4 Tentara Bayaran AS Terbunuh di Irak: Mereka Dibakar, Digantung di Jembatan, Begini Kisahnya

TRIBUNJAMBI.COM- Mantan anggota pasukan khusus yang memiliki pengalaman tempur dikirim ke Irak dan

Editor: ridwan
Ilustrasi -- Tentara bayaran AS di irak 

Dengan berbagai peran di layar televisi dan film Scott pun menjadi public figur yang memiliki banyak uang.

Tapi pada tahun 2001, bisnis Scott di dunia hiburan surut dan akhirnya mengalami kebangkrutan.

Setelah sempat bekerja sebagai petugas keamanan yang gajinya tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan kedua anaknya, Scott kemudian bergabung dengan Blackwater.

Pascamendapat pelatihan secukupnya Scoot kemudian ditugaskan di Kuwait dan mulai berkenalan dengan ketiga rekannya yang mantan anggota US Ranger.

Blackwater sebenarnya lebih menyukai untuk menerima tenaga PMC yang mempunyai pengalaman tempur di darat dan bukan pasukan professional yang biasa bertempur di laut.

Baca: SEDANG TAYANG LIVE STREAMING Madura United vs Perseru Badak Lampung Lanjutan Liga 1 2019 Pekan 11

Bagi Blackwater motivasi SEAL saat menjalankan misi juga berbeda karena dalam setiap misi tempurnya, SEAL bertugas secara rahasia demi membela negara dan bukan karena faktor uang.

Sedangkan pasukan yang biasa bertempur di darat menurut pemahaman Blackwater selain telah terbiasa dengan sejumlah misi operasi tempur terbuka yang selama ini dilaksanakan oleh para PMC Blackwater, mereka juga tak tabu jika membicarakan masalah gajinya

Sebagai anggota tim November One yang akan ditugaskan ke daerah rawan di Irak, posisi Scott sebenarnya sudah diisi oleh orang lain, T-Boy yang mantan anggota USMC.

Tapi pada waktu yang ditentukan T-Boy yang terbang menggunakan pesawat komersil menuju Kuwait pesawatnya mengalami kendala sehingga T-Boy terlambat tiba di Kuwait.

Tim November One yang dikendalikan oleh Justin McQuown yang juga mantan pelatih Scott di Blackwater kemudian memasang Scott sebagai pengganti posisi T-Boy.

Saat tim November diberangkatkan dari Kuwait menuju Irak, T-Boy yang ditunggu-tunggu ternyata juga belum muncul sehingga Scott bersama tiga rekan Ranger-nya pun segera diberangkatkan.

Pada tanggal 29 Maret tim November One yang telah tiba di Baghdad, Irak, mulai berkemas-kemas di sebuah hotel yang juga berfungsi sebagai markas besar Blackwater.

Baca: Ketahui Penyebab Gigi Ngilu dan Penanganan yang Tepat

Tim November One tampak sedang serius mempelajari run down proses pengiriman logistik menuju Taji yang akan dilaksanakan keesokan harinya.

Tak ada yang sulit dalam run down tersebut. Rinciannya, tim yang terbagi dalam dua regu akan mengendarai dua mobil Mistshubishi Pajero dan melaju menuju kota Taji yang berlokasi di sebelah utara Baghdad.

Di kota Taji tim November One selanjutnya akan menjemput tiga truk barang milik ESS yang berada di markas militer AS, Camp Ridgeway.

Markas militer AS ini berada di sebelah barat Baghdad, dan harus melintasi kota yang sangat rawan oleh serangan para resisten Irak, Fallujah.

Bagi Batalona dan Zovko yang sudah pernah bertugas di kawasan yang harus dilewati itu tugas mengawal tiga truk ESS itu terasa ringan karena bukan merupakan pengawalan barang hidup seperti bus penumpang.

Demikian juga bagi Helvenston dan Teague terasa tak ada kendala. Hanya saja kedua orang ini belum pernah memasuki kawasan yang akan dilintasi sehingga jika mendapat serangan keduanya bisa kehilangan orientasi dan berakibat fatal.

Esok harinya (31 Maret) setelah beristirahat satu hari tim November One berangkat menuju Taji.

Untuk meperjelas identitas Batalona dan Zovko mengendarai mobil Misubishi Pajero warna biru sedangkan Helvenson dan Teague mengendarai Pajero warna merah.

Baca: Bocah 6 Tahun Bintang YouTube, Beli Gedung Rp 153 Miliar: Penghasilan Rp 58 Miliar per Bulan

Perjalanan menuju kota Taji untuk menjemput tiga truk ESS berjalan lancar. Konvoi kemudian melanjutkan perjalanan menuju Camp Ridgeway.

Formasi konvoi kendaraan sipil itu terdiri atas tiga truk Mercedez Benz, dua Pajero Blackwater, dan dua truk milik pasukan pertahanan sipil Irak.

Selama perjalanan posisi Pajero yang dikendarai oleh Batalona dan Zovko berada di belakang truk Irak diikuti tiga truk milik ESS dan paling belakang adalah Pajero yang dikendarai oleh Helvenson dan Teague.

Ketika perjalanan konvoi memasuki kota Fallujah semua kendaraan melaju di jalan raya Highway 10 dan terus menuju pusat kota yang kiri serta kanan jalannya dipenuhi oleh bangunan industri.

Perjalanan melintasi setengah kota Fallujah berjalan cukup lancar meskipun jalanan cukup padat.

Baca: VIDEO: Viral Detik-detik Polantas di Jawa Barat Ditabrak Mobil dan Diseret hingga 100 Meter

Tapi kelancaran konvoi sontak berubah drastis. Ketika tiba di perempatan jalan yang sibuk truk milik pertahanan sipil Irak yang berada di posisi paling depan berhenti mendadak.

Kendaraan di belakangnya pun otomatis berhenti dan semua pengemudi bertanya-tanya terhadap apa yang akan terjadi.

Semua personil Blackwater juga masih tetap berada di dalam Pajeronya dan mengira penghentian mendadak itu karena kepadatan lalu lintas.

Mereka bahkan sama sekali tak menaruh curiga dan menganggap kemacetan itu merupakan hal biasa.

Tapi tanpa diduga sama sekali ketika semua mobil sedang berhenti sekelompok pemuda Fallujah yang dari semula bersembunyi di belakang sebuah toko muncul dengan menembakkan senjata AK-47.

Rentetan peluru kaliber 7.62 mm itu ternyata ditujukan kepada Pajero yang berada di posisi paling belakang.

Hamburan peluru AK-47 yang juga berasal dari arah belakang Pajero dengan mudah menembusi kaca dan bodi mobil. Akibatnya Helvenson dan Teague tewas sebelum meraih senjatanya.

Baca: Ramalan Zodiak Minggu 28 Juli 2019, Leo Banyak Pertentangan, Libra Teruslah Jadi Orang Dermawan

Pengemudi truk ESS yang ketakutan begitu mendengar suara tembakan, dua di antaranya langsung membawa truknya keluar dari formasi dan kemudian tancap gas kabur.

Zovko dan Batalona tak bereaksi terhadap dua truk ESS yang kabur itu.

Mereka langsung memutar balik mobilnya menuju Pajero yang ditumpangi Helvenson serta Teague yang saat itu sudah jadi mayat.

Tapi manuver Pajero Zovko hanya berlangsung sementara dan akibat berondongan peluru yang datang dari semua arah serta jarak dekat, mobil pajero itu oleng dan kemudian menabrak bemper Toyota warna putih.

Zovko dan Batalona pun tewas dengan luka tembak di sekujur tubuh tanpa sempat memberikan perlawanan.

Melihat para korbannya sudah tak berdaya para resisten Fallujah pun turun ke jalan dan bersorak-sorai penuh kemenangan di sekitar dua Pajero Blackwater yang bersimbah darah.

Suara tembakan juga mengundang makin banyak penduduk sekitar untuk keluar dan kerumunannya memenuhi jalanan kota Fallujah.

Baca: Semen Padang vs Persebaya, Djanur Ogah Pulang Tanpa Poin Begini Strategi Redam Kabau Sirah

Sejumlah orang merekam mayat 4 personil Blackwater yang bersimbah darah, beberapa orang lagi melepaskan tembakan ke udara sebagai tanda kemenangan, dan hampir semua orang berteriak-teriak serta berdansa untuk merayakan kemenangannya terhadap AS.

Tiba-tiba bensin mulai disiramkan kepada kedua Pajero dan api pun segera mengepul membakar empat personil Blackwater yang sudah tak bernyawa.

Suasana horor pun segera memenuhi udara seputar Fallujah ditingkahi oleh penduduk yang masih menari-nari serta berteriak-teriak penuh rasa kemenangan.

Horor terus berlanjut. Semua mayat anggota Blackwater yang sudah menjadi arang kemudian diikat tali dan dikaitkan pada bamper mobil dan diarak sepanjang jalan utama kota Fallujah, Sheik Ahmed Yassin Street.

Sepanjang jalan penduduk Fallujah yang berkumpul terus meneriakan kemenangannya terhadap penjajah AS dan Israel.

Polisi Irak yang menyaksikan kejadian itu tak berani berbuat apa-apa dan mereka menganggap peristiwa brutal tersebut merupakan urusan AS.

Baca: Menghitung Kekayaan Hotman Paris Hutapea, Disebut Punya Mobil Seharga 11 Miliar & Bayar Pajak 30 M

(Agustinus Winardi)

Artikel ini telah tayang di intisari.grid dengan judul Akhir Tragis Para Tentara Bayaran AS yang Terbunuh di Irak: Diarak Sepanjang Jalan, Dibakar, Lalu Digantung di Jembatan

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Tragis Tentara Bayaran AS yang Terbunuh di Irak: Diarak, Dibakar, Lalu Digantung di Jembatan,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved