Berita Muarojambi
Harga Cabai Merah Melonjak di Pasar Sengeti, Warga Gunakan Cabai Kering Untuk Memasak
Kenaikan harga cabai di Pasar Sengeti yang terjadi dua pekan ini membuat sejumlah ibu rumah tangga harus berputar otak.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: bandot
Harga Cabai Merah Melonjak di Pasar Sengeti, Warga Gunakan Cabai Kering Untuk Memasak
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI- Kenaikan harga cabai di Pasar Sengeti yang terjadi dua pekan ini membuat sejumlah ibu rumah tangga harus berputar otak.
Nur misalnya, dengan kenaikan harga cabai saat ini, Ia lebih memilih membeli cabai kering untuk memasak.
"Iya paling kita masak tu separuh pakai cabai yang besar separuh kita pakai cabai merah kering. Hargonya juga murahlah kalau dengan cabai sekarang, Rp 44 ribu perkilo gram kita beli,"ungkapnya
Hal senada juga di katakan Ipah, Ia lebih memilih untuk memasak menggunakan cabai kering ketimbang cabai merah biasanya.
Menurutnya ini menjadi salah satu solusi ketika harga cabai naik seperti saat ini.
Baca: Nipah Panjang, Sadu, Berbak Mulai Terlihat Kabut Asap, Update Kondisi Kualitas Udara di Tanjab Timur
Baca: Siapa Sosok Pimpinan KKB Ditakuti di Segitiga Hitam Papua, Lekagak Telenggen Tembak Briptu Heidar
Baca: Daftar Mobil Bekas Harga Kisaran Rp 80 Juta, Honda, Ford, Nissan, Toyota, Daihatsu, Hyundai, Mazda
"Enak dak enaklah sebenarnya, paling banyak kita beli cabai biasa ini setengah kilo. Sekali masak kita pakai sedikit, kita campur pakai cabai merah kering,"katanya
Saat ini harga cabai merah di Pasar Sengeti di jual dengan harga yang terbilang tinggi.
Untuk satu kilo cabai merah di jual pedagang dengan harga Rp 100 ribu. Sementara untuk harga cabai rawit di jual dengan harga Rp 80 ribu perkilo gram.
Selain harga cabai, sejumlah harga sayur mayur juga terbilang mengalami kenaikan. Biasanya harga sayur mayur seperti bayam dan kangkung di jual dengan harga Rp 500 sampai Rp 1.500 per ikat, saat ini di jual dengan harga Rp 2.000 sampai Rp 3.000 ribu per ikat.
"Kalo musim kemarau yo kek gini lah hargo sayuran, naek semua. Karno kan emang susah orang nanam-nanam. Kito namo bejualan beli-beli untuk melengkapi be lah, dak banyak nian kito jual,"ujar Heni pedagang sayur mayur.