Alami Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Gunung Slamet Waspada Jalur Pendakian Ditutup
PVMBG menaikkan status Gunung Slamet dari normal ke waspada karena terjadi aktivitas vulkanik cukup tinggi sejak Juli 2019 hingga saat ini.
Alami Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Gunung Slamet Waspada Jalur Pendakian Ditutup
TRIBUNJAMBI.COM - Gunung Slamet yang berlokasi di Purwokerto, Jawa Tengah mengalami kenaikan aktivitas.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Guning Slamet dari status normal (level I) menjadi waspada (level II).
Dikutip dari Kompas.com, alasan PVMBG menaikkan status Gunung Slamet dari normal ke waspada karena terjadi aktivitas vulkanik cukup tinggi sejak Juli 2019 hingga saat ini.
Baca: Pemilik 5 Zodiak Ini Terkenal Miliki Perilaku Buruk, Aquarius Posisi Teratas, Kamu?
Baca: Bukan Rossa, Alasan Afgan Mengundurkan Diri Sementara dari Dunia Musik karena Punya Rencana
Baca: Dikabarkan Bangkrut & PKH Massal, Ini Pernyataan Resmi NET TV, Wishnutama Sebut Bukan Lagi CEO
“Pada hari ini tanggal 9 Agustus 2019 pukul 09.00 WIB, Gunung Slamet ditingkatkan statusnya dari normal atau level I menjadi waspada atau level II,” kata Kepala PVMBG Kasbani, saat konferensi pers di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).
Melalui pengukuran menggunakan metode EDM dan tilt meter, Gunung Slamet terdeteksi juga mengalami deformasi berupa penggelembungan tubuh gunung yang mengindikasikan adanya desakan material vulkanik dari perut gunung yang terpantau sejak Juli 2019.
Tanda-tanda tersebut dapat sewaktu-waktu terjadi erupsi letusan dari Gunung Slamet.
Selama status Gunung Slamet waspada, pendaki dilarang untuk naik ke Gunung Slamet.
Penutupan jalur pendakian seperti jalur Gunung Malang, Kabupaten Purbalingga dan jalur Baturraden, Kabupaten Banyumas telah ditutup sejak pukul 11.00 WIB.
Baca: Perselingkuhan Bambang dan Rubiyem Berawal dari Reuni Sekolah, Akhirnya Ada Teror Petasan Paku
Baca: Ramalan Cinta Zodiak (10/8) - Scorpio Hubunganmu Berubah Lebih Buruk, Virgo Pasanganmu Cemburu
Pendaki yang terlanjur naik, dievakuasi oleh tim yang dikirim oleh Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas.
Sebanyak 80 orang dilaporkan mendaki sejak rabu (7/8/2019).
Masing-masing pengelola pos pendakian telah menurunkan tim untuk melakukan evakuasi.
Hingga pukul 13.00 WIB baru tiga pendaki yang turun via Pos Bambangan.
Berdasarkan data pengelola sebanyak 69 orang melakukan pendakian melalui Pos Bambangan.
Sedangkan pendakian yang melalui Pos Gunung Malang sebanyak 8 orang, dan Pos Baturaden sebanyak tiga orang.