Kronologi Tewasnya Briptu Heidar, Anak Tunggal Ini Sempat Dipanggil Temannya Sebelum Disandera KKB
Tak disangka, saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba ada sekelompok orang yang langsung membawa Briptu Heidar.
Kronologi Tewasnya Briptu Heidar, Anak Tunggal Ini Sempat Dipanggil Temannya Sebelum Disandera
Kamal menggambarkan sosok Briptu Heidar sebagai seorang polisi yang berprestasi.
Hal itu lantaran selama lima tahun bertugas, almarhum berhasil menuntaskan 11 kasus.
Bahkan pada 2017, Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga papua dan nonpapua oleh KKB di Tembagapura.
TRIBUNJAMBI.COM-Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali berduka.
Salah satu prajuritnya, Briptu Heidar ditemukan gugur seusai disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, pada Senin (12/8/2019).
Briptu Heidar yang merupakan anggota Direskrim Polda Papua ditemukan tewas tak jauh dari lokasi penyanderaan di daerah Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan bahwa Briptu Heidar ditemukan tewas sekitar pukul 17.30 WIT, seperti dilansir TribunTernate.com dari Kompas.com.
"Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia," kata Kamal.
"Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," lanjutnya.
Berikut sederet fakta penyanderaan Briptu Heidar oleh KKB Papua, yang dirangkum TribunTernate.com dari berbagai sumber:
1. Kronologi
Melansir dari Kompas.com, Kamal mengatakan bahwa kejadian bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT.
Saat itu, Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melakukan penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, tiba-tiba Briptu Heidar dipanggil oleh warga setempat yang merupakan teman Briptu Heidar.