Bersiap untuk Pilgub Jambi 2020, AJB Unggulkan Keberagaman, SDM dan Religiusitas
Jelang Pilgub Jambi 2020 mendatang, sejumlah tokoh mulai menyatakan kesiapannya untuk ikut bertarung.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Bersiap untuk Pilgub Jambi 2020, AJB Unggulkan Keberagaman, SDM dan Religiusitas
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jelang Pilgub Jambi 2020 mendatang, sejumlah tokoh mulai menyatakan kesiapannya untuk ikut bertarung dalam Pesta Demokrasi Provinsi Jambi tersebut. Salah satunya Prof Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA.
Pada kegiatan coffee morning bersama awak media Sabtu (27/7) pagi, Wali Kota aktif Sungai Penuh ini menyatakan kesiapannya ambil bagian pada hajatan lima tahunan, meskipun belum memastikan tampil sebagai nomor satu atau sebagai pendamping.
"Dalam political sains, seseorang yang ingin maju itu harus sosialisasi. Ini yang sedang saya lakukan. Apakah jadi Gubernur atau wakil nanti kita lihat," katanya.
Bahkan, sebagai bukti keseriusanya untuk membangun Provinsi Jambi ke depan, mantan Rektor IAIN (sekarang UIN) Jambi dua periode ini, blak-blakan menyampaikan beberapa hal yang akan dilakukan seandainya diamanahkan memimpin Provinsi Jambi lima tahun ke depan.
Baca: 22 Atlet Dayung Kota Jambi Terbang ke Tiongkok, Bawa Misi Juara untuk Merah Putih
Baca: Lepas Penat, Sejenak Nikmati Keindahan Sore di Danau Sipin Kota Jambi
Baca: Pemprov Jambi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Jalan Depan Telkom yang Lonsor, Target Dua Bulan Selesai
Baca: Jambi Juara Umum, Kejurnas Dayung di Danau Sipin Berlanjut ke Kelas Junior U 15
Baca: IPR Sudah Pernah Dibuat, Ini Titik Awal Polemik PETI di Sarolangun
Pertama, keberagaman sebagai potensi pembangunan. Menurut AJB, keberagaman yang ada di Provinsi Jambi ini bukanlah merupakan sumber konflik. Akan terapi merupakan kekuatan dan potensi yang harus diperhatikan serta dikembangkan kedepannya.
Hal seperti ini yang telah ia terapkan di Sungai Penuh sebagai contoh kecil, yang masyarakatnya berasal dari berbagai suku bangsa. Faktanya, semuanya saling berdampingan dalam melodi harmoni yang indah.
Untuk itu, dalam memperhatikan dan mengembangkan potensi dari setiap keberagaman ini, pemimpin Jambi ke depan harus membukanya dan melibatkan berbagai unsur dan suku yang ada, jika ingin memajukan Provinsi Jambi.
“Membangun Provinsi Jambi ke depan, kita harus membuka Provinsi Jambi ini sendiri. Karena Keterbukaan itu akan membawa keterlibatan dari semua lini dan unsur yang ada, dengan berbagai multikultural dan suku yang ada,” katanya.
Selain itu, keberagaman ini juga harus menjadi potensi kedepannya. Jangan membedakan suku, ras dan orang asing yang ada di Provinsi Jambi.
“Saya tidak membedakan yang mana ada istilah suku asing, pendatang. Jadi kepemimpinan kedepan, kita harus mampu membangun keberagaman ini, untuk membangun Provinsi Jambi lebih maju lagi ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, keberagaman adalah sebagai kekuatan yang harus menjadi pandangan kedepan, agar Jambi lebih maju lagi.
“Nah dengan begitu, tentu semakin mudah bagi kita untuk memajukan Provinsi Jambi, untuk pembangunan yang lebih baik lagi,” tambahnya.
“Segala macam suku, dan etnis ini adalah gerakan yang memang merupakan, gerakan yang sudah diciptakan Tuhan. Oleh karena itu, pimpinan ke depan harus merangkul semua unsur-unsur yang ada di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini. Sehingga kemajuan Provinsi Jambi, mampu menjadi lebih maju lagi,” lanjutnya.
Baca: VIDEO: Dugaan Pembunuhan dan Pemerkosaan RSM di Muaro Bungo Jambi, Pelaku Tunawicara
Baca: Tak Cukup Hanya Menyikat Gigi, Kenali Cara Merawat Gigi
Baca: Selalu Tersenyum Meski Salah Gerak
Baca: Mengekspresikan Diri Lewat Tarian
Baca: VIDEO: Viral Detik-detik Polantas di Jawa Barat Ditabrak Mobil dan Diseret hingga 100 Meter
Hal kedua yang menjadi perhatian AJB adalah pembangunan dibidang sumber daya manusia Provinsi Jambi yang harus terus dipacu.
“Ketika kita membandingkan daerah kita dengan daerah lain, kita bisa melihat dimana kekurangan dan kelebihan kita,” imbuhnya.
Menurutnya kalau dibandingkan dengan daerah lain, dari segala sisi Jambi masih sangat perlu ditingkatkan lagi.
“Jadi inilah permasalahan SDM yang harus kita gali dengan serius untuk membawa daerah kita menjadi lebih baik lagi ke depannya,” bebernya.
“Jadi intervensi pemerintah itu, bukan hanya karena dari sisi kebijakan, akan tetapi harus memberikan dukungan, dan dorongan kepada SDM kita dalam mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki,” sambungnya.
Bagi mantan Rektor UIN Jambi ini juga, ke depan Provinsi Jambi perlu pemimpin yang benar-benar peduli terhadap potensi SDM yang ada di Provinsi Jambi.
“Jadi saya pikir, Provinsi Jambi butuh pemimpin yang memang benar-benar peduli terhadap SDM, bukan hanya di pembangunan infrastrukrur,” sebutnya.
Kemudian, masalah ketiga yang menjadi perhatian AJB ialah memasukan nilai-nilai religiuis dan kultur dalam pesatnya pembangunan Provinsi Jambi.
"Pesatnya pembangunan daerah kita ini harus tetap diawasi dengan nilai-nilai sosio kultural maupun nilai-nilai religiusitas. Sehingga pembangunan itu membawa keberkahan tidak hanya pada lahiriah tetapi juga terhadap batiniah masyarakat kita," jelasnya.
Dari dua pokok pembangunan yang disampaikan tersebut, AJB sebut bahwa dalam menjalankannya, harus memasukkan nilai-nilai religius. Menurutnya, pada dasarnya, segala keberhasilan yang sudah dicapai, segala sesuatunya harus tetap kembali kepada nilai-nilai ajaran Tuhan dan agama masing-masing umat.