Berita Viral

Sungguh Dramatis, Bayi Ini 3 Hari Temani Jasad Sang Ayah di Kamar, Begini Kronologi Penyelamatannya

Sungguh Dramatis, Bayi Ini 3 Hari Temani Jasad Sang Ayah di Kamar, Begini Kronologi Penyelamatannya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Madura
VIDEO CALL - Siti Annisa Syafir menatap ponsel saat ibunya, Sulastri menghubungi melalui sambungan video call dari Taiwan 

Sungguh Dramatis, Bayi Ini 3 Hari Temani Jasad Sang Ayah di Kamar, Begini Kronologi Penyelamatannya

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKA - Sungguh dramatis kisah satu ini. Itulah yang dialami seorang bayi bernama Siti Annisa Syafir, 14 bulan, yang menunggui jenazah ayah kandungnya selama tiga hari.

Sang ayah, Fauzi alias Aan Junaidi (40), warga Perumahan Kaliwining Asri C-6, Kaliwining, Rambipuji, Jember, Jawa Timur.

Polisi dan warga menemukan mayat Fauzi di dalam kamar rumahnya, Rabu (14/8).

Baca: Pengasuh Bayi Campurkan Obat Tidur Agar Anak Tak Rewel, Ketahuan Gara-gara Dibawa ke Rumah

Baca: Polisi Kaget setelah Dobrak Pintu, Lihat Bayi Temani Jasad Sang Ayah yang Membusuk Dalam Rumah

Baca: Bayar Mahal di Penitipan Anak, Bayi Ini Ditemukan Tertelungkup di Ember Toilet hingga Meregang Nyawa

Bayi itu diprediksi menunggui jasad ayahnya sejak Minggu (11/8) hingga Rabu.

Sang ibu, Sulatri, saat ini tengah berada di Taiwan sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). Tak pelak, Siti Annisa kemudian dirawat bibinya, Setiyanti, warga Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

Yanti, sang bibi, menceritakan Sulastri telah menelepon suaminya Heri Purnomo pada Kamis (15/8) dini hari.

"Kamis pagi, sekira pukul 02.00 WIB adik saya telepon suami. Ia mencari saya. Karena saya sedang tidur, adik saya bilang kepada suami supaya saya menjemput anaknya di Jember," kata Yanti.

Pesan dari Sulastri, "Suami saya meninggal, tolong jaga anak saya." Sulastri mengetahui kematian Fauzi alias Aan Junaidi dari polisi yang menghubungi melalui telepon.

Polisi juga mengabari Sulatri soal kondisi Siti Annisa. "Kami berangkat ke sini (Jember) pada Kamis subuh, berbekal alamat yang diberikan adik saya (Sulatri). Kami memanfaatkan Google Map untuk menemukan alamatnya," ujar Yanti.

Pasangan suami istri Heri dan Yanti mampir ke Polsek Rambipuji, sebelum akhirnya ke rumah duka di Perumahan Kaliwining Asri C-6, Rambipuji, Jember.

Bagaiman kondisi Siti Annisa ketika ditemukan? "Bayi itu ada di lengan kiri jenazah ayahnya. Telentang. Sudah nggak nangis. Waktu pintu dibuka, dia langsung ngamplok (memeluk) Pak Kasun (Kepala Dusun/Ketua RW) ," ujar Aipda Teguh Siswanto, Babinkamtibmas Desa Kaliwining, Kamis.

Teguh bersama petugas Polsek Rambipuji dan beberapa warga yang mendobrak paksa rumah Fauzi. Teguh mendatangi lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Karena pagar rumah dan pintu terkunci diputuskan untuk dibuka paksa.

Baca: Cek di Sini, Melihat Bedanya Ponsel Xiaomi Resmi dan Black Market di Indonesia, Jangan Tertipu Ya!

Baca: Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Muarojambi, Polres Periksa 15 Saksi dan 2 Perusahaan

Baca: Nyanyi di Gang Sempit, Barbie Kumalasari Lempar Sandal ke Warga yang Sebut Suaranya Jelek: Gue Viral

Baca: Meningkat Drastis, 44 Kasus Kebakaran di Bungo Selama Setengah Bulan, Didominasi Kebakaran Lahan

"Sempat mendengar tangisan bayi saat membuka jendela. Habis itu diam lagi," ujar Teguh. Terakhir, polisi dan warga mendobrak kamar belakang, sumber bau menyengat. Ternyata ditemukan jenazah Fauzi.

Warga sekitar terakhir kali melihat Fauzi pada Minggu pagi. Sejak Senin warga tidak melihat pria yang hanya tinggal berdua dengan bayi perempuannya. Mengenai penyebab kematian Fauzi, polisi masih menunggu hasil autopsi.

Mulai berceloteh

Begitu ditemukan, bayi Siti Annisa langsung dilarikan ke Pustu Kaliwining yang jaraknya tidak jauh dari perumahan tersebut.

Bayi itu baru menangis lagi setelah hendak dimandikan.

"Popoknya sudah kering, ada tinja, dan bekas air pipis. Sampai kering semua," ujar Anik Nurazizah, tetangga Fauzi yang merawat Siti Annisa.

Setelah dirawat di Pustu, bayi Siti Annisa memang diserahkan kepada Anik.

Meski sudah dimandikan beberapa kali, bau mayat masih menempel di tubuh bayi.

"Bahkan sampai tadi (Kamis) masih nempel baunya. Kasihan. Sama suami saya, (Siti Annisa) nempel terus.

Tadi pagi bangun tidur nangis sambil bilang yah-yah, mik. Mungkin maksudnya minta minum ke ayahnya," ujar Anik.

Kini kondisi sang bayi sudah berangsur membaik. Pada Kamis siang, ia tampak digendong sang bibi. Ia sudah mulai tersenyum dan berceloteh kala tidak tidur.

Proses penyerahan bayi kepada sang bibi dilakukan di Balai Desa Kaliwining, melibatkan kepolisian, bintara pembina desa (babinsa), Pusat Pelayanan Terpadu Jember, juga Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPT3AKB) Jember.

"Hari ini proses penyerahan anak kepada keluarga. Ada keluarga dari ibu si anak. Penyerahan disaksikan oleh sejumlah pihak," ujar Kabid Perlindungan Anak DPT3AKB Nurcahyo Hadi.

Cenut Cium Gambar di Ponsel

TANGIS Sulastri (35), ibu kandung bayi Siti Annisa Syafir alias bayi menunggui jenazah ayahnya, tidak terbendung saat berbincang dengan bayi berusia 14 bulan tersebut, Kamis (15/8). Pemandangan itu terlihat saat ponsel milik sang kakak Setiyanti disodorkan kepada bayi N untuk berbicara dengan ibunya yang bekerja sebagai TKI di Taiwan.

Ketika itu, Yanti, sapaan akrab Setiyanti, bertelepon melalui sambungan video call dengan Sulastri yang ada di Taiwan.

Karena saat Fauzi suaminya di dalam kamar rumahnya di Perumahan Kaliwining Asri C-6 Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji, Jember, Sulastri memang tidak sedang berada di rumah.

Baca: Meningkatkan Kebersamaan, Makna Nasionalisme dalam Acara Lomba 17 an Menurut Milenials Jambi

Baca: VIDEO : Nobar TV Online TVRI (Live Streaming) Southampton vs Liverpool di Liga Inggris, Sabtu Malam

Baca: VIDEO Nobar Laga Timnas U-18 Indonesia vs U-18 Malaysia, Live Streaming Semifinal Piala AFF U-18

Baca: Luna Maya Menjerit saat Hadiri Acara Pernikahan, Kebiasaan Eks Reino Barack Dibongkar Ayu Dewi

Ketika video call tersambung, Yanti menyodorkan ponsel itu ke Nisa, sapaan akrab Siti Annisa Syafir.

Bayi perempuan yang tinggal bersama ayahnya pasca sang ibu pergi bekerja di Taiwan, langsung bergumam 'mam-mam-mam' sambil memegangi ponsel itu. Nisa juga menunjuk wajah Sulasti dan sempat menciumnya

Sulastri tak kuasa menahan tangis. Air mata perempuan itu langsung berjatuhan.

Sesekali dia memanggil yang anak bayi menunggui jenazah ayahnya tersebut memakai nama kesayangan, yakni 'Cenut'.

Nisa juga beberapa kali terlihat terkekeh sambil berdiri.

Namun perbincangan itu tidak berlangsung lama karena dia kembali meminta minum. "Mik," katanya.

Ia pun asyik menyedot susu formula di botolnya. Yanti menyudahi panggilan telepon itu.

Kepada Sulastri, Yanti berujar jika anaknya sudah aman dan baik-naik saja.

Begitu juga dengan Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo yang melihat dan mendengar perbincangan itu.

Sutarjo meyakinkan jika bayi N sudah aman dan kondisinya membaik.

"Anak sampeyan baik-baik saja, sudah aman," ujar Sutarjo. (Tribun Madura/surya/sriwahyunik)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tragedi 3 Hari Bayi Tunggui Jenazah Ayah Terkunci di Dalam Rumah, Begini Kronoligis Penyelamatannya

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved