Setelah Diprotes Netizen, Mahfud MD Jelaskan Arti & Makna Masjid Katedral di Rusia Ini Foto-fotonya

Mahfud MD jelaskan arti Masjid Katedral setelah netizen (warganet) memprotes kenapa tidak menggunakan nama 'berbau' Islam untuk tempat ibadah kaum mus

Editor: andika arnoldy
President of Russia
Moscow Cathedral Mosque atau Masjid Katedral di Moskow, Rusia, adalah masjid terbesar di Eropa. Masjid ini selalu dipenuhi kaum muslimin saat salat Jumat. 

TRIBUNJAMBI.COM- Mahfud MD jelaskan arti Masjid Katedral di Moskow atau Moscow Cathedral Mosque.

Mahfud MD jelaskan arti Masjid Katedral setelah netizen (warganet) memprotes kenapa tidak menggunakan nama 'berbau' Islam untuk tempat ibadah kaum muslimin.

Masjid Katedral di Moskow adalah masjid terbesar di Eropa yang selalu dipadati jemaah, terutama saat Salat Jumat.

Karena itu, ketika berkunjung ke Rusia, Mahfud MD menyempatkan melakukan salat tahyatul masjid.

"Meski tak sempat jum'atan di Masjid Katedral, Moscow, tapi saya sempat berkunjung ke masjid terbesar di Eropah itu. Saya hanya sempat salat tahyatal masjid bersama Prof Eddy," ujar Mahfud MD.

Baca: Julukan Gus Dur Untuk Mahfud MD, Peluru Tak Terkendali oleh Gus Dur, Ternyata Ini Artinya

Baca: Keponakan Mahfud MD Ini Maju Pilwalko Surabaya, Ingin Buka Eks Lokalisasi Dolly Jadi Kampung Budaya

Baca: Mahfud MD Jadi Saksi Akad Nikah Putri Sudjiwo Tejo, Lucu dan Unik, Sampai Bilang: Dasar Tejo

Menurut Mahfud MD, saat hari Jumat pukul 10:00 waktu setempat dirinya pergi ke Masjid Katedral, sejumlah ruas jalann di sekitar masjid sudah ditutup.

"Di sekeliling masjid dijaga oleh banyak polisi, tapi polisi itu bertugas untuk membantu jamaah seperti mengarahkan jalan untuk masuk dan membantu untuk parkir mobil," ujar Mahfud MD.

Seorang netizen (warganet) @MIchwannuddin bertanya: "Masjid katedral ya pak, sanes gereja. Dan itu nyata ada."

Mahfud MD menjelaskan, "Ya, semula sy heran jg dgn nama itu sebab katedral selalu berkonotasi pusat gereja.

Tapi kemudian saya diberitahu bahwa arti harfiyah 'katedral' adalah 'besar' sehingga saya jadi paham. Masjid Katedral itu kalau di kita bs disebut spt Masjid Jamik, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Raya, dll."

Seorang netizen memprotes kenapa diberi nama Masjid Katedral, tidak menggunakan nama Islam.
@zulfahmi_coen Replying to @mohmahfudmd: Buat apa menggunakan istilah yg tak biasa digunakan dlm islam
Mahfud MD langsung menjelaskan arti nama Masjid Katedral di Moskow dan kita tidak usah lagi mempersoalkannya.
@mohmahfudmd: Itu kan mereka yg menggunakan. Kalau minta ke saya saya, mungkin, saya beri nama Masjid Akbar.
Tp mereka menyebut begitu, apa kita bisa melarang? Apa jg hak kita melarang orang memberi nama atau menyebut nama masjidnya?

Protes netizen itu kemudian mengundang berbagai komentar netizen lainnya.
@Muchiddin2: heran juga prof...nama aja di perdebatkan apa nggak ada kerjaan lain
@hkadarmaReplying to @mohmahfudmd: Benar Pak. Masjid agung juga bukan bahasa Arab kan? Nggak ada yg salah. Nggak semua harus arab kan?
@triswandyy Replying to @mohmahfudmd: Lebih baik mengingatkan kan prof, karena kan tugas manusia hanya menyampaikan :)
@alkalinism Replying to @mohmahfudmd: Nama masjid disesuaikan sama daerah nya.. Tujuan utamanya tetep aja buat ibadah, kan?

Foto-Foto Masjid Katedral di Rusia

Masjis Katedral di Moskow
Masjis Katedral di Moskow ()
Moscow Cathedral Mosque atau Masjid Katedral di Moskow, Rusia, adalah masjid terbesar di Eropa. Masjid ini selalu dipenuhi kaum muslimin saat salat Jumat. (motifviral.com)
Moscow Cathedral Mosque atau Masjid Katedral di Moskow, Rusia, adalah masjid terbesar di Eropa. Masjid ini selalu dipenuhi kaum muslimin saat salat Jumat. (motifviral.com) ()
Mahfud MD kunjungi Rusia dan temukan fakta baru (Twitter @mohmahfudmd)
Mahfud MD kunjungi Rusia dan temukan fakta baru (Twitter @mohmahfudmd) ()

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD temukan fakta baru saat ke Rusia.

Rusia ternyata bukan lagi negara komunis seperti yang selama ini terfikirkan.

Fakta baru itu ditemukan saat Mahfud MD temukan sebuah masjid yang berdiri besar dan megah di Ibukota Rusia Moskow.

Mahfud MD berfoto di depan masjid berwarna putih dan beratap biru

Pria yang pernah menjabat sebagai Presidium Kesatuan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu juga menjelaskan kondisi Rusia saat ini.

Mohammad Mahfud MD di Masjid Katedral di Moskow, Rusia. (@mohmahfudmd)
Mohammad Mahfud MD di Masjid Katedral di Moskow, Rusia. (@mohmahfudmd) ()

Baca: Toyota Yaris 2020 Tak Hanya Bawa Basis Platform Mazda 2, Siapkan Fitur Baru

Baca: Tingkatkan Pelayanan Bank Jambi Cabang Bangko Rencana Buka KCP Baru dan Agen Laku Pandai

“Dulu saya (mungkin sekarang masih banyak di antara kita) punya bayangan, Rusia (pelanjut Uni Soviet) adalah negara komunis dengan rakyat miskin yang mencekam karena totaliterisme dan kese-wenang-wenangaan penguasa negara yang anti agama.

Mungkin dulu dikesankan banget, tapi sekarang saya melihat sendiri Rusia itu beda,” tulis Mahfud di akun twitternya @mohmahfudmd pada Jumat (2/8/2019) seperti dikutip Wartakotalive.

Sekarang kata Mahfud, Rusia bukan lagi negara komunis.

Hanya tinggal 12 persen anggota Parlemen Rusia yang berasal dari partai komunis.

“Seperti hanya menjadi oposan yang tak signifikan,” kata Mahfud.

Walhasil kata Mahfud, Presiden Rusia Vladimr Putin memimpin pemerintahan Rusia dengan partai koalisi yang bukan komunis.

Negara Rusia juga tidak terlalu miskin seperti yang dibayangkan selama ini.

Pendapatan perkapitanya mencapai 6.000 ribu dolar.

“Lebih tinggi dari kita yang USD 4000an,” kata Mahfud.

Kini kata Mahfud, banyak tempat-tempat ibadah di negeri berlambang beruang merah tersebut.

“Selain gereja di Rusia banyak juga masjid yang bagus yang selalu terbuka bagi kaum muslimin untuk salat di sana,” ungkap Mahfud.

Misalnya saja di Kazan ada Masjid Kul Syarief, di Moskow ada Masjid Katedral.

 “Agak aneh, katedral biasanya nama gereja besar tapi dijadikan nama masjid. Arti Masjid Katedral, kira-kira, Masjid Jamik,” terangnya.

Uniknya lagi Masjid Katedral di Moskow ini dibangun atas dukungan Pemerintah Turki.

Selain itu Mahfud juga mengaku nyaman di Moskow, sebab kota tersebut dapat dibilang anggun dan bersih seperti kota-kota besar lain di Eropa.

“Dulu, kita setengah tidak boleh atau tak berani melanjutkan studi di Rusia. Tapi sekarang ada ribuan mahasiswa Indonesia di sana,” jelasnya.

Bahkan kata Mahfud hampir semua mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia diberi beasiswa oleh pemerintahan Rusia.

“Kalau saya ketemu mahasiswa/i di sana mereka bangga menawari sy utk mengantar ke masjid, mungkin karena menurut mereka saya anak pesantren. Mahasiswi kita di sana banyak yang berhijab, bebas-bebas saja,” kata Mahfud.

Oleh karenanya kata Mahfud, salah besar jika masyarakat Indonesia masih berfikir jika Rusia masih negara komunis yang menyeramkan.

“Dari perbincangan sy dgn Pak Rahmat Witoelar (mantan dubes di Moscow), Pak Wahid (dubes RI di Moscow) Pak Lasro Simbolon (Wadubes) dijelaskan: salah lah kita kalau menganggap Rusia itu (msh) komunis, totaliter, dan miskin. Cafe-cafe buka 24 jam, ramai dikunjungi org dan tetap tertib,” kata Mahfud.

Mahfud MD ceritakan pengalaman di Rusia (@mohmahfudmd)
Mahfud MD ceritakan pengalaman di Rusia (@mohmahfudmd) ()

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Mohammad Mahfud MD kembali ungkap peran Presiden I RI Soekarno temukan makam Imam Bukhari.

Mahfud dan raja Yogyakarta Sultan Hamengkubowo X berencana kunjungi makam di Uzbekistan itu. 

Prof Dr Mohammad Mahfud MD kembali mengungkap peran Presiden I RI Ir Soekarno dalam mengembangkan syiar Islam.

Ir Soekarno meminta Presiden Uni Soviet untuk memugar makam ulama besar yang juga ahli hadis, Imam Bukhari.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved