Ayam Kampus Berbeda dengan PSK? Bertarif Tinggi hingga Rp 10 Juta hingga Baper Sama Pelanggan

'Trik bisnis' hubungan intim 'ayam kampus' di Palembang ini ternyata berbeda dibanding Pekerja Seks Komersial / PSK .

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Ilustrasi 

Ayam Kampus Berbeda dengan PSK? Bertarif Tinggi hingga Rp 10 Juta hingga Ada yang Baper Sama Pelanggan

TRIBUNJAMBI.COM - Palembang sedang marak dengan bisnis gelap hubungan intim 'ayam kampus' bertarif tertinggi Rp 10 juta. 

'Trik bisnis' hubungan intim 'ayam kampus' di Palembang ini ternyata berbeda dibanding Pekerja Seks Komersial / PSK . 

Para orangtua yang memiliki anak gadis dan sedang berkuliah di kota Palembang, layak mewaspadai agar anak-anak gadis kesayangan tidak terjerat hubungan intim gelap ayam kampus ini. Waspadalah!

Fenomena oknum mahasiswi masuk ke dalam dunia prostitusi online alias ayam kampus di kota Palembang memang bukan menjadi hal yang baru.

Baca: L300 Tabrak Sepeda Motor di Bungo, Sopir Kabur, Korban Ditemukan Kritis dan Meninggal di Rumah Sakit

Baca: Semakin Seru, Bocoran terbaru Manga One Piece Chapter 953, Baca Komik Online Terbaru, Kaido Kalah?

Oknum mahasiswi ini rela menjajakan cinta demi memenuhi kebutuhan kuliah, kebutuhan sehari-harinya, bahkan gaya hidup.

Berbeda dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) lainnya yang menjajakan diri secara terang-terangan, para ayam kampus ini dalam mencari pelanggan terbilang lebih eksklusif.

Menggunakan berbagai aplikasi sosial media (Sosmed) atau tawaran dari mulut-mulut, dijadikan mencari pelanggannya.

Dalam mencari pelanggan, mereka kini tak sembarangan, lebih memilih-memilih pelanggan yang akan menggunakan jasa kepuasan biologis itu.

Hal itu karena beberapa kasus prostitusi online yang mencuat ke publik, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ayam kampus

"Kalu saya sih lebih pilih pelanggan, tidak mau dari kalangan mahasiswa atau orang yang kita tidak tahu latar belakangnya," ujar MS (21), salah seorang ayam kampus di perguruan tinggi swasta di Palembang, Selasa (13/8/2019).

MS mengungkapkan, untuk modus yang mereka pakai bisanya memasang foto cantik nan menggoda di beberapa aplikasi sosial media.

Kemudian, biasanya para pelanggan langsung chating dengan si ayam kampus untuk menanyakan bisa "dipakai" atau tidak.

Setelah si ayam mengaku bisa, kemudian komunikasi berlanjut untuk menentukan tarif dan lokasi untuk bercinta.

Kesan eksklusif yang ditawarkan oleh penjaja cinta ayam kampus, membuat mereka enggan sembarangan memilih tempat untuk berkencan.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved