Paus Fransiskus Terjebak Dalam Lift selama 25 Menit, Dikeluarkan Petugas Pemadam Kebakaran
Paus Fransiskus meminta maaf atas keterlambatannya dan menceritakan bagaimana dirinya sampai harus diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran
Paus Fransiskus Terjebak Dalam Lift 25 Menit sebelum Hadiri Doa Angelus di Vatikan
TRIBUNJAMBI.COM - Kejadian tak terduga dialami Paus Fransiskus.
Peristiwa itu terjadi sebelum menghadiri Doa Angelus.
Paus Fransiskus sempat terlambat menghadiri Doa Angelus di Vatikan, Minggu (1/9/2019).
Paus asal Argentina itu pun mengaku dirinya sempat terjebak di dalam lift selama 25 menit.
Paus Fransiskus meminta maaf atas keterlambatannya dan menceritakan bagaimana dirinya sampai harus diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran untuk dapat keluar dari lift.
Baca Juga
Siapa Sebenarnya Widya? Mahasiswi dalam Thread Twitter Cerita Horor KKN di Desa Penari
Kronologi Siswa SMP di Palangkaraya Tewas Dilempar Pisau Ayah Kandung, Keluarga Tutup-tutupi
Sudah Bayar Rp 79 Juta untuk WO Pernikahan, H-1 Suami Kaget Lihat Isi Gedung hingga Istri Pucat
Percakapan Ahok dan Gus Dur Sebagian Belum Terbukti, Benarkah Oktober Nanti Namanya Disebut?
Wanita Cantik Asal Surabaya Hilang di Brisbane, Novy Chardon (34) Diduga Dibunuh Suami Bulenya
"Saya meminta maaf karena datang terlambat," ujar Paus berusia 82 tahun itu sembari tersenyum ke arah kerumunan orang yang sabar menunggunya.
"Saya terjebak dalam lift selama 25 menit. Ada pemadaman listrik dan lift berhenti, tetapi kemudian petugas pemadam kebakaran datang," lanjut Paus.
"Mari kita beri tepuk tangan untuk para petugas pemadam kebakaran," kata Paus diikuti sorak sorai dan tepuk tangan dari kerumunan di Lapangan Santo Petrus.
Meski baru saja mengalami kejadian tak menyenangkan, Paus Fransiskus tampak tidak terganggu, bahkan sedikit tertawa ketika dia menceritakan apa yang baru saja dialaminya.
Jaringan televisi Italia yang menyiarkan secara langsung Doa Angelus dari Vatikan, sempat dilanda kekhawatiran karena penundaan selama tujuh menit yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Semula dikhawatirkan Paus Fransiskus mungkin mengalami gangguan kesehatan, karena seperti diketahui, dia telah kehilangan sebagian fungsi paru-parunya saat muda.
Paus pun kerap menunjukkan ekspresi menahan sakit yang dialaminya.
"Ada saat di mana rasa khawatir muncul akan apa yang mungkin terjadi padanya," kata Vania De Luca, seorang pakar Vatikan kepada Rai News.

Selain kisahnya terjebak di dalam lift, Paus Fransiskus juga memberi kejutan lainnya, dengan mengumumkan penunjukkan 13 kardinal baru.
Paus mengangkat 13 "Pangeran Gereja Katolik" yang akan dilantik pada awal bulan Oktober mendatang.
Salah satu dari 13 kardinal baru itu adalah Uskup Agung asal Jakarta, Indonesia, Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.
Uskup Ignatius Suharyo menjadi kardinal ketiga yang pernah dimiliki Indonesia.
Kardinal pertama asal Indonesia adalah Justinus Darmojuwono, yang dilantik pada 1967 di sela pengabdiannya sebagai Uskup Agung Semarang periode 1963 sampai 1981.
Sementara yang kedua adalah Julius Darmaatmadja, yang ditunjuk sebagai kardinal pada 1994 dan merupakan pendahulu Mgr Ignatius Suharyo.
Sepuluh dari para kardinal baru yang ditunjuk Paus Fransiskus itu masih berusia di bawah 80 tahun, yang berarti akan memenuhi syarat untuk dipilih menjadi penerusnya sebagai paus.
Selain dari Indonesia, Paus Fransiskus juga menunjuk kardinal dari Kuba, Kongo, hingga Guatemala.
Hal itu terbilang mengejutkan karena mereka berasal dari negara berkembang.
Para ahli Vatikan melihat Paus Fransiskus sedang membangun kardinal yang tidak didominasi Eropa.
Hal itu diyakini menunjukkan perhatian khusus Paus Fransiskus untuk membangun jembatan dengan agama lain dan mendukung masalah migran.
Siapa sebenarnya Mgr Ignatius Suharyo?
Ignatius Suharyo merupakan putra Florentinus Amir Hardjodisastra dan Theodora Murni Hardjodisastra.
Dia lahir di Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, 9 Juli 1950.
Awalnya, Suharyo bercita-cita menjadi polisi.
Namun, begitu masuk SMP, tiba-tiba seorang pastor menghampirinya dan berkata: ”Kamu mau menjadi pastor?” Ia pun langsung menjawab, ”Baik, Pastor.”
Sesudah ditahbiskan sebagai imam diosesan, 26 Januari 1976, almarhum Kardinal Yustinus Darmojuwono, Uskup Agung Semarang, meminta Suharyo untuk melanjutkan studi ke Roma, Italia.
Suharyo menyelesaikan studi doktor teologi biblis di Universitas Urbaniana, 1981.
Saat pulang ke Indonesia, ia mengira cita-citanya sebagai pastor paroki buyar karena harus mengajar di seminari tinggi selamanya.

Suharyo berpikir hidupnya akan sesempit wilayah pelayanannya, mulai dari studi sebagai mahasiswa di seminari tinggi, ditahbiskan menjadi imam, mengajar di seminari tinggi, pensiun, tinggal di wisma pastor sepuh di belakang kampus, hingga ”beristirahat” di makam pastor di depan wisma itu.
Ternyata, perjalanan imamat Suharyo tidak berhenti di seminari tinggi.
Setelah 16 tahun mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya serta Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, mendiang Paus Yohanes Paulus II menunjuk Suharyo menjadi Uskup Agung Semarang menggantikan Mgr Julius Darmaatmadja SJ yang pindah ke Keuskupan Agung Jakarta.
Ia ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang pada 22 Agustus 1997.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Sebelum Tunjuk 13 Kardinal Baru, Paus Fransiskus Terjebak Dalam Lift selama 25 Menit" dan sumber lain
Percakapan Ahok dan Gus Dur Sebagian Belum Terbukti, Benarkah Oktober Nanti Namanya Disebut?
Diberlakukan Mulai Hari Ini, Tarif Baru Ojek Online untuk Grab Maupun Gojek, Dikelompokkan 3 Zona
Untuk Memastikan Bahwa yang Meninggal Adalah Idolanya, Para Fans Ini Bongkar Paksa Kuburan Artis
Penyebab Bima dan Ayu Meninggal setelah KKN di Desa Penari Terungkap, Hampir Bersamaan
Langkah Nyeleneh Gus Dur Bikin Hubungan Papua sangat Dekat, Terungkap Alasan Ganti Nama Irian