Kronologi Siswa SMP di Palangkaraya Tewas Dilempar Pisau Ayah Kandung, Keluarga Tutup-tutupi

Berkat kejelian polisi dan kesaksian adik korban, polisi berhasil menguak fakta terbunuhnya Eko Saputro di tangan ayahnya sendiri. Berikut ini kronolo

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN)
Kejanggalan kematian siswa SMP Palangkaraya yang ternyata ditusuk ayah sendiri. 

Berkat kejelian polisi dan kesaksian adik korban, polisi berhasil menguak fakta terbunuhnya Eko Saputro di tangan ayahnya sendiri. Berikut ini kronologinya.

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang siswa SMP di Palangkaraya tewas akibat ditusuk pisau ayahnya.

Fakta di balik kematian Eko Saputro di tangan Mardi (45) terungkap.

Rupanya, keluarga Mardi sempat berusaha menutupi kematian Eko Saputro, yang tewas di halaman rumahnya.

Namun, berkat kejelian polisi dan kesaksian adik korban, polisi berhasil menguak fakta terbunuhnya Eko Saputro di tangan ayahnya sendiri.

Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar, mengatakan sempat terjadi kesepakatan antara Mardi (45) dengan keluarganya untuk menutupi kasus tewasnya anak Mardi yang masih SMP, Eko (15), Sabtu (31/8/2019).

Baca Juga

 Penyebab Bima dan Ayu Meninggal setelah KKN di Desa Penari Terungkap, Hampir Bersamaan

 Siapa Sebenarnya Widya? Mahasiswi dalam Thread Twitter Cerita Horor KKN di Desa Penari

 Merasa Ditipu, Peserta Aksi Demo Berujung Rusuh di Papua Menyesal, Kapok dan Tak Mau Ikut Lagi

 Nama Atta Halilintar Dikaitkan dengan DJ Cantik Bebby Fey, Sunan Kalijaga Beberkan Isi Pesan Atta

 Anak Kandung Bunuh Ayah Gara-gara Ngorok, Hantam Pakai Linggis lalu Pindah Tempat Tidur

Itu termasuk menutupi kejadian itu dari polisi.

Diketahui bahwa Eko tewas karena sengaja dilempar pisau oleh Mardi.

“Berdasarkan hasil autopsi serta keterangan dari adik korban, akhirnya ayah korban mengakui semua perbuatannya telah menusuk korban hingga tewas," ujar Timbul saat pengungkapan kasus di Mapolres Palangkaraya. Minggu (1/9/2019).

Kasus itu ditutupi dengan menolak permintaan polisi untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Namun, setelah dibujuk, keluarga akhirnya mau melakukan autopsi.

Mardi mengaku menyesal telah melakukan tindakan tesebut.

"Saya menyesal seumur hidup," ujar Mardi.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).

Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini.

Namun, polisi tetap membawa jenazah korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.

Dari keterangan awal Mardi, peristiwa itu terjadi saat Eko dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti.

Korban terpeleset dan terjatuh.

Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban.

Dari hasil penyelidikan, ternyata Eko tewas dilempar pisau oleh ayahnya.

Masriadi kesal melihat Eko tidak mau mengalah membagikan jajanan kepada adik korban.

Dibawa ke rumah sakit

Pelaku sempat membawa korban ke Rumah Sakit Kelampangan.

Namun, setibanya di rumah sakit korban sudah tidak bisa diselamatkan.

Polisi sudah menetapkan Mardi sebagai tersangka pembunuhan anaknya.

Dia mendapat ancaman hukuman 20 tahun penjara.

'Saya Menyesal Seumur Hidup'

Mardi mengakui menyesali perbuatan yang dilakukannya hingga membuat putranya Eko Saputro tewas di halaman rumahnya.

Akibat perbuatannya ini, Mardi harus menanggung penyesalan seumur hidup dan bersiap untuk menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

Mardi (45) mengatakan tak memiliki niat membunuh anaknya yang masih SMP, Eko (15).

Kejanggalan kematian siswa SMP Palangkaraya yang ternyata ditusuk ayah sendiri.
Kejanggalan kematian siswa SMP Palangkaraya yang ternyata ditusuk ayah sendiri. ((KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN))

Mardi mengaku melemparkan pisau tersebut ke arah korban karena kesal korban tidak mau mengalah dengan memberikan jajanan kepada adiknya hingga keduanya berkelahi.

Mardi kemudian melemparkan pisau jagung yang dipegangnya hingga menancap ke dada Eko.

"Saya lempar bukan saya tusuk,” kata Mardi, saat di Mapolres Palangkaraya. Minggu (1/9/2019).

Mardi sempat berupaya membawa korban ke Rumah Sakit Kelampangan.

Namun, setibanya di Rumah Sakit, korban sudah tidak bisa diselamatkan.

Sempat ada kesepakatan antara pihak keluarga, untuk menutup masalah ini dari siapapun, termasuk kepada pihak kepolisian.

“Saya menyesal seumur hidup,” ujar Mardi.

Polisi sudah menetapkan Mardi sebagai tersangka pembunuhan anaknya. Mardi kini ditahan di Mapolsek Palangkaraya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pelaku diancam dengan hukuman dua puluh tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).

Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini. Namun, polisi tetap membawa jenazah korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.

Dari keterangan awal Mardi, Eko tewas saat dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti. Korban terpeleset dan terjatuh.

Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban. Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, korban tidak tertolong.

Dari hasil penyelidikan, ternyata Eko tewas dilempar pisau oleh ayahnya. (Kontributor Palangkaraya, Kurnia Tarigan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Ayah Bunuh Anaknya yang Masih SMP di Halaman Rumah"

Subscribe Youtube

 Lagi Asik Nonton Theater, Syahrini Mendadak Diusir Keluar Ruangan, Ada Apa? Ternyata Gara-gara Ini

 Ada Keterlibatan Asing di Kerusuhan Papua, Kapolri Sebut Sudah Diketahui Identitas Pihak Terkait

 Ending Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Penuh Keganjilan, Bima dan Ayu Meninggal Hampir Bareng

 Anak Kandung Bunuh Ayah Gara-gara Ngorok, Hantam Pakai Linggis lalu Pindah Tempat Tidur

 Sudah Bayar Rp 79 Juta untuk WO Pernikahan, H-1 Suami Kaget Lihat Isi Gedung hingga Istri Pucat

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved