Berita Selebritis

Siapa Sebenarnya Sosok Titiek Puspa, Lawan Kanker Serviks dengan Meditasi, Berhasil dalam 13 Hari!

Kanker serviks ini merupakan jenis kanker yang menyerang leher rahim, yaitu salah satu organ reproduksi pada bagian tubuh wanita.

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Siapa Sebenarnya Sosok Titiek Puspa, Lawan Kanker Serviks dengan Meditasi, Berhasil dalam 13 Hari! 

Siapa Sebenarnya Sosok Titiek Puspa, Lawan Kanker Serviks dengan Meditasi, Berhasil dalam 13 Hari!

TRIBUNJAMBI.COM - Penyanyi legenda Titiek Puspa ternyata memiliki kisah perjuangan yang tak terlupakan.

Seperti wanita lainnya, kanker serviks memang penyakit yang sangat di takuti.

Namun takdir berkata lain, kanker serviks pun menyerang Titiek Puspa.

Kanker serviks ini merupakan jenis kanker yang menyerang leher rahim, yaitu salah satu organ reproduksi pada bagian tubuh wanita.

Jenis kanker ini adalah yang yang terbanyak nomor dua diidap wanita setelah kanker payudara.

Sebetulnya, kanker serviks bisa dideteksi sejak dini.

Titiek Puspa
Titiek Puspa (ist)

Wanita bisa rutin melakukan pap smear untuk mengetahui gejala radang pada bagian serviks atau adanya kemungkinan pertumbuhan sel kanker.

Jika seorang wanita memiliki gejala radang, dokter akan memberikan obat untuk meredakannya dan menghindari gejala yang lebih membahayakan.

Akan tetapi, pap smear memiliki beberapa kekurangan.

Di antaranya adalah kendala untuk dilakukan pada remaja puteri yang belum menikah, karena dikhawatirkan akan merusak selaput dara.

Baca: Gading Marten Bungkam Soal Perceraiannya dengan Gisella Anastasia: Takut Sahabat Benci Istri Gua!

Baca: Pejabat Direksi PT Angkasa Pura II Kena OTT KPK di Pusat Perbelanjaan, Temukan Uang Setara Rp 1 M

Baca: Modus Order Fiktif, Korbannya Pemilik Warung Ini Tahu-tahu Dapat Tagihan Rp 40 Juta dari Grab

Baca: Dihujani Teror Mistis, Kemarin Pegawainya Kesurupan, Kini Gerai Usaha Ruben Onsu Ludes Terbakar

Selain dapat diketahui dengan pap smear, gejala kanker serviks sebetulnya bisa dideteksi sejak dini.

Contoh dari produksi lendir pada area kewanitaan.

Beberapa wanita memiliki tipe area kewanitaan basah, sehingga membuat lebih banyak produksi lendir.

Tapi jumlah yang banyak tersebut tidak selalu disebabkan oleh kanker.

Tipe atau gejala kanker dapat diprediksi dari lendir yang berwarna kehijauan, kecoklatan bahkan kemerahan dan mengandung darah.

Selain itu, area kewanitaan yang bau juga bisa menjadi tanda-tanda gejala kanker serviks.

Dimulai dari kurangnya menjaga kebersihan di organ kewanitaan bisa berakibat fatal.

Selain itu, adanya faktor keturunan juga dapat mendukung perkembangan sel kanker ini.

Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan kanker, maka akan lebih mudah untuk kamu terkena kanker juga.

Ditambah dengan pola atau gaya hidup yang tidak sehat.

Seperti misalnya sering mengonsumsi makanan cepat saji, merokok, minum alkohol dan kurang berolahraga membuat kemungkinan perkembangan sel kanker meningkat.

Penderita kanker serviks masih bisa disembuhkan.

Kini biaya perawatan dan berbagai macam terapi bisa didapatkan dengan mudah.

Terlebih pemerintah telah mencanangkan jaminan kesehatan yang bisa digunakan oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

Salah satu kisah pejuang kanker serviks yang sembuh dari penyakit ganas ini adalah artis senior Titiek Puspa.

Titiek Puspa tak pernah menyangka dirinya bisa terserang penyakit mematikan semacam kanker.

Di usia senja yang seharusnya bisa ia nikmati bersama anak cucu justru dirinya harus merasakan rasa sakit yang luar biasa.

Pada tahun 2011 silam ketikan usianya menginjak 73 tahun, dirinya positif didiagnosa dengan kanker serviks stadium sedang.

Pada mulanya, ia merasakan sakit yang luar biasa pada area perutnya pada tahun 2010.

Dirinya mengaku, perut bagian bawah terasa sangat kaku.

Karena khawatir dengan keadaan sang ibu, putri Titiek Puspa menyarankan ibunya untuk melakukan pap smear.

 

Awalnya ia menolak karena tidak pernah terbayangkan akan terkena penyakit mematikan ini.

Tapi dengan rasa sakit yang terus berlanjut dan semakin parah, akhirnya Titiek Puspa mau mengikuti saran putrinya.

Dan benar saja, ternyata sel kanker telah berkembang di bagian leher rahimnya.

Bagi seorang wanita, divonis mengidap penyakit pada organ kewanitaan pastilah tidak mudah.

Psikis seketika ikut melemah dan bisa memperburuk kesehatan.

Titie Puspa lalu menjalani pengobatan di Singapura dengan mengikuti berbagai terapi seperti kemo.

Dirinya menjalani pengobatan tersebut selama dua bulan lamanya tapi merasa tak sanggup dengan rasa sakit yang ia rasakan.

Titiek Puspa pun tidak merasa lebih baik karena dirinya selalu merasa ketakutan dan tidak bisa tidur.

Akhirnya, ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan meminta kepada anak-anaknya untuk dirawat di rumah saja.

Sampai suatu hari dirinya mencoba salah satu pengobatan alternatif dengan cara meditasi.

Pengobatan ini ia lakukan dalam lima jam sehari dengan intensitas rutin.

Titiek Puspa bercerita bahwa meditasi yang ia jalani sangat simpel.

Dirnya hanya duduk, tarik napas, lidah dilipat, dan pikirannya harus tenang.

Tapi nyatanya, hal itu tidak semudah kelihatannya.

Titiek Puspa bercerita selama melakukan proses terapi meditasi ini, dirinya mengaku merasakan sakit yang luar biasa.

Dirinya pun sempat tak dapat beraktivitas normal karena tubuhnya terasa sakit untuk bergerak dan harus menggunakan kursi roda.

Tapi ternyata, teknik meditasi ini sangat manjur.

Hanya dalam tiga belas hari, dirinya dinyatakan bersih dari sel kanker.

Merasa tak percaya, berulang kali ia melakukan check up dan betul-betul dinyatakan bersih.

Teknik meditasi sendiri adalah suatu cara yang dilakukan untuk menenangkan pikiran.

Menurut peneliti dari Harvard University, pikiran yang positif, tenang dan bahagia akan memiliki pengaruh besar pada kondisi fisik seseorang.

Penderita kanker pastilah merasa dirinya sangat down dan mudah stres.

Dengan melakukan meditasi, ia bisa merasa lebih tenang dan mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

Baca: Lowongan Kerja di Jambi pada Agustus 2019, Lulusan SMA dan S-1 Segera Daftar Secepatnya

Baca: Mahasiswa Solo baru Sadar Jadi Korban Skimming, Uang di ATM Rp 7 Juta Tinggal Rp 2.000

Baca: 11 Wakil Indonesia di Perempat Final Thailand Open 2019 Hari Ini, Simak Jadwal Lengkapnya

Peneliti tersebut juga mengungkapkan bahwa sel kanker tumbuh lebih cepat ketika seseorang merasa stres atau depresi.

Di samping itu mengonsumsi makanan yang tidak sehat juga akan mempercepat pertumbuhan selnya.

Sebaiknya kurangi makanan yang mengandung tinggi gula, tinggi garam, dan beberapa makanan yang diolah dalam suhu tinggi secara berlebihan.

Contohnya gorengan atau makanan yang dibakar.

Jika dibandingkan dengan makanan yang direbus, ternyata perbandingan suhunya sangat jauh!

Jika makanan yang direbus hanya mendapat panas setinggi 100 derajat celcius, maka makanan yang digoreng mendpaat panas hingga 700 derajat celcius. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved