Berita Bisnis
Gojek Ditolak di Malaysia, Politisi Negeri Jiran Sebut Profesi Driver Lecehkan Kaum Muda
Gojek Ditolak di Malaysia, Politisi Negeri Jiran Sebut Profesi Driver Lecehkan Kaum Muda
Gojek Ditolak di Malaysia, Politisi Negeri Jiran Sebut Profesi Driver Lecehkan Kaum Muda
TRIBUNJAMBI.COM - Ekspansi lini bisnisnya hingga Malaysia, Gojek mendapat persetujuan dari pemerintah Malaysia untuk beroperasi di negeri Jiran.
Namun, peraturan khusus tentang pengaturan layanan transportasi sepeda motor belum dibahas.
Sayangnya, kehadiran decacorn asal Indonesia itu menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, termasuk dari pengusaha hingga politisi.
Sebut saja politisi Malaysia yang menyebut lapangan kerja sebagai driver layanan roda dua jelas melecehkan martabat generasi muda Malaysia.
Hal senada juga dilontarkan bos taksi.
Baca: Valuasi Gojek Lebih Besar Dibanding Garuda Indonesia, Rhenald Kasali Bicara Penyebabnya
Baca: Daftar Pemegang Saham Gojek, Ternyata Investor Besar Dalam dan Luar Negeri Lihat Peluang Besar
Baca: Gojek Rugi Rp 500 Juta, Komplotan Diciduk Polisi, Terungkap Cara Pelaku Untung Ratusan Juta Rupiah
Baca: Alasan Ganti Logo Baru Gojek Dan Diberi Nama Solv, Makna Lambang Anyar dan Perbedaan Warna Layanan
Pro dan kontra akan hadirnya Gojek di Malaysia ini pun membuat PM Malaysia, Mahathir Mohamad ikut angkat bicara.
Apa kata pemimpin negara paling tua di dunia itu?
PM Malaysia, Mahathir Mohamad memberi tanggapan soal hadirnya Gojek di Malaysia.
Mahathir menanggapi pertanyaan warga mengenai keamanan pengendara dan pengguna jasa transportasi sepeda motor tersebut.
"Jika Anda tidak merasa aman, jangan gunakan itu (moda transportasi sepeda motor)," ucap Mahathir yang dikutip dari New Strait Times, Sabtu (24/8/2019).
"Kamu punya pilihan. Kami tidak memaksa siapapun untuk menggunakan layanan transportasi sepeda motor," tambahnya.
Mahathir mengatakan, pengenalan Gojek juga akan menguntungkan bisnis kecil.
Pemerintah, lanjut PM berusia 94 tahun itu telah menerima tawaran dari perusahaan lokal untuk mempionirkan jasa layanan transportasi sepeda motor online.
Namun mereka tidak terlalu terorganisir.
Kata Pihak Gojek, Soal Penolakan
Perusahaan transportasi berbasis teknologi, Gojek akan melakukan ekspansi ke Malaysia untuk melayani publik di sana.
Belum mengaspal di negeri Jiran itu, kehadiran Gojek sudah diprotes dan ditolak kehadirannya oleh sejumlah pihak, termasuk pelaku usaha transportasi.
Menganggapi hal ini, Head of Regional Government Relations Gojek, Muhammad Chairil menanggapi dengan santai dan dingin soal penolakan itu.
Sebab, ia yakin kehadiran Gojek sejatinya akan memberikan dampak positif.
"Pada intinya Gojek berusaha memberikan dampak sosial kepada masyarakat di mana pun," kata Chairil di Jakarta Barat, Senin (26/8/2019).
Chairil menjelaskan, sebuah kebijakan atau kehadiran sesuatu hal tentu akan direspon secara beragam dari banyak elemen atau masyarakat.
Ini bisa dalam bentuk protes atau penolakan secara langsung dan tidak bisa dielakkan.
"Terkait dengan pro dan kontra pasti ada solusinya, pasti ada jalan. Kita akan coba siasati, apakah strateginya dari pihak Malaysia memberikan arahan kepada kita, kita akan ikuti," ungkapnya.
Dia menyampaikan, setiap melakukan langkah ekspansi bisnis pihaknya akan terus berkomunikasi dengan baik bersama pihak terkait.
Jika ada aturan yang diharuskan makan akan Gojek pasti menaatinya.
"Intinya, di mana kita akan coba berusaha mengembangkan suatu usaha pasti kita akan ikut dan turut mengikuti kearifan lokal dan aturan yang ada di negara tersebut," ujarnya.