Bocah 10 Tahun Asal Jambi sampai Puncak Puncak Carstensz, Putri Birru Shafa Dihantam Hujan Es
Selama lima hari dia berada di Carstensz, di puncak, turun hujan salju. Putri Birru Shafa dan ibunya dihantam hujan es.
Selama lima hari dia berada di Carstensz, di puncak, turun hujan salju. Putri Birru Shafa dan ibunya dihantam hujan es.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bocah dari Jambi Putri Birru Shafa (10), berhasil menginjakkan kakinya di Puncak Carstensz ( Carstensz Pyramid )atau Puncak Jaya di Papua.
Gunung Carstensz di Papua menjadi impian para pendaki di Indonesia.
Karena dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini termasuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di dunia.
Jalur dengan tingkat kesulitan tinggi membuatnya tak mudah dilalui.
Tidak banyak pendaki yang bisa mencapai puncak tertinggi di Indonesia ini.
Baca Juga
Siapa Sebenarnya Rangkayo Hitam? Patungnya 1/3 Wajah Dipamerkan di Tribun Jambi
Perjalanan Seteru Kivlan Zen vs Wiranto, dari 1998 s/d Ganti Rugi, Ungkap Utang di Balik Itu
Siapa Sebenarnya Adian Napitupulu? Sekolah S-1 selama 26 Tahun, Mendadak Dipanggil Jokowi ke Istana
Kronologi Meninggalnya Andika Pratama di Puncak Carstensz, Batu Berjatuhan di Antara Pendaki
Perjumpaan Terakhir Andika Pratama dengan Anindita, sebelum Berpulang di Puncak Carstensz
Namun bagi pendaki cilik asal Jambi ini, dengan persiapan yang matang, ia bisa mencapai puncak Carstensz dan kembali dengan selamat.
Putri Birru Shafa baru saja menyelesaikan summit ke-enamnya dari seven summit di Indonesia pada 25 Juli 2019.
Bersama dengan sang ibu Gita Anggraini, Putri berhasil menjejakan kaki di puncak Carstensz.
"Tentunya seneng pas udah nyampe puncak. Hal yang dilakuin pas nyampe puncak teriak ke bunda biar bunda tau Shafa nyampe puncak Carstensz. Karena kan pas muncak ga bareng sama bunda,” ungkap anak berusia 10 tahun ini.
Menurutnya, Puncak Carstensz berbeda dengan gunung lainnya yang pernah ia daki.
Dia harus memanjat tebing, sedangkan gunung lainnya lebih banyak tracking.

“Lebih susah karena panjat tebingnya dan cuaca dinginnya. Pas mau ke puncak ga ada bunda juga,” ujar siswi SD Citra Nusantara School ini.
Meskipun sempat gagal karena guide yang sakit pada Maret 2019 lalu, hal ini tidak menyurutkan keinginan Shafa untuk menuju puncak Carstensz.
Gunung ke-13
Dari seven summit Indonesia, Puncak Carstensz merupakan gunung yang keenam.
Untuk keseluruhan, Carstensz adalah gunung ke-13 yang Shafa jejaki.
Sang ibu, Gita Anggraini mengatakan untuk gunung rinjani tidak terlalu mengejar terget karena menikmati perjalanan.
Meski sudah mendaki banyak gunung di Indonesia ia dan Shafa tetap penasaran dengan gunung-gunung lainnya.
“Menurut saya gunung itu punya karakteristik yang berbeda tidak bisa disamakan. Tetep prepare dan tidak pernah menggampangkan gunung lainnya hanya karena sudah seven summit. Semuanya tetap harus dimuai dari nol lagi,” jelasnya.
Rencana selanjutnya ia menyampaikan ingin menjejakan kaki di Kilimanjaro, Afrika atau Elbrus Eropa.
Persiapan Putri Birru
Sebelum melakukan pendakian gunung diperlukan persiapan yang matang untuk memilimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Sama halnya yang dilakukan Putri Birru Shafa (10) sebelum melakukan pendakian menuju gunung Carstensz.
Ia mengatakan persiapan yang dilakukan seperti lari, renang, memanjat dan latihan fisik lainnya. Menurutnya latihan yang paling berat adalah plank dan lari.
Latihan dilakukan sejak Januari karena memang awalnya dijadwalkan Maret mau mendaki ke ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
“Namun ternyata Maret gagal naik karena guide-nya sakit. Dari situ masih lanjut latihan sampai seminggu sebelum berangkat di bulan Juli,” ungkapnya.
Persiapan lainnya yaitu aklimatisasi di gunung Kerinci, mendaki di gunung Parang, Purwakarta dan tebing Ciampea, Bogor untuk latihan. Jadi persiapan kurang lebih 6 bulan.
Sang Ibu, Gita Anggraini mengatakan saat batal mendaki dibulan Maret itu Shafa sempat stress karena memang persiapan itu sudah matang sekali.

“Saya juga coba menjelaskan ke Shafa kalau kita sebagai pendaki ga bisa memaksakan kehendak dan harus jadi pendaki cerdas. Kita pulang harus dalam keadaan selamat. Jadi disana belajar menerima keadaan,” ucapnya.
Beruntungnya, ia dan Shafa berhasil mencapai puncak Carstensz pada 25 Juli 2019 dan Shafa termasuk pendaki termuda yang menjejakkan kaki di puncak Carstensz.
Dihantam hujan es
Putri Birru Shafa baru saja menyelesaikan summit ke-enamnya dari seven summit di Indonesia pada 25 Juli 2019.
Bersama dengan ibunya Gita Anggraini ia berhasil menjejakan kaki di puncak Carstensz.
Kepada Tribunjambi.com, Gita Anggraini menceritakan perjalanan menuju puncak Carstensz. Ia mengatakan saat di Carstensz tidak bisa menuju puncak bersama karena hujan es sehingga cuaca sangat dingin.
“Selain dinginnya luar biasa, Shafa juga batuk terus dan sempat muntah karena asam lambung tinggi. Waktu itu menunjukan pukul 8 pagi, perkiraan orang normal pulang pergi 12 jam dari pos 1 menuju puncak, di Carstensz jam 8 malem ini sangat dingin sedangkan jalan itu melewati tebing. Makanya saya dulu yang ke summit, dan pertimbangannya dua guide yang memandu Shafa hari berikutnya akan membuat lebih mudah,” ceritanya.
Total perjalanan yang Shafa lakukan menuju puncak kira-kira 12 jam dan berada di Carstensz adalah lima hari.
Saat berada di puncak pun hanya sebentar karena munculnya salju.
“Kalau kata guide Shafa bisa dibilang termuda mencapai Carstensz karena mungkin persiapan yang matang juga. Memang kesana itu ada guide yang membantu tapi sebisa mungkin kita tidak merepotkan,” ungkapnya.
Ia dan Shafa dipandu oleh Fandi Ahmad dan Marchelino Sumolang. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah Shafa di Citra Nusantara School karena mendukung kegiatan Shafa di luar akademis.
Bagaimana, keren sekali kan pengalaman Putri Birru Shafa (10) yang berasal dari Jambi ini. (Nurlailis / Tribunjambi.com)

Kronologi Meninggalnya Andika Pratama di Puncak Carstensz, Teriakan saat Batu Menghujami Pendaki
Perjumpaan Terakhir Andika Pratama dengan Anindita, sebelum Berpulang di Puncak Carstensz
Prilly Latuconsina Mundur dari Dunia Sinetron, Ini Latar Belakang Keluarga yang Tak Diketahui Orang
Kemampuan Rahasia Prilly Latuconsina yang Akhirnya Muncul, Lihat Hantu Nenek Bawa Palu di Kamar
Rambut Nadine Chandrawinata Nempel di Dada, Pakai Baju Ungu Basah-basahan di Maluku
Tinggi Badan Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata Sebenarnya, Posisi Suami Harus Jinjit
Subscribe Youtube