan, Indra Gunawan Siap Majukan Kumpeh

Baca: Mulai September, Bantuan Rastra di Semua Kabupaten Kota Beralih Menjadi BPNT

Baca: Bangun Sinergisitas, Wali Kota Fasha Gelar Silaturahmi Bersama DPRD Kota Jambi

Baca: Anggota DPRD Batanghari Bakal Pakai Pin Emas Seharga Rp 5 Juta

Baca: 1,4 Juta Benih Lobster Gagal Diselundupkan Lewat Jambi, Polda Jambi Tangkap Belasan Pelaku

Mereka mengambil pasirnya dan kemudian didulang dengan alat berupa keterampilan dan wajan bekas.

Menurut seorang warga desa Sakinah mengatakan, hal ini terpaksa mereka lakukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari yang kian menjepit keluarga.

"Iya mau gimana lagi bang, kalo dak kayak gini kami dak biso beli beras, dan bayar keperluan sekolah anak," ungkap Sakinah.

Dirinya juga mengatakan, dalam satu hari dengan mendulang emas ,bisa memperoleh 70 ribu - 90 ribu perharinya,namun tak jarang mereka pulang dengan tangan hampa. "Kadang dapet kadang idak bang," katanya.

Sementara, Rayan warga lain mengaku jika mencari emas saat ini sangatkah susah karena pengaruh musim dan kejernihan air yang sudah mulai memburuk.

"Aeknyo keruh nian, jadi payah nyari," katanya.

Dengan kondisi ini, warga berharap pemerintah menanggapi serius harga komoditi karet yang menjadi andalan warga -agar bisa naik kembali. (Cwa)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved