Bocah 10 Tahun Asal Jambi sampai Puncak Puncak Carstensz, Putri Birru Shafa Dihantam Hujan Es
Selama lima hari dia berada di Carstensz, di puncak, turun hujan salju. Putri Birru Shafa dan ibunya dihantam hujan es.
Gunung ke-13
Dari seven summit Indonesia, Puncak Carstensz merupakan gunung yang keenam.
Untuk keseluruhan, Carstensz adalah gunung ke-13 yang Shafa jejaki.
Sang ibu, Gita Anggraini mengatakan untuk gunung rinjani tidak terlalu mengejar terget karena menikmati perjalanan.
Meski sudah mendaki banyak gunung di Indonesia ia dan Shafa tetap penasaran dengan gunung-gunung lainnya.
“Menurut saya gunung itu punya karakteristik yang berbeda tidak bisa disamakan. Tetep prepare dan tidak pernah menggampangkan gunung lainnya hanya karena sudah seven summit. Semuanya tetap harus dimuai dari nol lagi,” jelasnya.
Rencana selanjutnya ia menyampaikan ingin menjejakan kaki di Kilimanjaro, Afrika atau Elbrus Eropa.
Persiapan Putri Birru
Sebelum melakukan pendakian gunung diperlukan persiapan yang matang untuk memilimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Sama halnya yang dilakukan Putri Birru Shafa (10) sebelum melakukan pendakian menuju gunung Carstensz.
Ia mengatakan persiapan yang dilakukan seperti lari, renang, memanjat dan latihan fisik lainnya. Menurutnya latihan yang paling berat adalah plank dan lari.
Latihan dilakukan sejak Januari karena memang awalnya dijadwalkan Maret mau mendaki ke ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
“Namun ternyata Maret gagal naik karena guide-nya sakit. Dari situ masih lanjut latihan sampai seminggu sebelum berangkat di bulan Juli,” ungkapnya.
Persiapan lainnya yaitu aklimatisasi di gunung Kerinci, mendaki di gunung Parang, Purwakarta dan tebing Ciampea, Bogor untuk latihan. Jadi persiapan kurang lebih 6 bulan.
Sang Ibu, Gita Anggraini mengatakan saat batal mendaki dibulan Maret itu Shafa sempat stress karena memang persiapan itu sudah matang sekali.
