Siswi SMP Melahirkan Anak Perempuan, Pacarnya Tak Mau Tanggung Jawab, Akhirnya Urusan Polisi

Pihak keluarga mengadukan kasus siswi SMP melahirkan ini ke kepolisian. Pihak laki-laki tak mau bertanggung jawab terhadap anak yang telah lahir.

Editor: Duanto AS
(Kompas.com)
Remaja 14 tahun melahirkan anak di luar nikah di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (1/8/2019).(HERU DAHNUR) 

Baik di sekolah di Kota Bandar Lampung maupun di daerah kabupaten.

"Hampir di setiap sekolah ada persoalan kehamilan di luar nikah tadi. Bahkan beberapa kasus terjadi di SMP," ujar Koordinator Pencegahan HIV PKBI Lampung, Rachmat Cahya Aji.

Dari penatauannya, ia pun menceritakan pernah ada temuan kasus serupa yang menimpa 10 siswi SMA.

Dalam satu tahun, ada sepuluh kasus kehamilan yang tak di inginkan terjadi di satu sekolah yang sama.

"Ada sekolah yang dalam lima tahun terakhir tidak ada kasus kehamilan yang tidak diinginkan. Kasus 10 siswi SMA hamil itu terjadi pada 2016, itu terjadi di satu SMA," ungkapnya.

Umumnya, para pelajar ini hamil dengan pacarnya, yang rata-rata juga masih sama-sama usia pelajar atau mahasiswa.

Kasus ini pun cukup membuat miris karena banyaknya temuan pelajar yang hamil di luar nikah.

Terlebih lagi bila para siswi tersebut adalah korban dari perbuatan orang dewasa.

Kasus kekerasan terhadap anak, termasuk hamil di usia anak ini dikatakan terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut Aji, semua hal ini berkaitan erat dengan kurangnya pengawasan orangtua pada anak.

Kondisi rumah atau hubungan orangtua dan anak yang tak nyaman akan membuat anak mencari kenyamanan lain di luar rumah.

Pada akhirnya bisa membuat mereka terjerumus ke hal-hal negatif seperti seks bebas.

Hal ini sesungguhnya bisa dicegah dengan adanya edukasi dini pada para pelajar ini mengenai kesehatan reproduksi.

Hafsah menerangkan, bahwa pada dasarnya sekolah memegang peranan penting untuk melakukan edukasi tersebut kepada siswanya agar mencegah adanya pergaulan bebas.

Aji menambahkan, pengetahuan pelajar tentang kesehatan reproduksi memang masih minim. Hal ini dikarenakan pendidikan seks masih dianggap tabu.

"Sehingga banyak remaja tidak mengetahui akibat dari perilaku seks yang berisiko, yang mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan," ujarnya.

Untuk itu, pihak PKBI pun telah menyelenggarakan adanya program konseling kesehatan reproduksi.

Program ini tidak hanya memberikan buku, tetapi juga mengajari guru cara mentransfer isi buku tersebut kepada siswanya.

Program ini pun telah dijalankan di beberapa sekolah di Bandar Lampungsejak Agustus lalu. (TribunLampung/Kompas.com/TribunnewsBogor.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fakta Siswi SMP Melahirkan, Sang Pria yang Masih Pelajar Tantang Tes DNA, Enggan Tanggung Jawab

Subscribe Youtube

 Raniah Panik saat Rumah Goyang, Detik-detik Gempa 7,4 SR di Banten, Suara Gemuruh

 Bentuk Tubuh Terbaru Aura Kasih Berubah Mengejutkan, Ternyata Suami Masih 25 Tahun

 Usia Aura Kasih dan Eryck Amaral Ternyata Terpaut Jauh, Sebenarnya Berapa Usia Si Cantik Sunny?

 Lihat Gaya Rambut Terbaru Agnez Mo, Tiru Model Tradisional Papua Kepang Tebal Ujungnya Unik

 Postingan Tajam Agnez Mo Muncul, Sindiran Keras untuk Artis-artis yang Suka Gaya-gayaan Ini?

 Kesalahan Terbesar Gading Marten Selama Menikah dengan Gisel Terungkap, Akhirnya Bercerai

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved