Sandiaga Uno: Kemiskinan Penyebab Kemarahan di Papua, Yunarto Wijaya: Menghina Orang Miskin

Menurut Sandiaga Uno, kesejahteraan ekonomi menjadi sumber masalah yang terjadi di Papua. Padahal menurut mantan cawapres ini, Papua begitu kaya

Editor: Suci Rahayu PK
Twitter
Sandiaga Uno cerita usaha kuliah di Amerika ditanggapi Yunarto Wijaya 

"Dalam 5 tahun ke depan kami dengan presiden punya keinginan Papua akan terurus lagi, akan bangun Papua apapun yang diinginkan, nanti 2019 ke atas akan diperbaiki, harapan saya ke depan kita orang Papua bukan lagi ke belakang, tapi nanti akan jadi terdepan," ujarnya.

Namun rupanya Aktivis Papua, Filep Karma tak sepakat dengan hal tersebut.

Ia justru melihat bahwa adanya pembangunan itulah yang menjadi sumber dari masalah di Papua.

"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apa kah mereka butuh Jalan Trans Papua, siapa yang butuh? Orang Indonesia kah? atau orang Papua kah?," katanya.

Ia sepakat bahwa pembangunan itu penting dan diperlukan, tapi menurutnya proses perencanaan pembangunan, dan implementasi pembangunan itu harus dilakukan dengan mengedepankan kemanusiaan.

"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan, Papua punya cerita yang berbeda di banding provinsi lain. Kalau melihat Papua disamakan dengan yang lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama. Isu seperatisme itu muncul bukan sesuatu yang tahu-tahu muncul, itu adalah sebab akibatnya beragam persoalan tanpa adanya penyelesaian," jelasnya.

Ia kemudian menyinggung adanya ribuan orang di Wamena yang mengungsi.

"Apa yang dilakukan oleh Jakarta? yang dikirim tentara. Orang Papua butuh guru, bukan senjata, orang Papua butuh ilmu, bukan butuh dicaci, itu yang penting," katanya.

Ia juga mengatakan kalau hasil dari pembangunan yang dilakukan itu tidak berdampak pada orang Papua, melainkan hanya untuk warga non Papua yang ada di sana.

"Coba kita cek dalam hasil pembangunan, human development indeks (HDI) di Papua, orang Papua asli HDI nya rendah, orang non Papua yang datang ke Papua HDI nya meningkat, artinya siapa yang bisa menikmati? Bukan orang Papua," tandasnya.

Mendengar pernyataan itu, Lukas Enembe tampaknya setuju.

Ia mengatakan kalau jalan yang dibangun di Papua pun tidak dinikmati oleh warga Papua.

"Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan," kata Lukas Enembe.

"Itu (pembangunan) bukan untuk orang Papua, mereka tidak pernah lewat jalan yang dibangun, mereka tidak punya apa-apa. Mereka perlu kehidupan," katanya lagi.

Kemudian Akademisi Universitas Papua Yusuf Sawaki mengatakan kesenjangan itu pun terlihat dari kerusuhan di Papua dan Papua Barat beberapa hari yang lalu.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved