Kronologi Tewasnya Briptu Heidar, Anak Tunggal Ini Sempat Dipanggil Temannya Sebelum Disandera KKB
Tak disangka, saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba ada sekelompok orang yang langsung membawa Briptu Heidar.
Mendengar hal tersebut, Bripka Alfonso pun menghentikan laju kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.
Tak disangka, saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba ada sekelompok orang yang langsung membawa Briptu Heidar.
Mengetahui hal itu, Bripka Alfonso langsung kembali dan melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak.
"Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso langsung kembali dengan sepeda motor dan melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak," ucap Kamal.
2. Negosiasi Polisi dengan Kelompok Menyandera
Kamal menjelaskan bahwa Kapolres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan kelompok yang menyandera Briptu Heidar diduga oleh KKB pimpinan Lekagak Talenggen.
Polisi juga melibatkan bupati dan tokoh masyarakat setempat untuk melakukan negosiasi.
"Tadi sempat dilakukan komunikasi dengan pihak Talenggen saat almarhum masih disekap," kata Kamal.
Menurut Kamal, selama ini anggotanya tidak memiliki catatan buruk dan selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat.
"Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami, selama ini anggota kami melaksanakan tugas di daerah tersebut tidak memiliki catatan buruk," ucapnya, dilansir dari TribunWow.com.
"Tetapi selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat," kata Kamal.
3. Ditemukan Tewas Tak Jauh dari Lokasi Penyanderaan
Briptu Heidar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tak jauh dari lokasi penyanderaan, yaitu Kampung Usir.
"Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," ujar Kamal, di Jayapura, Senin (12/8/2019).