Jambi Hari Ini
KONDISI UDARA JAMBI HARI INI Angka ISPU Terus Naik, Udara Dikotori Asap dan Hujan Abu
Kondisi udara di Jambi semakin tidak baik untuk dihirup. Kabut asap cukup tebal terpantau muncul pada Jumat (16/8).
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
KONDISI UDARA JAMBI HARI INI Angka ISPU Terus Naik, Udara Dikotori Asap dan Hujan Abu
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi udara di Jambi semakin tidak baik untuk dihirup.
Kabut asap cukup tebal terpantau muncul pada Jumat (16/8).
Semenatara itu bau asap kebakaran lahan dan hutan ( karhutla ) semakin menyengat hidung.
Angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi perlahan bergerak naik.
Pada Rabu (14/8), ISPU masih di angka 59. Pada Kamis (15/8)angkanya naik menjadi 69.
Walau masih dalam kategori sedang, namun angka ini kian mendekati kategori tidak sehat (101).
Baca Juga
Perut Buaya Sinyulong 6 Meter di Jambi Dibedah, Temuan di Dalamnya Bikin Warga Kaget
Dosen UGM Ditemukan Gantung Diri, Ini Jejak Digital Doktor Cerdas Fakultas Teknik Elektro
Asmara Ariel NOAH dan Luna Maya Bisa CLBK, Marcel Wen Bilang Perasaan Kena Dalem
Luna Maya Balikan Lagi dengan Ariel NOAH? Pengumuman Resmi Agustus Ini, Ini 5 Pacar Terdahulunya
Tinggi Badan Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata Sebenarnya, Posisi Suami Harus Jinjit
"Ini parameter ozon yang di angka 69,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi Ardi, kemarin.
Dengan demikian kualitas udara di Kota Jambi kata dia masih dalam kategori sedang dan aman.
Lebih lanjut Ardi mengatakan bawa ketika terjadi peningkatan partikel sehingga menyebabkan bau yang dipengaruhi oleh laju angin barat dan kelembaban udara yang terjadi pada malam hari.
Kendati demikian sepanjang Kamis kemarin, udara di Kota Jambi dan sejumlah daerah terpantau dikotori oleh asap dan debu kebakaran hutan dan lahan. Kondisi ini dapat dirasakan oleh indra penglihatan dan penciuman.
Hakim, warga Jalan Pattimura, Kota Jambi mengatakan mulai merasakan perih saat berkendara dan kerongkongannya terasa kering akibat bau asap yang cukup pekat.
"Kemarin cuma asap aja, tapi hari ini kayaknya terasa kayak hujan abu. Perih mata terasa gatal kalau terkenal, makanya pakai masker sekarang kalau keluar," katanya.
Abu yang berterbangan ini setidaknya terasa sejak tiga malam yang lalu. Menempel di kendaraan, pakaian yang dijemur dan lantai rumah.
"Kalau pintu di buka masuk sampai ke dalam kamar abunya nempel di bantal. Sempat kaget tapi tetangga dak ada yang bakar sampah, pas nanya ketetangga lain mereka juga merasakan itu. Abu nempel di lantai rumah," katanya.
Kepala Kantor BMKG Sultan Thaha Jambi Addi Setiadi membenarkan bahwa ada terdeteksi kabut asap yang cukup pekat pada Kamis siang. Imbasnya, berpengaruh terhadap jarak pandang. "Memang terjadi penurunan jarak pandang hari ini (Kamis.red) pukul 15.00 WIB menjadi 4.500 meter," katanya pada Kamis.
Berdasarkan analisis BMKG Sultan Thaha Jambi, kabut asap terpantau sejak Kamis pagi mulai dari pukul 03.00 WIB. Bahkan jarak pandang akibat asap sempat rendah yakni 4.200 meter. Dengan arah angin dari tenggara dan selatan.
Cuaca kembali berawan sekitar pukul 08.00 WIB, sekitar pukul 15.00 WIB kabut asap kembali terpantau hingga pukul 18.00 WIB.
"Dengan kondisi cuaca asap arah angin dari tenggara selatan kemungkinan asap terbawa angin dari wilayah Sumatera bagian selatan masuk ke wilayah Provinsi Jambi," kata Addi.
"Jarak pandang ini fluktuatif, bukan berarti dalam satu hari jelek semua. Dibandingkan hari kemarin hari ini memang terlihat lebih pekat," ujarnya.

Terkait hujan abu yang dikeluhkan warga, Addi menduga berasal dari kebakaran hutan yang terbawa angin bersamaan dengan datangnya kabut asap.
"Tapi jangan dikatakan hujan abu, itu partikel sisa pembakaran memang kalau lokasi kebakaran cukup dekat dari Kota Jambi," pungkasnya.
Sementara di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari kebakaran hutan dan lahan masih terus menjadi.
Bupati Sarolangun Cek Endra mengaku prihatian terhadap masalah karhutla yang terus menjadi.
Bupati menginstruksikan semua perusahaan baik itu pertambangan, perkebunan dan pabrik, harus memiliki perlatan seperti tangki air untuk kebutuhan pemadaman jika terjadi karhutl.
"Saya ingatkan perusahaan agar peduli dengan lingkungan. Perusahaan wajib membantu pemerintah dan masyarakat jika terhadi kebakaran," katanya.
Perusahaan yang tidak melengkapi perlengkapan untuk membantu pemadaman kebakaran kata bupati, akan diberi sanksi tegas.
"Kalau yang tidak lengkap boleh kita tutup, kita putus izin perkebunannya, saya tidak mau yang tidak mengikuti aturan. Ini instruksi Presiden," katanya. ( Tribunjambi.com)
Nama 68 Paskibraka 2019 dari 34 Provinsi, Bertugas Pagi dan sore di Istana Presiden 17 Agustus 2019
Daftar Nama 35 Paskibra Kabupaten Tanjab Barat, Pengukuhan Kamis Malam
Promo Hari Kemerdekaan 17 Agustus - Pizza Hut, McD, A&W, Geprek Bensu, J.CO, Ichiban Sushi, KFC
Video Tubuh 4 Orang Polisi Terbakar, Ricuh saat Demonstrasi di Cianjur, Massa Berhamburan