Anak Gadis di Bawah Umur Diperkosa Saat Nonton Kartun, Janin Hasil Aborsi Ungkap Identitas Pelaku
TRIBUNJAMBI.COM - Anak gadis masih di bawah umur berusia 10 tahun menjadi korban kekerasan seksual
2. LSD dan psilocybin (yang juga dikenal dengan mushroom).
Kedua zat ini bersifat halusinogenik, atau menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi.
Sedangkan, efeknya terhadap jantung berupa peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
“Efek yang jarang terjadi tetapi cukup serius adalah gangguan irama jantung berupa takiaritmia, dimana denyut jantung meningkat menjadi sangat cepat,” ujar dokter Dani.
3. Morfin dan turunan variasinya.
Dalam dunia medis, morfin adalah suatu penangkal nyeri yang kuat, yang banyak digunakan oleh tentara pada era perang dunia.
Akan tetapi, penggunaan berlebihan dari zat ini akan menyebabkan ketergantungan.
Zat ini akan memberikan sensasi “fly” pada penggunanya.
Efek utama morfin adalah penurunan tekanan darah dan denyut jantung.
Semakin tinggi dosis yang dikonsumsi, semakin besar efeknya dalam menurunkan kerja jantung, hingga dapat berakibat fatal seperti mengalami syok dan henti jantung (cardiac arrest).
4. Ganja.
Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi, ganja dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung, akan tetapi jarang hingga menyebabkan keadaan fatal.
Baca: Dipicu Masalah Papua Barat, Bung Karno Pernah Semprotkan Kalimat Ini, hingga Menlu AS Ketar-ketir
Baca: Selisih Usia Afgan Rossa 11 Tahun, Bisakah Pacaran lalu Menikah? Lirikan Orang di Belakang Panggung
Dokter Dani menegaskan, semua golongan obat terlarang tersebut memiliki efek yang sama bahayanya bagi kesehatan jantung jika disalahgunakan.
“Terlepas dari berapapun usianya, semakin banyak penggunaan, semakin sering intensitasnya maka akan semakin cepat merusak organ tubuh, termasuk jantung."
"Bahkan, bisa jadi dalam hitungan bulan.”
Sayangnya, karena umumnya pecandu narkoba takkan bercerita pada orang lain, seringkali mereka datang ke rumah sakit dalam kondisi sakit jantung yang sudah gawat.
“Ini seperti fenomena gunung es. Hanya sedikit pecandu narkoba dengan penyakit jantung yang datang ke rumah sakit."
"Itu pun mereka datang jika kondisinya sudah sangat parah. Bahkan, sulit sekali membuat mereka mengaku sebagai pemakai."
"Padahal, untuk pengobatan, kami harus tahu sumber penyebabnya,” ujar dr. Dani.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Begini Narkoba Merusak Kesehatan Jantung")