Masalah di Meja Biliar, 'Raja Intel' Peringatkan Soeharto hingga Dapat Balas Dendam
Dia merupakan 'Raja Intel' yang pernah membuat Presiden Soeharto geram lantaran sebuah teguran.
Masalah di Meja Biliar, 'Raja Intel' Peringatkan Soeharto hingga Dapat Balas Dendam
TRIBUNJAMBI.COM - Hubungan Soeharto dengan 'raja intel' ini awalnya sangat dekat.
Sosok Benny Moerdani merupakan orang dekat Soeharto.
Namun sebuah peristiwa di meja biliar merusak hubungan keduanya.
Di situlah Soeharto marah besar.

Benny Moerdani merupakan lelaki berkepribadian keras.
Dia merupakan 'raja intel' yang pernah membuat Presiden Soeharto geram lantaran sebuah teguran.
Baca: Dua Pengajar Bela Diri Kopassus Bertarung, Master Karate Jepang Tersungkur
Baca: Kisah Raja Intel dari Kopassus, Punya Keahlian Sutradara Misi-misi Rahasia Risiko Tinggi
Baca: Pemuda dari Blora Daftar Kopassus, Punya Pacar Pramugari Cantik Karier Melejit Jadi Jenderal TNI
Baca: Pertempuran 1958, Pasukan RPKAD Lawan Teman Sendiri yang Membelot hingga Habis-habisan
Baca: Pertempuran Jenderal TNI Asal Jambi dan Tatang Koswara, Sniper Legendaris Kopassus Beraksi
Benny Moerdani lahir pada 2 Oktober 1932 di Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Sejak umur 13 tahun, dia sudah menjadi tentara pelajar dan ikut berpartisipasi dalam menyerang Belanda di Solo.
Setelah Indonesia merdeka, Benny menyelesaikan SMP dan SMA sambil bekerja.
Kemudian dia masuk Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD) pada 1951. Dia tekun menjadi tentara dan kenyang pengalaman tempur.
Hubungan dengan Soeharto
Sejak masih berpangkat Kapten TNI AD dan menjadi anggota RPKAD (sekarang Kopassus), Benny Moerdani sudah menjalin hubungan akrab dengan Soeharto.
Hubungan itu dimulai sejak era 1960-an, saat Soeharto sudah berpangkat mayor jenderal.
Soeharto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur.
Selain itu, Benny cerdas dalam memecahkan masalah secara intelijen.
Urusan pelik, baik di dalam maupun di luar negeri, selalu dipercayakan kepada Benny yang dikenal sangat loyal terhadapnya.
Misalnya ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia pada 1964.
Pak Harto yang merasa pemecahan masalah secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan mengambil langkah intelijen serta diplomasi.
Benny diberi tugas menyelesaikan.
Akhirnya, Indonesia dan Malaysia kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa merugikan kedua negara.
Masalah di meja biliar
Ada banyak cerita tentang Soeharto sebagai Presiden RI ke-2, namun jarang yang mengetahui kisah ini.
Dalam buku Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia, 2015 dan Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan, Julius Pour, Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman 1993, hubungan dua tokoh itu diulas dengan menarik.
Ketika Soeharto menjabat presiden kedua, hingga lebih dari 30 tahun pada1967-1998, Benny Moerdani terus dipercaya sebagai ‘tangan kanan’ Pak Harto.
Benny menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, sekaligus pengawal presiden yang loyal dan setia.
Tapi meski menjadi seorang loyalis Soeharto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada presiden.
Benny Moerdani memang berprinsip. Meskipun seorang loyalis Pak Harto, Benny bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.
Dia berprinsip harus bisa menjauhkan Soeharto dari orang-orang yang suka menjilat atau orang yang suka menfitnah demi mendapat perhatian Soeharto.
Para menteri risau
Pada 1984, sejumlah menteri merasa risau dengan anak-anak Soeharto yang sudah tumbuh dewasa dan mulai berbinis tapi dengan cara memanfaatkan kekuasaan bapaknya.
Bisnis anak-anak Soeharto bahkan merambah ke soal pembelian alutsista yang seharusnya ditangani pemerintah dan ABRI/TNI bukan oleh warga sipil.
Ketika ada kesempatan bermain billiar dengan Soeharto, Benny Moerdani yang saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI memberanikan diri ‘menegur’ Pak Harto.
Teguran Benny Moerdani ke Soeharto itu terkait bisnis anak-anaknya yang sudah merambah ke mana-mana dan terkesan memonopoli.
Soeharto ternyata tidak terima oleh teguran Benny yang dianggap sangat kurang ajar.
Setelah itu, hubungan Pak Harto-Benny Moerdani memburuk.
Benny Moerdani kemudian dicopot dari jabatan Panglima ABRI, meski belakangan Soeharto menolak jika disebut pencopotan Benny akibat ‘teguran maut’ yang telah dilakukannya.
Suatu hari, pada Agustus 2004, Soeharto menjenguk Benny yang sedang sakit keras dan terbaring di Rumah Sakit RSPAD, Jakarta.
Di depan Benny, Soeharto secara terus-terang mengakui bahwa teguran yang pernah dilontarkan Benny pada 1984 ternyata benar.

Akibat bisnis anak-anaknya yang ikut memicu krisis ekonomi dan kemarahan rakyat terhadap keluarga Pak Harto, pada 21 Mei 1998, kekuasaan Pak Harto tumbang.
Soeharto juga mengatakan kepada Benny, jika teguran itu dipatuhi, dia tidak akan sampai lengser dari kursi presiden akibat demo besar-besaran dan kerusuhan sosial yang terjadi di mana-mana.
Biodata:
Nama: Leonardus Benyamin Moerdani
Populer: LB Moerdani atau Benny Moerdani
Lahir: Cepu, Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932
Meninggal: Jakarta, 29 Agustus 2004
Pangkat militer: Jenderal TNI
Karier militer Benny Moerdani:
RPKAD, Kopassus
Berbagai operasi militer: pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 pada 1981
Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan
Asisten Intelijen Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat)
Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin)
Pangkopkamtib.
Panglima ABRI
Karier pemerintahan:
Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.
Menteri Pertahanan dan Keamanan
Konsul Jenderal Indonesia di Korea
Kisah-kisah Kopassus dapat dibaca di Tribunjambi.com.
Baca: Kisah Raja Intel dari Kopassus, Punya Keahlian Sutradara Misi-misi Rahasia Risiko Tinggi
Baca: Dua Pengajar Bela Diri Kopassus Bertarung, Master Karate Jepang Tersungkur
Baca: Pemuda dari Blora Daftar Kopassus, Punya Pacar Pramugari Cantik Karier Melejit Jadi Jenderal TNI
Baca: Pengalaman Hartini, Pramugari Garuda Istri Anggota Kopassus yang Suaminya Gila Kerja