Viral Medsos
3 Hutan Banyuwangi dan Bondowoso yang Dikaitkan Lokasi Dimana Viral Kisah Horor KKN di Desa Penari
Teka-teki dimana lokasi cerita horor KKN di Desa Penari yang tengah viral di media sosial jadi perbincangan hangat netizen
3 Hutan di Banyuwangi, Bondowoso yang Terkenal Seram dan Dikaitkan Lokasi Viral KKN di Desa Penari
TRIBUNJAMBI.COM - Teka-teki dimana lokasi cerita horor KKN di Desa Penari yang tengah viral di media sosial jadi perbincangan hangat netizen.
Cerita horor KKN di Desa Penari viral setelah dibagikan oleh akun Twitter @SimpleM81378523.
Akun tersebut menjelaskan kejadian yang dituliskannya berdasarkan kisah nyata mahasiswa KKN di sebuah desa terpencil yang disebutnya Desa Penari.
Penulis menyebutkan meski berdasarkan kisah nyata namun Ia tak mau menyebut lokasi dimana kejadian tersebut, begitu juga nama-nama mahasiswa KKN yang disamarkannya.
Baca: Fakta Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Viral di Media Sosial! Dimana Lokasinya Jadi Perdebatan
Baca: Tari Seblang, Ritual Mistis di Banyuwangi yang Dikait-kaitkan Dengan Cerita Horor KKN di Desa Penari
Baca: Mengapa Bima dan Ayu Meninggal Misterius? Keganjilan di Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Viral
Diceritakan ada 6 mahasiswa yang berasal dari sebuah perguruan tinggi di Kota S melakukan KKN di sebuah daerah terpencil yang berada di kawasan Timur Provinsi Jawa Timur di akhir tahun 2009.
Dialog dalam cerita tersebut yakni Bahasa Jawa selain itu penulis juga menyertakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
Enam mahasiswa angkatan 2005/2006 tersebut yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Wahyu dan Anton.
Kota S diyakini oleh netizen yakni adalah Surabaya, ini berdasarkan perbincangan antara yang sempat menyebutkan satu diantara kosakata yang terkenal di Jawa Timur, "cuk. sepedaan tah" kata Wahyu.
Kata cuk sendiri memang lazim digunakan oleh orang-orang di Surabaya.
Sementara untuk lokasi kabupaten tempat KKN banyak yang berdebat antara Bondowoso ataukah Banyuwangi, kenapa Bondowoso atau Banyuwangi? ini berdasarkan percakapan antara Widya dan Ayu.
"nang kota B, gok deso kabupaten K***li** , akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN" (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk di kerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita).
Penulis juga menyebutkan desa tempat KKN tersebut dengan inisial W, "sampailah mereka di Desa W****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan"
Lokasi tempat KKN tersebut menurut penulis juga letaknya tak jauh dari sebuah hutan atau alas berinisial D.
"Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S"
