Mendadak Populer, Keampuhan Akar Bajakah Sembuhkan Kanker, Ini Kisahnya, Ditemukan Dua Siswa SMA

Adalah Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri oleh dua siswi SMAN 2 Palangkaraya penemu obat ampuh dari akar Bajakah in

Editor: Nani Rachmaini
(KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN)
Ketiga siswa yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui Karya Ilmiah Kayu Bajakah Penyembuh Kanker 

Mendadak Populer, Keampuhan Akar Bajakah Sembuhkan Kanker, Dua Siswa SMA Dapat Penghargaan

Kondisi ibu Daldin saat itu sangat memprihatinkan.

Sejumlah bagian tubuhnya yang terkena kanker bahkan sudah mengeluarkan nanah.

Namun sepekan meminum rebusan tumbuhan itu, perubahan mulai tampak.

Luka pada payudara sang ibu membaik. Sebulan setelahnya, luka tersebut sembuh total.

PALANGKARAYA -  Akar Bajakah, tanaman tradisional masyarakat Dayak Kalimantan Tengah mendadak populer sejak dua siswa SMA di Palangkaraya menorehkan prestasinya.

Akar bajakah sebagai obat kanker meraih medali emas di ajang kompetisi ilmiah di Seoul Kalteng.

Tanaman yag baru diketahui tumbuh di Pulau Kalimantan terutama di Kalimantan Tengah ini khasiatnya ditemukan siswa SMA.

Sebanyak 2 siswi asal Kalimatan dikabarkan menemukan tumbuhan yang mampu menyembuhkan penyakit kanker.

Berita ini sangat menggembirakan dalam dunia medis.

Seperti diketahui, sampai saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan kanker.

Penemuan ini tentu sangat berarti bagi kehidupan umat manusia.

Penemuan dua siswi ini bahkan sudah diakui tingkat dunia.

Adalah Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri oleh dua siswi SMAN 2 Palangkaraya penemu obat ampuh dari akar Bajakah ini hingga karyanya viral setelah meraih medali emas di satu ajang kompetisi sains di Seoul Korea Selatan.

Tidak disangka, ternyata akar tanaman bajakah tunggal dengan ekstraknya dipakai penduduk pedalaman Kalimantan Tengah untuk pengobatan tradisional ternyata ampuh obati tumor dan kanker.

Dua siswi SMAN-2 Palangkaraya, Aysa Aurealya Maharani (berjilbab) dan Anggina Rafitri (tiga dan empat dari kanan) yang karya ilmiah ramuan tradisionalnya meraih penghargaan internasional di Soul Korea Selatan berfoto bersama rekan dan tenaga pengajar di SMAN-2 Palangkaraya.
Dua siswi SMAN-2 Palangkaraya, Aysa Aurealya Maharani (berjilbab) dan Anggina Rafitri (tiga dan empat dari kanan) yang karya ilmiah ramuan tradisionalnya meraih penghargaan internasional di Soul Korea Selatan berfoto bersama rekan dan tenaga pengajar di SMAN-2 Palangkaraya. (Banjarmasinpost.co.id/faturahman)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved